Kisah
Nabi Yahya As - Nabi Yahya As adalah putra dari Nabi Zakariya As. dan
kelahirannya dikabarkan oleh Malaikat Jibril. ([Qur'an 19:7], [Qur'an 3:39]).
Nabi Yahya As adalah sepupu dari nabi Isa as.
Allah
SWT berfirman :
"Di
sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuhanku, berilah aku
dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar
doa. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri
melakukan salat di mihrab (katanya): 'Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang
datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang
nabi termasuk keturunan orang-orang saleh." (QS. Ali 'Imran: 38-39)
"Hai
Yahya, ambilah al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan
kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak, dan rasa belas kasihan yang
mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa,
dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang
sombong dan durhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia diiahirkan, dan
pada hari itu ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan kembali." (QS.
Maryam: 12-15)
"Hai
Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (memperoleh)
seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan
orang yang serupa dengan dia." (QS. Maryam: 7)
Inilah
Yahya seorang Nabi yang Allah SWT bersaksi bahwa sebelumnya tak seorang pun
yang serupa dengannya. Yaitu seorang Nabi yang Allah SWT berkata tentangnya:
"Dan
rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami." (QS. Maryam: 13)
Sebagaimana
Khidir diberi ilmu dari sisi Allah SWT, maka Nabi Yahya As diberi rasa cinta
dari sisi Allah SWT.
Al-Hanan
ialah ilmu yang luas yang terkandung di dalamnya sesuatu kecintaan yang dalam
terhadap makhluk dan alam.
Hanan
ialah salah satu dari tingat cinta yang bersumber dari ilmu. Yahya adalah
seorang Nabi yang menjadi cermin dari ibadah, zuhud, dan cinta. Nabi Yahya As
mengungkapkan cinta kepada semua makhluk. Ia dicintai oleh manusia,
burung-burung, binatang buas, bahkan gurun dan gunung.
Darah
Nabi Yahya As tertumpah ketika beliau berusaha mempertahankan kebenaran yang disampaikannya
di istana raja yang lalim. Peristiwa tragis itu berkaitan dengan seorang penari
pelacur. Para ulama banyak menyebutkan keutamaan Yahya. Nabi Yahya As hidup
sezaman dengan Nabi Isa dan termasuk kerabat dekatnya dari sisi ibu (anak
bibinya).
Ada
hadis yang meriwayatkan bahwa Nabi Yahya As dan Isa pernah bertemu pada suatu
hari.
Lalu
Isa berkata kepada Nabi Yahya As, mintakanlah ampun bagiku wahai Yahya.
Sesungguhnya engkau lebih baik daripada aku.
Nabi
Yahya As berkata: "Mintakanlah ampun bagiku wahai Isa karena engkau lebih
baik daripada aku."
Isa
berkata: "Tidak, engkaulah yang lebih baik daripada aku. Engkau
mengucapkan salam kepadaku sedangkan Allah SWT mengucapkan salam
kepadamu."
Kisah
tersebut menunjukkan keutamaan Nabi Yahya As ketika Allah SWT menyampaikan
salam kepadanya pada hari ia dilahirkan, pada hari ia mati, dan pada hari ia
dibangkitkan kembali dalam keadaan hidup.
Diriwayatkan
bahwa Rasulullah saw pernah pergi dan menemui para sahabatnya. Pada suatu hari,
beliau mendapati mereka sedang menyebut-nyebut keutamaan para nabi.
Ada
yang mengatakan, Musa kalimullah (seorang nabi yang diajak bicara oleh Allah
SWT). Ada yang mengatakan, Isa ruhullah (tiupan ruh Allah SWT). Dan ada juga
yang mengatakan, Ibrahim khalilullah (seorang kekasih Allah SWT).
Demikianlah
para sahabat berbicara tentang para nabi,lalu Rasulullah saw menemui mereka.
Ketika Rasul saw mendapati mereka tidak menyebut nama Nabi Yahya As, beliau
berkata: "Di manakah putra seorang syahid yang mendapatkan banyak
penderitaan, yang memakan pohon karena takut dosa, di manakah Yahya bin
Zakaria."
Sementara
itu, datanglah musim semi di Palestina dan bumi tampak semakin menghijau dan
langit semakin terang.
Bulan
dengan cahayanya menembus puncak-puncak pohon dan kebun. Bunga-bunga mawar dan
jeruk semakin berkembang dan baunya tersebar ke udara. Dan burung-burung yang
sedang berterbangan tampak bernyanyi dan melantunkan lagu-lagu kegembiraan di
tengah-tengah suasana yang ceria dan penuh keindahan.
Kemudian
lahirlah Nabi Yahya As. Kelahiran Yahya dipenuhi banyak mukjizat. Beliau lahir
pada saat ayahnya Zakaria berusia lanjut sehingga tampak seakan-akan ia putus
asa karena tidak akan mempunyai keturunan.
Beliau
lahir melalui doa yang suci yang bersumber dari hati Nabi Zakaria yang suci dan
tulus.
Nabi
Yahya As lahir di tengah-tengah masa yang dipenuhi dengan puncak kesucian
sebagaimana juga dihiasi dengan puncak kelaliman.
Maryam
adalah simbol puncak kesucian di zamannya.
Mihrabnya
penuh dengan bau yang harum yang memancarkan kalimat-kalimat salat yang terus
menerus dan zikir yang bersumber dari hati yang suci. Mesjid tampak dipenuhi
dengan gelombang orang-orang yang salat dan orang-orang mukmin yang berzikir.
Namun nun jauh di sana kelaliman tetap membunyikan genderangnya.
Nabi
Yahya As dilahirkan dan masa kecilnya tidak seperti lazimnya masa yang dilalui
oleh anak-anak. Umumnya anak-anak saat itu bermain hal-hal yang tidak berguna,
sedangkan Yahya tampak serius sejak beliau kecil.
Anak-anak
kecil saat itu merasa senang dan terhibur ketika mereka menyiksa binatang,
sementara Yahya justru memberi makan bintang-binatang dan burung dari
makanannya sebagai bentuk belas kasihan darinya, bahkan terkadang Yahya sendiri
makan dari daun-daun pohon atau buahnya.
Ketika
beliau menginjak usia dewasa, maka cahaya wajahnya semakin bersinar dan hatinya
penuh dengan hikmah dan cinta kepada Allah SWT serta kedamaian.
Nabi
Yahya As adalah seseorang yang menyukai membaca sejak usia dini. Beliau rajin membaca
dan menggali ilmu.
Ketika
beliau masih kecil, Allah SWT memanggilnya: "Hai Yahya, ambilah al-Kitab
(Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi
ia masih anak-anak."
Nabi
Yahya As mendapatkan perintah—saat beliau masih kecil untuk mengambil Kitab
dengan kekuatan. Yakni, hendaklah ia belajar kitab dengan penuh ketelitian,
Yaitu kitab syariat.
Allah
SWT memberinya kemampuan untuk mengetahui syariat dan memutuskan perkara
manusia saat beliau masih kecil. Yahya adalah orang yang paling alim di
zamannya dan paling banyak menerima hikmah.
Beliau
mempelajari syariat secara sempurna. Oleh karena itu, Allah SWT memberinya
kekuasaan saat beliau masih kecil. Beliau mampu menyelesaikan persoalan di
antara manusia dan menjelaskan mereka rahasia-rahasia agama, bahkan beliau
mengenalkan mereka jalan kebenaran dan mengingatkan mereka dari jalan kesalahan
atau kebatilan.
Kemudian
Yahya semakin dewasa dan ilmunya makin bertambah serta kasih sayangnya pun
makin meningkat, baik kepada kedua orang tuanya maupun kepada binatang. Kasih
sayang Nabi Yahya As meliputi segala sesuatu.
Beliau
mengajak manusia untuk bertaubat dari dosa mereka; beliau memandikan mereka di
sungai Jordania agar mereka menyucikan diri mereka dengan taubat; beliau
mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT.
Di
sana tidak terdapat seseorang yang tidak suka kepada Yahya atau menginginkan
keburukan baginya. Yahya adalah seseorang yang sangat dicintai oleh
masyarakatnya karena ia memang seorang yang penyayang, seorang yang bertakwa,
seorang yang alim, dan seorang yang berbudi mulia.
Beliau
keluar dan pergi ke gunung dan kebun bahkan gurun dan tinggal di dalamnya
selama berbulan-bulan untuk menyembah Allah SWT dan menangis di hadapan-Nya
serta salat.
Beliau
merasakan kedamaian di daratan, bahkan beliau tidak memperhatikan makanannya.
Beliau makan dari daun-daun pohon dan minum dari air sungai. Bahkan beliau
makan belalang dan juga rumput. Beliau tidur di gua mana pun yang ditemuinya di
gunung dan lubang mana pun yang didapatinya di bumi.
Terkadang
beliau masuk di suatu gua gunung lalu beliau menemukan binatang buas di
dalamnya seperti serigala atau singa namun karena kesibukannya dan
konsentrasinya saat berzikir kepada Allah SWT dan salat sehingga beliau tidak
lagi memperhatikan serigala atau singa.
Serigala
dan singa itu melihat Nabi Yahya As lalu mereka mengetahui bahwa ini adalah
seorang Nabi Allah SWT yang sangat berbelas kasih kepada binatang, maka
binatang-binatang buas itu menundukkan kepalanya dan meninggalkan tempat itu
dengan tenang sehingga Nabi Yahya Astidak mendengar suara mereka.
Pada
kesempatan yang lain, Nabi Yahya As memberi makan binatang-binatang buas dengan
penuh kasih sayang. Bahkan beliau tidak makan di malam harinya karena
makanannya diberikan kepada binatang-binatang itu.
Beliau
merasa puas saat menjadikan salat dan zikir sebagai makanan dari hatinya
sebelum beliau memberi makanan pada tubuhnya.
Beliau
makan dari daun-daun pohon. Beliau bermalam atau bergadang dalam keadaan air
matanya berlinangan saat berzikir kepada Allah SWT dan tenggelam dalam lautan cinta
dan bersyukur kepada-Nya.
Ketika
Nabi Yahya As berdiri di depan manusia untuk mengajak mereka menyembah Allah
SWT, maka beliau mampu membuat mereka menangis karena cinta dan khusuk. Beliau
mampu mempengaruhi hati mereka dengan kebenaran yang dibawanya dan beliau
menampakkan bahwa beliau memang dekat dengan Allah SWT.
Pada
suatu hari, Nabi Yahya As keluar menemui manusia. Mesjid tampak ramai dipenuhi
orang-orang.
Nabi
Yahya As berdiri dan beliau mulai berbicara: "Sesungguhnya Allah SWT
memerintahkan aku untuk menyampaikan kalimat-kalimat yang telah aku kerjakan
dan aku telah memerintahkan kalian untuk juga mengerjakannya. Hendaklah kalian
menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya. Barangsiapa yang menyekutukan
Allah SWT dan menyembah selain-Nya, maka ia seperti seorang budak yang dibeli
oleh majikannya lalu ia bekerja dan memberikan tenaganya kepada tuan selain
tuannya. Siapakah di antara kalian yang ingin memiliki budak seperti itu. Dan
aku memerintahkan kalian untuk melaksanakan salat. Sesungguhnya Allah SWT
melihat hamba-Nya saat ia salat. Oleh karena itu, jika kalian salat, maka
hendaklah kalian berusaha untuk khusuk. Aku pun memerintahkan kalian untuk
berpuasa, maka siapa yang melakukan demikian, maka ia seperti seseorang lelaki
yang mempunyai bingkisan dari misik yang baunya harum. Setiap lelaki ini
berjalan, maka akan terpancarlah bau harum misik darinya. Aku pun memerintahkan
kalian agar banyak melakukan zikir kepada Allah SWT, maka orang seperti itu
seperti seorang lelaki yang dicari-cari oleh musuhnya lalu ia segera berlindung
dalam benteng yang kuat. Dan benteng yang paling kuat adalah zikrullah dan
tiada keselamatan tanpa benteng itu."
Nabi
Yahya As mengakhiri nasihatnya lalu ia turun dari mimbar dan kembali ke gurun.
Di gurun itu hanya terdapat pasir yang berterbangan dan tiada suara lain selain
suara angin dan napas pohon serta suara kaki-kaki binatang buas dan gerakan batu-batu
gunung.
Di
sanalah Yahya berdiri di tengah-tengah kesunyian ini. Beliau melaksanakan salat
dan menangis.
Kemudian
terjadilah pergulatan hebat antara Nabi Yahya As dan pemerintah yang berkuasa.
Salah seorang penguasa di zaman itu adalah seorang yang lalim dan sempit
akalnya. Kerusakan tersebar di istananya.
Ia
mendengar berita tentang Yahya. Ia heran karena banyaknya manusia yang
memberikan penghargaan dan penghormatan yang luar biasa kepada Yahya sedangkan
ia sebagai seorang raja tidak mendapatkan penghormatan yang demikian besar.
Raja
tersebut ingin memperkosa istri saudaranya di mana ia mempunyai anak perempuan
yang memiliki kecantikan yang terkenal. Dalam cerita disebutkan bahwa anak
perempuan itu mampu melakukan tarian yang mengagumkan sambil memakai tujuh
helai baju. Setiap ia menari, maka terlepaslah setiap baju yang dipakainya dan
pada tarian yang terakhir, ia tampak dalam keadaan telanjang.
Raja
bertanya kepada Yahya, apakah ia boleh menikahi istri saudaranya. Yahya
menjawab, itu tidak diperbolehkan. Raja tetap berbicara kepada Yahya dan
mendesak kepadanya agar membolehkannya menikah dengan wanita yang disukainya
itu, dan hendaklah Yahya mencari solusi atau fatwa yang sangat memuaskannya.
Namun
Yahya menolak keras untuk memenuhi permintaan raja itu. Kemudian Yahya pun
meninggalkannya.
Akhirnya,
raja tampak marah kepada Yahya dan memerintahkan agar Yahya dipenjara. Kemudian
raja itu pun memperkosa istri saudaranya.
Anak
perempuan wanita itu yang suka menari telah melihat Yahya saat ia berbicara
dengan raja. Anak perempuan itu sangat tertarik akan ketampanan Yahya dan
keagungan kepribadiannya.
Ringkasnya,
wanita yang ahli menari itu pun merasa jatuh cinta kepada Yahya. Ia pergi
menemui Yahya di penjaranya dan ia melihat Yahya dalam keadaan duduk salat dan
menangis.
Wanita
itu terus mengawasi Yahya saat beliau salat sampai selesai. Lalu ia meletakkan
dirinya di bawah kaki Yahya dan memintanya agar mencintainya sebagaimana ia
mencintai Yahya.
Yahya
menjawab bahwa di dalam hatinya tidak ada cinta lain selain cinta kepada Allah
SWT. Wanita itu pun bangkit dari tempatnya dalam keadaan putus asa. Ia
meninggalkan Yahya dalam keadaan hatinya dipenuhi kebencian padanya. Ia kembali
ke istana raja.
Waktu
Isya telah berakhir. Raja mulai meminum minuman kesukaannya, yaitu khamr.
Wanita itu memberikan minum kepada raja. Saking banyaknya raja minum,
sampai-sampai raja merasa bahwa kepalanya seperti balon besar dan ia sebentar
lagi akan terbang.
Di
sanalah wanita penari itu segera memakai pakaian tarian dan kembali kepada
raja. Raja melihatnya dan ia merasa kepalanya bertambah besar dan wanita itu
mulai menari. Lalu dipukullah rebana dan berbagai alat musik sehingga wanita
itu tampak menari dan menikmati tariannya.
Pada
tarian ketujuh ia berhenti lalu membuka wajahnya sambil berkata kepada raja:
"Wahai tuanku, aku ingin bertanya sedikit kepadamu." Raja yang sedang
mabuk itu berkata: "Segala sesuatu yang engkau inginkan akan kuberikan
kepadamu sekarang juga." Wanita itu berkata: "Aku menginginkan kepala
Yahya bin Zakaria."
Mendengar
perkataan itu, raja segera sadar dari mabuknya lalu ia merasakan ketakutan. Ia
berkata kepadanya: "Mintalah kepadaku yang lain saja."
Wanita
itu berkata: "Aku menginginkan darah Yahya bin Zakaria. Wanita ini adalah
simbol keburukan. Raja berkata sambil minum minuman keras yang keempat kalinya
setelah empat puluh kali: "Bunuhlah Yahya!"
Akhirnya,
pemimpin pasukan raja mengeluarkan perintah kepada anak buahnya untuk
menghabisi Yahya. Kemudian Yahya menemui ajalnya secara tragis dalam meneguk
madu syahadah.
Sumber : http://sejukkan-iman.blogspot.com/2011/12/kisah-nabi-yahya-as.html