Sabtu, 18 Oktober 2014

CEO Twitter Ingin Presiden Jokowi Rajin "Nge-tweet"

A New Hope
Presiden terpilih Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi dikenal lihai memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Twitter semasa kampanye calon presiden pada Pemilu 2014.

Aktivitas Jokowi di jejaring internet pun mengundang perhatian dari pihak Twitter selaku salah satu penyelenggara layanan media sosial yang bersangkutan. 

Tak kurang CEO Twitter Dick Costolo mengomentari aksi Jokowi yang dinilainya berhasil menggunakan Twitter sebagai medium komunikasi. Costolo berharap Jokowi setelah resmi menjabat sebagai Presiden RI semakin "eksis" di Twitter.

"Saya bahkan sangat bersemangat membayangkan pasca inaugurasinya pada tanggal 20 Oktober ini, ia akan semakin aktif berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan rakyat," kata Costolo kepada wartawan KompasTV Timothy Marbun, ketika ditemui di kantor pusat Twitter di San Francisco, AS, Kamis (9/10/2014).

Twitter telah berevolusi menjadi sarana efektif untuk menggelar komunikasi online secara masal. Costolo mencontohkan bahwa layanannya itu ikut berperan dalam perubahan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah.

Pada mulanya, Costolo mengaku bahwa para pendiri Twitter seperti Jack Dorsey dan Ev Williams tak pernah mengira bahwa layanan bikinannya tersebut bisa digunakan sebagai platform untuk aneka keperluan, termasuk komunikasi politik.

"Para pengguna jasa ini mengembangkan penggunanya  secara alami, dan setiap minggu kita melihat cara baru penggunaan Twitter yang mengejutkan kita semua," kata Costolo.

Twitter kini sedang bersiap membuka kantor di Jakarta, kota yang dikenal sebagai basis pengguna Twitter paling aktif di dunia. 

Jadwal pasti pembukaan kantor tersebut masih belum ditentukan. Ketika berkunjung ke Jakarta akhir Agustus lalu, Presiden Global Revenue Twitter Adam Bain hanya mengatakan bahwa kantor yang bersangkutan bakal dibuka dalm waktu "3 hingga 6 bulan lagi".

Namun, Costolo berjanji pihaknya tak akan setengah-setengah dalam upaya melebarkan sayap ke Tanah Air. "Saat kami memasuki Indonesia, kita langsung awali dengan investasi yang besar," katanya.

KOMPAS