Sabtu, 30 November 2013

Ketika Anak Bicara Seks, Orang Tua Malu atau Marah?


Seks sebenarnya adalah identitas yang membedakan laki-laki dan perempuan. Namun ketika anak mulai bicara hal-hal berbau seks, bagaimana reaksi Anda sebagai orang tua? Malu, marah, atau seperti apa?

"Dulu seks itu dikatakan tabu, sehingga anak dan orang tua sama sekali tidak mau membicarakannya. Padahal tanpa pembicaraan tentang seks yang merupakan bagian sex education, anak-anak jadi takut buta. Lalu mereka mencari-cari tahu sendiri," kata dokter kandungan di RS Bethsaida, dr Ricky Susanto, M.Kes SpOG.

Hal itu disampaikan dia dalam parenting talkshow yang digelar Stella Maris International Education di Bethsaida Hospital, Jl Boulevard Gading Serpong Paramount, Tangerang, Sabtu (30/11/2013).

Menurut dr Ricky, orang tua tidak perlu marah saat menemukan anak melihat-lihat gambar orang-orang tanpa busana atau bahkan yang sedang berhubungan intim. "Tidak perlu merasa malu atau bahkan marah. Ini merupakan tanda anak perlu mendapatkan pengetahuan tentang seks," imbuh dokter berkacamata itu.

Diterangkan dia, saat ini anak-anak sudah banyak yang memegang iPad dan smartphone. Internet semakin mudah dijangkau. Artinya saat ini informasi sudah semakin mendekati anak. Sehingga paparan hal-hal berbau seks ataupun pornografi semakin mudah.

Ketika anak sudah memasuki masa puber, di mana sebagai manusia bisa bereproduksi, meski organ-organ dan keadaan psikologisnya belum siap benar, orang tua perlu memberi pendidikan seks yang matang. Hal ini diperlukan agar anak tidak terjebak pada pemahaman seks yang salah dan bahkan seks bebas untuk sekadar coba-coba.

"Coba-coba sekali tapi ternyata langsung hamil. Padahal anaknya masih sekolah sehingga kemudian terpikir untuk aborsi. Dosanya jadi berlipat-lipat itu," ucap dr Ricky.

"Jadi nggak tepat kalau anak kemudian dimarahi, dipukul, karena kedapatan melihat atau menanyakan yang bermuatan seks. Sebab anak akan jadi mengasingkan diri dengan gadgetnya. Akhirnya dia masuk ke lingkungan yang dia bentuk sendiri," sambungnya. (Detik.com)

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon