Sabtu, 02 November 2013

Hanya 50 persen lulusan universitas mengerti pasar modal

Pasar modal belum menjadi industri yang familiar untuk masyarakat Indonesia. Bahkan, untuk kalangan berpendidikan tinggi sekalipun.

Hanya sekitar 50 persen sarjana yang mengerti soal industri keuangan, khususnya pasar modal. "Semakin ke bawah pendidikannya, semakin kecil pemahamannya soal industri keuangan. Saya pikir sekitar 15 persen yang hanya mengerti," ujar Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, saat workshop pasar modal, di Bali, Minggu (3/11).

Sehingga wajar jika pertumbuhan pasar modal saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan industri keuangan lainnya, semacam perbankan, di Indonesia. Ini berbeda dengan pertumbuhan pasar modal di negara maju yang lebih pesat ketimbang perbankannya.

"Ini mengingat size atau market di pasar modal negara tersebut sangat besar. Berbeda dengan Indonesia, dimana masalah size atau kapitalilsasi pasar di pasar modal masih menjadi persoalan yang harus di kembangkan lagi," kata Muliaman.

Untuk itu, OJK beserta Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan sosialisasi lebih jauh terkait pemahaman pasar modal. Sehingga ke depan pasar modal bisa dijadikan sumber pendanaan jangka panjang di luar perbankan.

"Kondisi ini diharapkan juga ikut mendongkrak jumlah investor pasar modal lebih banyak lagi dan ada opsi yang bisa dimanfaatkan di pasar modal terkait pembiayaan jangka panjang," ungkapnya.

Sumber : Merdeka

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon