Jumat, 14 Desember 2012

CELAKANYA ABRAHAH DAN PASUKANNYA

Bila anda pernah membaca ALQUR’AN, maka akan anda temukan surat al-fil
Di sana anda akan diceritakan bagaimana akher tentara penunggang gajah yang dipinpin oleh ABRAHAH. Kejadian ini terjadi pada saat Abdul Muttalib menjabat sebagai peminpin kota makkah baik dalam kepemerintahan maupun peribadatan.

Semua ini bermula dari sifat sombong dan angkuh telah menyelimuti hati penguasa negeri YAMAN dia bernama ABRAHAH AL HABSYI. Setelah Abrahah memerintahkan untuk membangun GEREJANYA yang bernama AL-QULLAIS, Abrahah berkeinginan untuk menjadikan Gereja AL-QULLAIS menjadi Qiblat/tujuan utama Qaum arab dalam melaksanakan Haji dan Towaf nya.

Ternyata tingkahlaku abrahah itu bukan mendapat sambutan hangat dari kalangan arab, melainkan kemarahan yang Abrahah dapatkan dari Ulahnya yang aneh ini. Namun setelah abrahah mengetahui respon dari kalangan Arab yang menolak mentah mentah ide dan keinginannya, Abrahah murka dan bersumpah untuk menyerang ARAB. Kemudian disiapkanlah pasukan penunggang gajah tujuan utama adalah menghancurkan ka’bah baitullah.

Setibanya Abrahah di daerah MUGOMMAS (di jalan toif) abrahah mengutus salah seorang dari etopia (anak buah abrahah) yang bernama ASWAD bin MAQSUD untuk memasuki kota makkah dan meminta harta rampasan dari kalangan Quraisy dan Qabilah yang lain, diantara rampasan itu adalah 200 ekor unta milik Abdul Muttalib ibn Hasyim (kakek rasulullah), Padahal pada saat itu Abdul Muttalib sebagai pembesar Suku quraisy, namun suku Quraisy dan suku suku lain yang ada di makkah tak berdaya menghadapi tangguhnya tentara bergaja milik abrahah.

Lalu abrahah mengutus lagi HUNATAH AL HUAMAIRI untuk mencari peminpin ahlu makkah, dan menyampaikan pesan Abrahah yang berbunyi:

Bahwa AKU (Abrahah) datang bukan untuk memerangi atau membunuh kalian(penduduk kota makkah), manun tujuanku adalah Menghancurkan KA’BAH (baitullah qiblat nya muslimin sekarang), bila kalian tidak menghalang halangi maka tidak perlu untuk mengorbankan nyawa kalian, dan bila pembesar makkah (abdul muttalib) tidak mau memerangiku maka hadirkanlah dia dihadapanku.

Setelah Hunatah masuk makkah dan bertemu dengan Abdul Muttalib, Maka Hunatah menyampaikan pesan ABRAHAH. Abdul Muttalib berkata: Demi ALLAH kami tidak ingin berperang dan kami tidak sanggup untuk melawannya (mengingat tentara abrahah sangatlah tangguh), ini rumah allah dan rumah kekasih ALLAH ibrahim, bila ALLAH tidak melindunginya maka Aku tidak akan sanggup untuk melindunginya. Lalu Hunatah mengajak Abdul Muttalib untuk menemuhi Abrahah.

Pasa saat itu Abdul Muttalib adalah lelaki tertampan dan berwibawa, pada saat abrahah melihat Abdul Muttalib seketika itu juga Abrahah menghormatinya, bahkan enggan untuk duduk di atas sedang Abdul Muttalib duduk di lantai, tapi demi menjaga wibawah didepan pengingutnya ABRAHAH tidak mau mendudukkan ABDUL MUTTALIB di Atas singgasana Abrahah maka abrahah lah yang ikut duduk di lantai, dan mengajak ABDUL MUTTALIB duduk di sampingnya.

Abrahah memerintahkan penerjemahnya untuk bertanya: APAKAH YANG DI INGINKAN ABDUL MUTTALIB ?

ABDUL Muttalib menjawab: Aku ingin engkau mengembalikan 200 ekor Untaku yang telah engkau ambil.

Setelah Abrahah mendengar keinginan Abdulmuttalib, maka abrahah berkata:

Engkau sungguh membuatku tertarik padamu, dan cara bicaramu membuat aku tidak lagi ingin sesuatu darimu, Sekarang apakah engkau berbicara mengenai 200 ekor unta lalu kau membiarkan aku menghancurkan Ka’bah ?!

Abdul Muttalib menjawab: Aku adalah yang punya Unta sedang Ka’bah ada yang punya.

Setelah abrahah mengembalikan 200 ekor unta milik abdulmuttalib, langsung abdul muttalib memerintahkan Penduduk makkah untuk menghindar dari tentara Abrahah.

Lalu Abdul Muttalib berdo’a agar ka’bah diselamatkan.

Begitu Abrahah bersiaga untuk memasuki kota makkah, gajah yang ditunggangi para tentaranya tidak mau berdiri, Bahkan dipukulpun unta itu tidak mau berdiri.

lalu dicoba untuk berangkat menuju yaman, seketika gajah gajah itu pada lari dengan kencangnya, Dicoba untuk menuju syam begitu juga kencang larinya, namun begitu dipalingkan ke arah ka’bah langsung duduk dan tidak mau bergerak.

Sehingga ALLAH mengutus Burung burung dari laut (ABABIL) setiap burung membawa 3 butir kelirkir, dan burung itu melempari abrahah dan tentaranya sehingga mereka binasa bagaikan daun yang dimakan ulat (berlubang-lubang).

Abrahah sendiri tidak langsung binasa ditempat, melainkan disiksa dengan penyakit yang sangat menjijikkan sehingga mati di kampung halamannya sebagai Peringatan pada yang lain.

Kejadian ini menunjukkan bahwa ALLAH maha kuasa, kejadian ini langsung tersebar di kalangan ARAB, sehingga membuat Abdulmuttalib lebih di segani lagi.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon