Sunan Giri yang saat itu lebih dikenal dengan
nama Raden Paku telah menyelesaikan pendidikan
agamanya di bawah bimbingan ayahnya sendiri, Syekh Maulana Ishaq. Sebelum
kembali ke tanah Jawa untuk
memulai dakwah, ayahnya memberikan bekalsegenggam tanah yang
dibungkus dengan kain berwarna putih sambil berpesan agar beliau mendirikan
pondok pesantren di Jawa yang tanahnya sama dengan tanah yang dibungkus itu.
Sambil mengingat pesan tersebut, Sunan Giri kembali
kepada Sunan Ampel untuk melaporkan semua ilmu yang telah dia dapat. Setelah
itu, Sang Sunan
Ampel memerintahkan beliau untuk segera menuju Gresik dan pulang kembali
ke Ibu Angkatnya, Nyai Ageng Pinatih yang terkenal kaya.
Setelah itu, atas izin Sang Ibu Angkat, Sunan yang
terkenal akan otaknya yang pintar ini mulai berdagang hingga ke seluruh
Nusantara sambil membawa ajaran-ajaran Islam dan menyebarkannya. Tak heran,
jika beliau akhirnya popular dan dikenal luas di seluruh penjuru Nusantara.
Namun, karena panggilan hatinya kepada Allah SWT, Sunan Giri akhirnya mencoba untuk bertafakkur selama 40 malam di gua di daerah Kebomas. Di situlah, beliau mulai teringat akan tanah yang pernah diberikan ayahnya.
Namun, karena panggilan hatinya kepada Allah SWT, Sunan Giri akhirnya mencoba untuk bertafakkur selama 40 malam di gua di daerah Kebomas. Di situlah, beliau mulai teringat akan tanah yang pernah diberikan ayahnya.
Keesokan harinya, dia berhenti berdagang dan mulai
berkeliling mencari area tanah yang sama dengan yang dibawanya. Sampailah ia ke
area perbukitan, tidak jauh dari desa Margonoto. Hawanya sejuk dan perasaannya
damai.
Setelah dicek, ternyata tanahnya sama persis dengan
yang dimaksud! Dengan hati bahagia, Sunan yang lahir pada tahun 1442 ini pun
mulai membangun pondok pesantren yang disebut dengan Pesantren Giri.
Informasi mengenai pesantren ini pun dengan cepat
menyebar ke seluruh Nusantara. Karena saat itu banyak pedagang yang bukan hanya
orang pribumi, tetapi juga orang asing maka namanya pun semakin meluas.
Banyak yang berdatangan ingin menimba ilmu disini,
mulai dari masyarakat lokal hingga masyarakat asing dari benua lain. Setelah 3
tahun, Sunan Giri resmi dikenal sebagai ulama besar dan sangat dihormati banyak
orang.
Tidak puas dengan prestasi dakwahnya, beliau juga
mendirikan masjid dan asrama di area pondok pesantren. Untuk itu, pesantren ini
juga sempat dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam di Indonesia.
Menariknya, Sunan Giri berdakwah melalui kebudayaan
Jawa hingga beliau menelurkan karya-karya gending popular seperti Lir-Ilir,
Cublak Suweng, Jelungan, dan masih banyak lagi.
Karena terus berkembang, pondok pesantren ini lama-lama berubah menjadi kerajaan yang dikenal dengan sebutan Giri Kedaton. Kerajaan ini berkembang berabad-abad di daerah Gresik, namun setelah itu ditumbangkan oleh Sultan Agung.
Karena terus berkembang, pondok pesantren ini lama-lama berubah menjadi kerajaan yang dikenal dengan sebutan Giri Kedaton. Kerajaan ini berkembang berabad-abad di daerah Gresik, namun setelah itu ditumbangkan oleh Sultan Agung.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon