Rasulullah
S.A.W. “Sesungguhnyakiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh
tanda :
1. Asap
2. Dajjal
3. Binatang melata
di bumi
4. Terbitnya
matahari sebelah barat
5. Turunnya Nabi
Isa A.S
6. Keluarnya
Yakjuj dan Makjuj
7. Gerhana di
timur
8. Gerhana di
barat
9. Gerhana di
jazirah Arab
10. Keluarnya api
dari kota Yamanmenghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.
Setelah Imam
Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia
berasal dari manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului
dengan sejumlah peristiwa besar.
Di antara
kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir dan apa yang akan
terjadi sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak ada yang mengetahui kapan
terjadinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jibril ‘alaihissalam bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ. قَالَ: مَا
الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ
“Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari
kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari
bertanya.” (HR. Muslim no. 1)
Meskipun tidak
ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya.
Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra.
Tanda kiamat
shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam hadits Jibril:
قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا.
قَالَ: أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ
الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ
“(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim no. 1)
“(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim no. 1)
Adapun tanda
kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid
Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu:
اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ. فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُوْنَ؟ قَالُوا:
نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا
عَشْرَ آيَاتٍ. فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ
الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ
وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ
تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Rasulullah
melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian perbincangkan?” Kami
menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau berkata:
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.”
Beliau menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari
barat, turunnya ‘Isa ‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf
(dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di jazirah Arab, yang
terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke
tempat berkumpulnya mereka.” (HR. Muslim no. 2901)
Di antara tanda
kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas adalah keluarnya Dajjal.
Pembahasan masalah keluarnya Dajjal merupakan pembahasan penting disebabkan
beberapa faktor yang disebutkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu :
1. Banyaknya orang
yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa
‘alaihissalam dan terbunuhnya Dajjal.
2. Kebanyakan
manusia tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa
bin Maryam ‘alaihissalam. (Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa,
karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)
Dajjal
Secara Bahasa:
Secara Bahasa:
Disebutkan oleh
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz
Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya : Kadzdzab (tukang dusta),
Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu
mengatakan: “Dikatakan demikian karena
dia adalah manusia yang paling besar penipuannya.” Dalam Istilah Syar’i :
Asy-Syaikh Ibnu
‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang
laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.”
(Syarah Lum’atul I’tiqad)
Peringatan akan Keluarnya Dajjal
Para nabi telah
memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu
‘anhuma, dia berkata :
قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى
اللهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: إِنِّي
أُنْذِرُكُمُوْهُ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ
أَنْذَرَهُ نُوْحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ سَأَقُوْلُ لَكُمْ فِيْهِ قَوْلاً لَمْ
يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ، تَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللهَ لَيْسَ
بِأَعْوَرَ
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah
Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut
Dajjal dan berkata: “Aku memperingatkan
kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan
kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan
tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para
nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah
Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim,
2930/169)
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا عَنِ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ قَوْمَهُ؟ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُوْلُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوْحٌ قَوْمَهُ
أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ حَدِيْثًا عَنِ الدَّجَّالِ مَا حَدَّثَ بِهِ نَبِيٌّ قَوْمَهُ؟ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيْءُ مَعَهُ بِمِثَالِ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُوْلُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أُنْذِرُكُمْ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوْحٌ قَوْمَهُ
“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang
Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah
matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada
hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh
‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)
Dari Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: ك ف ر -yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: ك ف ر -yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dalam riwayat
lain:
يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ
وَغَيْرِ كَاتِبٍ
“Bisa dibaca
oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)
Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian
telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang
keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:
1. Banyaknya yang
tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.”
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.”
Maka beliau
duduk dan bersandar kemudian berkata: “Sesungguhnya
kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak
bergembira dengan ghanimah.”
Beliau
berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar : “Akan ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum
muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka.”
Aku katakan : “Romawi yang anda maksud?”
Beliau menjawab
: “Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan
yang dahsyat.” Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak
akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut
hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada
pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum
muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam keadaan menang.
Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa
ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat majulah sisa
pasukan kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada
mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya.
Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa
melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya
hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus
orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira?
Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka
mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang berteriak
(bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun membuang
ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda
sebagai mata-mata. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh
aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda
mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau
di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR. Muslim
no. 2899)
2.
Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin Dari
Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu ‘anhu : Kami bersama Rasulullah dalam satu
peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol
(bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri
sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: “Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar
jangan sampai mereka menculik Rasulullah”. Kemudian aku berkata (dalam
hati, -pen.) : “Mungkin beliau ingin berbicara
khusus bersama mereka.” Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara
Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan
jariku.
Beliau berkata:
“Kalian akan berperang melawan jazirah
Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan
kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh
Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan
kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin
menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan terjadi hari
kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam).
Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara
penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang
Romawi berkata : “Biarkanlah kami
memerangi orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami.”
Kaum muslimin
berkata : “Tidak, kami tak akan
membiarkan kalian memerangi saudara kami.” Akhirnya mereka pun bertempur.
Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka,
sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling
afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan
dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai
Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.).
Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan telah menggantungkan pedang
mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: “Masihid
(Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.” Mereka pun keluar, padahal itu
adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajjal….” (HR.
Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar
ketika telah sedikitnya orang Arab Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha, beliau
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
لَيَفِرَّنَّ
النَّاسُ مِنَ الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ. قَالَتْ أُمُّ شَرِيْكٍ: يَا رَسُوْلَ
اللهِ، فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: هُمْ قَلِيْلٌ
“Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata : “Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab : “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
“Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata : “Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab : “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum
keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka
mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun
pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan
sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di
tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk
menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala
perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun
satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan.
(Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid
Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul
‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)
Sebab Keluarnya
Dajjal Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar
radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma:
“Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا
إِنَّمَا يَخْرُجُ مِنْ غَضْبَةٍ يَغْضَبُهَا
“Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia
rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)
Tempat keluarnya Dajjal
Diriwayatkan
dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan
kadang mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ
إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيْكُمْ فَأَنَا حَجِيْجُهُ دُوْنَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ
وَلَسْتُ فِيْكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيْجُ نَفْسِهِ وَاللهُ خَلِيْفَتِي عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ
الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ
فَوَاتِحَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ، إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّامِ
وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِيْنًا وَعَاثَ شِمَالاً، يَا عِبَادَ اللهِ فَاثْبُتُوا
“Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa)
kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya
aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka
setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku
membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya
tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan.
Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan
keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai
hamba-hamba Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)
Dajjal adalah
Cobaan yang Terbesar Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia
di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ
السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنْ الدَّجَّالِ
“Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari
kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang
lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)
Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal
Tidak ada satu
negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali
Makkah dan Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ
الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا
إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ
فَتَرْجُفُ الْمَدِيْنَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا كُلُّ
كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan
didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah
pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal
datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah
Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan
munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara
negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan
bukit Tursina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi
semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit
Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya.
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu
Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)
Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits
An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan :
قُلْنَا: يَا
رَسُوْلَ اللهِ وَمَا لَبْثُهُ فِي اْلأَرْضِ؟ قَالَ: أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا،
يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ
كَأَيَّامِكُمْ
“…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama
Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti
satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian
hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)
Yang membunuh Dajjal
Setelah Dajjal
tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa
‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ فِي أُمَّتِي
فَيَمْكُثُ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا فَيَبْعَثُ اللهُ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ
كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُوْدٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ
“Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari,
kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘alaihissalam yang
mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam mencarinya dan membunuhnya….”
(HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat
lain:
فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ
لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam
hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina,
red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
فَإِذَا رَآهُ عَدُوُّ اللهِ ذَابَ كَمَا
يَذُوْبُ الْمِلْحُ فِي الْمَاءِ فَلَوْ تَرَكَهُ لَانْذَابَ حَتَّى يَهْلِكَ
وَلَكِنْ يَقْتُلُهُ اللهُ بِيَدِهِ فَيُرِيْهِمْ دَمَهُ فِي حَرْبَتِهِ
“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni
Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya)
sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh
hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam,
memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR.
Muslim 2897)
Inilah
sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan imani. Mudah-mudahan
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari fitnah Dajjal dan menambah keimanan
kita.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon