As-Sabiqun
al-Awwalun adalah orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk/memeluk Islam.
Mereka adalah dari golongan kaum Muhajirin dan Anshar, mereka semua sewaktu
masuk Islam berada di kota Mekkah, sekitar tahun 610 Masehi pada abad ke-7.
Pada masa penyebaran Islam awal, para sahabat nabi di mana jumlahnya sangat
sedikit dan golongan As-Sabiqun Al-Awwalun yang rata-ratanya adalah orang
miskin dan lemah. Berikut 10 manusia pertama yang memeluk Islam Setelah Nabi
Muhamad :
1.
Khadijah
Binti Khawalid
Khadijah berasal dari
golongan pembesar Mekkah. Menikah dengan Nabi Muhammad, ketika berumur 40
tahun, manakala Nabi Muhammad berumur 25 tahun. Ada yang mengatakan usianya
saat itu tidak sampai 40 tahun, hanya sedikit lebih tua dari Nabi Muhammad.
Khadijah merupakan wanita kaya dan terkenal.
Ketika Nabi Muhammad
masih muda dan dikenal sebagai pemuda yang lurus dan jujur sehingga mendapat
julukan Al-Amin, telah diperkenankan untuk ikut menjualkan barang dagangan
Khadijah. Hal yang lebih banyak menarik perhatian Khadijah adalah kemuliaan
jiwa Nabi Muhammad. Khadijah lah yang lebih dahulu mengajukan permohonan untuk
meminang Beliau, peminangan dibuat melalui paman Muhammad yaitu Abu Thalib.
"Sewaktu malaikat
turun membawa wahyu kepada Muhammad maka Khadijah adalah orang pertama yang
mengakui kenabian suaminya, dan wanita pertama yang memeluk Islam. Sepanjang
hidupnya bersama Nabi, Khadijah begitu setia menyertainya dalam setiap
peristiwa suka dan duka. Allah mengkaruniakannya 3 orang anak, yaitu Qasim,
Abdullah, dan Fatimah.
2.
Zaid
bin Haritsah
Zaid bin Haritsah
berasal dari kabilah Kalb yang menghuni sebelah utara jazirah Arab. Di masa
kecilnya, ia ditangkap oleh sekelompok penjahat yang kemudian menjualnya
sebagai seorang budak. Kemudian ia dibeli oleh Hukaim bin Hisyam keponakan dari
Khadijah. Oleh Khadijah, ia diberikan kepada Nabi Muhammad yang kemudian
memerdekakan Zaid bin Haritsah. Ia adalah salah satu orang yang pertama dalam
memeluk agama Islam.
Zaid menjadi sahabat
serta pelayan yang setia Nabi Muhammad. Ia menikah dengan Ummi Ayman dan
memiliki putra yang bernama Usamah bin Zaid bin Haritsah. Ia mengikuti hijrah
ke Madinahserta mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Dalam
Pertempuran Mu'tah, ia diangkat sebagai panglima perang dan dalam pertempuran
inilah, ia mati syahid.
3.
Ali
bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib
adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi
Muhammad. Menurut Islam Sunni, ia adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur
Rasyidin. Sedangkan Syi'ah berpendapat bahwa ia adalah Imam sekaligus Khalifah
pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tidak
mengakui konsep Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam,
sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifahyang sekaligus juga Imam. Ali adalah
sepupu dari Muhammad, dan setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, ia menjadi
menantu Muhammad.
4.
Abu Bakr ash-Shiddiq
Abu Bakar termasuk di
antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu
Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634M.
Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat
khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi
petunjuk.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Miraj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Miraj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
5.
Bilal bin Rabah
Bilal bin Rabah adalah
seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia) yang masuk Islam
ketika masih diperbudak. Setelah majikannya mengetahui bahwa Bilal masuk Islam,
maka Bilal disiksa terus menerus setiap harinya guna mengembalikannya agar
tidak memeluk Islam. Tetapi Bilal tidak mau kembali kepada kekafirannya dan
tetap melantunkan "Allahu Ahad, Allahu ahad…".
Pada akhirnya Bilal
dimerdekakan oleh Abu Bakar dan menjadi sahabat setia Rasulullah saw
sampai-sampai Bilal dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Rasulullah saw pernah
bermimpi mendengar suara terompah Bilal di surga. Ketika hukum syariat adzan
diperintahkan oleh Allah orang yang pertama kali disuruh oleh Rasulullah untuk
mengumandangkannya adalah Bilal bin Rabah, ia dipilih karena suara Bilal sangat
merdu.
6.
Ummu
Aiman
Ummu Aiman
adalah seorang hamba sahaya yang diwariskan kepada Muhammad oleh ayahnya,
Abdullah bin Abdul Muthalib. Ummu Aiman mengasuh Muhammad sampai usia dewasa.
Dia dimerdekakan setelah Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, kemudian
dinikahi oleh 'Ubaid bin Al-Harits dari suku Khazraj. Dari pernikahannya dengan
'Ubaid, lahirlah Aiman. Aiman ikut hijrah dan berjihad bersama Muhammad dan
gugur sebagai syahid dalam Perang Hunain.
Muhammad
sangat menghormati Ummu Aiman. Suatu ketika beliau mengunjunginya dan berkata,
"Wahai Ibu!" Beliau juga pernah berkata, "Wanita ini adalah
anggota keluargaku yang masih tersisa." Pada kesempatan lain beliau juga
pernah berkata, "Ummu Aiman adalah ibuku setelah ibuku (wafat)."
Ummu Aiman mengasuh Muhammad kecil dengan penuh
kelembutan. Setelah Muhammad diangkat menjadi rasul, beliau pernah berkata,
"Barang siapa yang ingin menikah dengan wanita ahli surga, maka hendaklah
ia menikahi Ummu Aiman." Mendengar sabda beliau, Zaid bin Haritsah segera
menikahinya. Dari pernikahannya dengan Zaid, lahirlah Usamah bin Zaid, lelaki
kesayangan Muhammad.
7.
Hamzah
bin Abdul-Muthalib
Hamzah
lahir diperkirakan hampir bersamaan dengan Muhammad. Ia merupakan anak dari
Abdul-Muththalib dan Haulah binti Wuhaib dari Bani Zuhrah. Menurut riwayat, pernikahan
Abdul-Muththalib dan Abdullah bin Abdul-Muththalib terjadi bersamaan waktunya,
dan ibu dari Nabi, Aminah binti Wahab, adalah saudara sepupu dari Haulah binti
Wuhaib.
Hamzah Bin
Abdul Mutholib adalah seorang yang mempunyai otak yang cerdas dan pendirian
yang kuat dia termasuk tokoh Quraish yang di segani. Nama sebenarnya Hamzah bin
Abdul Muthalib bin Hasyim, seorang paman Nabi dan saudara sepersusuannya. Dia
memeluk Islam pada tahun kedua kenabian, Ia Ikut Hijrah bersama Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam dan ikut dalam perang Badar, dan meninggal pada
saat perang Uhud, Rasulullah menjulukinya dengan "Asadullah" (Singa
Allah) dan menamainya sebagai "Sayidus Syuhada".
8.
Abbas
bin Abdul-Muthalib
Abbas bin
Abdul-Muththalib (Arab: العباس بن عبد المطلب) (lahir 566 – wafat 653)
adalah paman dan Sahabat dari Nabi Muhammad. Keturunan dari Abbas-lah yang
menjadi golongan khalifah yang dikenal dengan nama Bani Abbasiyah yang pernah
berkuasa di Baghdad.
9.
Abdullah
bin Abdul-Asad
Abdullah
bin Abdul-Asad (Arab:بن عبد الأسد عبد الله) adalah salah satu Sahabat Nabi
Muhammad. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi, terkenal
dengan nama Abu Salamah, ia menderita luka-luka dalam perang Uhud dan menjadi
seorang yang mati syahid. Abu salamah juga disusui oleh Thaubiyah, yang juga
pernah menyusui Muhammad.
10. Ubay bin Ka’ab
Ubay adalah kaum Anshar
yang berasal dari Bani Khazraj dan merupakan salah seorang dari Yathrib
(Madinah) yang pertama-tama menerima Islam dan melakukan bai'at kepada Nabi
Muhammad di Aqabah, sebelum terjadinya peristiwa hijrah. Ia turut mengambil
bagian dalam pertempuran Badr dan peperangan lain sesudahnya.
Ubay termasuk salah
seorang yang pertama-tama mencatatkan ayat-ayat Al Qur'an ke dalam bentuk
tulisan, karena Ubay merupakan salah seorang penulis bagi Nabi Muhammad. Ubay
diriwayatkan memiliki suatu mushaf khusus susunannya sendiri , dan ia termasuk
di antara para sahabat yang merupakan penghapal Al Qur'an (hafiz).
Ubay juga adalah anggota kelompok
penasihat (mushawarah) yang dibentuk oleh khalifah Abu Bakar sebagai
tempat bertanya atas berbagai permasalahan. Dewan tersebut terdiri dari Umar
bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Muadz
bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Ubay bin Kaab sendiri. Setelah menjadi khalifah,
Umar bin Khattab kemudian juga meminta nasihat dari kelompok yang sama. Secara
spesifik, ia meminta nasihat mengenai fatwa-fatwa kepada Utsman, Ubay and Zaid
bin Tsabit. Ubay meninggal dunia pada tahun 29 H atau 639 M, yaitu pada masa
kekhalifahan Utsman bin Affan.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon