Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan
dan ekstraksi biji tanaman
kopi.
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada
awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasaBelanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat
ini. Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.
Sejarah
mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga
saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi
oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia
sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang
menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Sejarah
![]() |
Proses pengolahan kopi jaman dahulu |
Sejarah penemuan kopi telah dimulai ribuan tahun lalu.
Berikut sejarahnya secara singkat :
· 1000 SM: Saudagar Arab membawa masuk biji kopi
ke daerah Timur Tengah dan membudidayakannya untuk pertama kalinya dalam
sejarah.
· 1453: Ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi
di Konstantinopel. Di sana dibuka kedai kopi pertama di dunia bernama Kiva Han
pada tahun 1475.
·
1511: Kopi dianggap minuman yang suci oleh
Sultan Mekah sebagai tindak lanjut dari aksi Khait Beg yang ingin melarang
peredaran kopi.
· 1600: Paus Clement VIII mengizinkan umat
Kristiani untuk meminum kopi setelah timbul berbagai perdebatan karena minuman
ini berasal dari imperium Ottoman.Pada tahun yang sama, minuman kopi masuk ke
Italia.
· 1607: Kapten John Smith memperkenalkan minuman
kopi di Amerika Utara saat bertugas untuk menemukan koloni Virginia di
Jamestown.
·
1645: Kedai kopi pertama di Italia dibuka.
·
1652: Kedai kopi pertama di Inggris dibuka dan
segera menjamur ke berbagai pelosok di setiap daerah.
·
1668: Bir tergantikan oleh kopi sebagai minuman
terfavorit di New York.
·
1672: Kedai kopi pertama di Paris dibuka.
·
1675: Franz Georg Kolschitzky menemukan biji
kopi dan mengklaimnya sebagai hadiahnya saat terjadi perang di Viena. Setelah
itu, ia membuka kedai kopi di Eropa Tengah dan menjual minuman kopi yang telah
disaring, diberi pemanis, dan susu. Nescafe, dikomersialkan pertama kali pada
tahun 1938 di Swiss.
· 1690: Bangsa Belanda mulai mendistribusikan dan
membudidayakan biji kopi secara komersial di Ceylon dan Jawa.
·
1714: Gabriel Mathieu do Clieu berhasil mencuri
biji kopi dari suguhan bangsawan Belanda kepada Raja Perancis Louis XIV dan
menanamnya di Martinik yang merupakan sumber dari 90% jenis tanaman kopi di
dunia saat ini.
·
1721: Kedai kopi pertama di Berlin dibuka.
·
1727: Era industri kopi di Brasil dimulai dan
hal ini dipelopori oleh Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta.
·
1775: Sang Frederick dari Prusia memblok semua
import kopi hijau yang kemudian dengan segera dikecam oleh masyarakatnya.
·
1900: Perusahaan Hill Bros. mengomersialkan
minuman kopi kalengan.
·
1901: Satori Kato berhasil memproduksi minuman
kopi cepat saji.
·
1903: Ludwig Roselius, seorang keturunan German
berhasil memisahkan kafein dari biji kopi dan menjual produknya dengan nama
Sanka di Amerika Serikat.
·
1920: Penjualan kopi di Amerika Serikat
meningkat tajam.
·
1938: Perusahaan Nestle mengkomersilkan produk
kopinya yang bernama Nescafe di Swiss.
·
1946: Achilles Gaggia berhasil membuat kopi
mokacino untuk pertama kalinya.
Bermula di Afrika
Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu,
banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji
kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan
protein dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja
ketika penggembala bernama Khalid mengamati kawanan kambing gembalaannya yang
tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis
beri-berian.
Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus
berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya
masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian
biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode
penyajian yang lebih maju.
Kopi di Arab
Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa
Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk
diambil sarinya. Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi
ini agar para pemuja tetap terjaga. Kepopuleran kopi pun turut meningkat
seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah
Afrika Utara, Mediterania, dan India.
Pada
masa ini, belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa
Arab selalu mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur) dengan cara
memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan budidaya
tanaman kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah
India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah
dan menumbuhkannya di berbagai daerah di luar Arab.
Kopi mencapai pasar Eropa
Biji kopi
dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh
seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki,
namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa
Eropa mulai membudidayakannya. Bangsa Belanda adalah salah satu
negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616.Kemudian
pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk
dikultivasi secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia masih
merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.
Martinik
Pada sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima
sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya di Kebun
Botani Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada saat yang sama,
serorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu ingin membawa
sebagian daripohon tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi,
hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia memimpin
sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalamJardin des Plantes untuk
mencuri tanaman kopi.
Keberhasilan Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik
merupakan suatu pencapaian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan budidaya
tanaman kopi di sana cukup baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah
terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas yang
beragam. Progeni inilah yang menjadi salah satu sumber dari kekayaan
jenis kopi di dunia.
Bunga kopi untuk Brasil
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil berinisiatif untuk
menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu kopi masih
dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit. Oleh
karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco
de Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa
pulang beberapa bibit kopi.
Perkebunan kopi di Perancis memiliki penjagaan yang sangat ketat sehingga
hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta pun mencari jalan lain dengan cara
mendekati istri gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia membawa pulang
sebuah buket berisi banyak bunga kopi yang diberikan oleh istri
gubernur seusai jamuan makan malam. Dari pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil berhasil
membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar sehingga bisa dikonsumsi oleh
semua orang.
Biji Kopi
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran,
hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta). Masing-masing
jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.
Biji kopi arabika
![]() |
Kopi Arabika |
Kopi
arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian
besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini
berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan
dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan
Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau
subtropis. Kopi arabika tumbuh pada
ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3
meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC.
Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah
gelap.
Biji kopi robusta
![]() |
Kopi Robusta |
Kopi luwak
![]() |
Kopi Luwak |
Jenis
kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan
robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya
masing-masing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis
kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.
Kopi
luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya
dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi
jenis ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini
kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini
dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar
bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan
luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di
dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
Minuman
kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis kopi
yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik.[rujukan?] Berikut
ini adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:
Jenis-jenis minuman kopi
Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis
kopi yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini adalah
beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai :
·
Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari
perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun.
·
Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan
mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
·
Latte (coffee latte), merupakan sejenis
kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.
·
Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi
menggunakan campuran kopi hitam.
·
Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang
ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.
·
Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu,
krim, dan serpihan cokelat.
·
Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan
sedikit krim dan tanpa susu.
·
Frappé, merupakan espresso yang
disajikan dingin.
·
Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan
dan digranulasi.
·
Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan
kopi yang dicampur dengan wiski.
·
Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat
dan madu.
·
Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi
dengan penambahan sirup cokelat.
·
Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak
dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.
Pembuatan minuman kopi
Kopi akan menjalani serangkaian proses pengolahan yang
panjang dari biji kopi untuk menjadi minuman kopi. Berbagai metode pengolahan biji kopi
telah dicoba untuk menghasilkan minuman kopi terbaik. Dalam hal ini, proses
penanaman juga turut berperan dalam menciptakan cita rasa kopi yang baik.
Pemanenan dan
pemisahan cangkang
Tanaman kopi selalu berdaun hijau
sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah yang
mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang keras. Hasil dari pembuahan di bunga inilah
yang disebut dengan biji kopi. Pemanenan biji kopi biasanya dilakukan
secara manual dengan tangan. Pada tahap
selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan cangkangnya.
Terdapat
dua metode yang umum dipakai, yaitu dengan pengeringan dan penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah
yang kering biasanya digunakan metode pengeringan
langsung di bawah sinar matahari. Setelah kering maka cangkang biji kopi
akan lebih mudah untuk dilepaskan. Di Indonesia, biji kopi dikeringkan
hingga kadar air tersisa hanya 30-35% Metode lainnya adalah dengan
menggunkan mesin. Sebelum digiling,
biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam
mesin, biji kopi juga mengalami fermentasi singkat. Metode penggilingan ini cenderung
memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.
Pemanggangan
Setelah dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap
untuk masuk ke dalam proses pemanggangan. Proses ini secara langsung dapat
meningatkan cita rasa dan warna dari biji kopi. Secara fisik,
perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan biji dan penurunan bobot secara
keseluruhan. Pori-pori di sekeliling permukaan biji pun akan
terlihat lebih jelas. Warna cokelatdari biji kopi juga akan
terlihat memekat.
Penggilingan
Pada tahap selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling
untuk memperbesar luas permukaan biji kopi. Dengan bertambah luasnya permukaan
maka ekstraksi akan menjadi lebih efisien dan cepat. Penggilingan yang
baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang baik. Hasil penggilingan ini harus segera
dimasukkan dalam wadah kedap
udara agar tidak terjadi
perubahan cita rasa kopi.
Seni perebusan
Perebusan merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi
hingga siap dikonsumsi. Untuk
menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus
dilakukan dengan baik dan sempurna. Terdapat banyak variabel dalam perebusan
biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air, ukuran
partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu
perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat menyebabkan penurunan
cita rasa. Sebagai
contoh, perebusan yang terlalu lama biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang
terlalu pahit. Oleh karena itu, bukanlah hal yang
mudah untuk menyajikan kopi yang baik.
Dekafeinasi
Dekafeinasi atau
penghilangan kafein termasuk ke dalam metode tambahan dari
keseluruhan proses pengolahan kopi. Dekafeinasi
banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar rasanya tidak
terlalu pahit. Selain itu,
dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di
dalam tubuh. Kopi terdekafeinasi
sering dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak terjadi akumulasi kafein yang
berlebihan di dalam tubuh. Proses dekafeinasi dapat dilakukan dengan melarutkan
kafein dalam senyawa metilen
klorida dan etil asetat.
Kafein
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa
yang pahit. Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait
dengan aktivitas kafein di dalam tubuh. Peranan
utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan
kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan
memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya ini biasanya baru akan
terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan
pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.
Batas aman
konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100-150 mg. Dengan
jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk
membuatnya tetap terjaga.
Selama
proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut
dalam air perebusan. Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar
kafein justru dilakukan untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen
terhadap rasa pahit dari kopi. Metode yang umum dipakai untuk hal ini adalah Swiss
Water Process. Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan uap air panas
dan uap untuk mengekstraksi kafein dari dalam biji kopi. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga telah memungkinkan implementasi
bioteknologi dalam proses pengurangan kadar kafein. Cara ini dilakukan
dengan menggunakan senyawa theophylline yang dilekatkan pada bakteri untuk
menghancurkan struktur kafein.
Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi