Beliau adalah sosok ulama karismatik yang berasal
dari Indonesia bagian timur. Kedalaman ilmu yang dimilikinya menjadikannya
beliau sosok ulama yang cukup di segani dan termasyhur serta menjadi kebanggaan
indonesia bahkan dunia. Ulama Ahli Hadist Mekkah Habib Muhammad Alwi al maliki
bahkan pernah mengatakan ” Tidak ada para ulama dan Pelajar di Mekkah yang
tidak mengenal Syech Zainuddin , beliau adalah ulama besar yang memiliki
segudang ilmu bukan hanya milik bangsa Indonesia tapi milik umat islam sedunia.
Ucapan Habib Muhamad alwi almaliki tersebut bukan tanpa alasan. Sosok Zainuddin
bin Abdul madjid sudah terkenal memiliki kecerdasan yang luar biasa sejak usia
remaja. Para guru-gurunya pun mengakui kelebihan yang dimiliki oleh Zainuudin.
Ulama asal Lombok ini terkenal dengan sebutan
Tuang Guru Zainuddin bin Abdul Madjid Al amfani Al Fancuri, Lahir di Desa
Pancor lombok timur tangal 11 may 1906. Ayah beliau KH. Abdul Madjid seorang
ulama dan pejuang yang cukup di segani di lombok . Menjelang kelahiran
Putranya, ayahnya bermimpi didatangi Waliyulloh dari Tarim Hadromaut , dalam
mimpi tersebut di beri pesan agar anaknya di beri Nama ”Saqqap” yang artinya
“Orang yang memperbaiki atap” Orang Indonesia menyebutnya “assegap” dan secara
kebetulan Waliyulloh tersebut bernama “Saqqop”. Sejak kecil Zainuddin dipanggil
dengan dialek sasak dengan sebutan “Segep” atau “gep”. Setelah Menunaikan
Ibadah Haji baru Namanya di ganti dengan Haji Zainuudin bin Abdul Madjid.
Sejak kecil Tuan Guru ZAinuddin belajar kepada
ayahnya dan ulama ulama di Lombok. Menginjak usia Remaja Tuan Guru Zainuddin di
kirim ayahnya untuk belajar di Mekkah. Kecerdasan yang dimilki Tuan Guru
Zainuddin mampu menyerap ilmu-ilmu yang di berikan gurunya. Diantara guru -guru
beliau di Mekkah adalah Syech Hasan Muhamad Al masysyat, Al alamah Syech Salim
rahmatulloh dan lain-lain. Kejeniusan Tuan Guru Zainuddin sangat di kagumi oleh
guru guru beliau.
Bahkan ketika masuk di Madrasah Al-Shaulatiyah
sebagaimana lazimnya setiap pelajar yang akan belajar di sana harus melalui
tes, dan yang memberikan tes tersebut adalah direktur Al Shaulatiyyah sendiri
Al alamah Syaikh Salim Rahmatullah dan Syaikh Hasan Muhammad Al-Masysyath. Dan
hasilnyapun sungguh mencengangkan, Tuan Guru Zainuddin lulus tes dan ditempatkan
langsung di tingkat tiga. Namun dengan kerendahan hatinya Tuan Guru Zainuddin
meminta agar dirinya masuk ke tingkat 2 saja dengan alasan untuk memperdalam
ilmu Nahwu Shorof. Dengan demikian akhirnya Zainuddin belajar di Madrasah Al
Shaulatiyyah langsung ke tingkat 2. Tuan Guru Zainuddin tak menyia-nyiakan
kesempatan yang diberikan kepadanya untuk belajar dengan sungguh sungguh.
Dengan di temani oleh ibunya selama di Mekkah,
Tuan Guru Zainuddin selalu minta Ridho dan do’a dari ibunya demi kesuksesannya
dalam belajar. Dan terbukti Tuan guru Zainuddin lulus dengan predikat “Mumtaz”
(camlaude). Sebagai penghargan atas prestasinya Direktur Madrasah
Al-Shaulatiyah Syaikh Salim Rahmatullah mengundang Ahli Kaligrafi terbaik di
Mekkah untuk menulis Ijazah Tuan guru Zainuddin, bahkan Beliau mengatakan bahwa
“Madrasah Al shaulatiyah tidak perlu memiliki murid banyak , cukup satu orang
saja asalkan memilki prestasi dan berkualitas seperti ZAinuddin”. Prestasi yang
didapat oleh Tuan guru Zainuddin bukan tanpa pengorbanan, Ibunda yang selalu
mendampingi dan mendo’kannya telah meninggal dunia di Makkah.
Hampir 13 tahun Ta’lim di Makkah Tuan Haji
Zainuddin kembali ketanah air. Suasana konflik di tanah air dengan Belanda ,
telah membangkitkan semangat beliau untuk berdakwah dan melakukan perlawanan
terhadap penjajah. Beliau melakukan dakwah ke berbagai plosok daerah dan
terkenal dengan sebutan “Guru Bajang” . Tahun 1934 Tuan Guru Haji Zainuddin
mendirikan Pesantren bernama “Al Mujahidin” yang merupakan Cikal bakal berdirinya
“Nahdlatul Wathon” yang di didirikan tgl 22 Agustus 1937 . Pembawaanya yang
berwibawa dan keluasan ilmu yang mendalam menjadikan beliau sosok ulama yang
menjadi panutan dan rujukan para ulama, sikapnya yang sederhana tak menunjukan
bahwa beliau seorang ulama. Selalu mendengar keluh kesah warganya dan mencoba
di carikan jalan keluarnya. Maka beliau begitu sangat di cintai murid dan
warganya. Perkembangan Nahdlatul Wathon sangat pesat sampai saat ini telah
memilki hampir 1000 cabang di seluruh nusantara, perkembangan tersebut tak
lepas dari peran para muridnya yang membuka cabang di daerah tinggalnya masing
masing.
Jaringan Intelektual
TGH Muhammad Zainuddin AM memiliki jaringan
intelektual yang luar biasa, terutama silsilah guru-guru yang didapatinya
selama di Makkah al-Mukarromah. Jaringan ini mencerminkan betapa luasnya
pengembaraan mencari ilmu dan matangnya keilmuwan TGH Muhammad Zainuddin AM.
Silsilah keilmuwan yang diperolehnya tidak dalam satu mata rantai dalam setiap
cabang keilmuwan, melainkan beberapa guru yang memiliki kemampuan dan
pengetahuan agama yang luas.
Guru-guru yang mengajarkan al-Qur’an dan kitab
melayu:
1. T.G.H. Abdul Majid
2. T.G.H. Syarafuddin Pancor Lombok Timur
3. T.G.H. Abdullah bin Amak Dulaji Kelayu Lombok
Timur
4. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Syaik al-Kabir
al-Arifubillah Maulana Syaikh Hasan Muhammad al-Mahsyat
5. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Faqih Maulana al-Syaikh
Umar Bajunaid al- Syafi’i
6. Al ‘Alim al-‘Allamah al-Faqih Maulana Syaikh
Muhammad Syaid al-Yamani al-Syafi’i
7. Al ‘Allim al-‘Allamah al-Mutaffanin Sibawaihi
Zanamihi Maulana Syaikh Ali al-Maliki
8. Maulana Syaikh Abu Bakar al-Falimbangi
9. Maulana Syaikh Hasan Jambi al-Syafi’i
10. Al ‘Allim al-‘Allamah al-Muffasir Maulana
al-Syaikh Abdul Qadir al-Mandili al-Syafi’i
11. Al ‘Allim al-‘Allamah al-Shufi Maulana Syaikh
Muhtar Betawi al-Syafi’i
12. Al ‘Allim al-‘Allamah al-Muhaddis Maulana Syaikh
Umar Hamdan al Mihrasi al-Maliki
13. Al ‘Allim al- ‘Allamah al-Muhaddis Maulana Syaikh
Abdul Qadir al-Syibli al-Hanafi
14. Al ‘Allim al-‘Allamah al-Adib al-Shufi Maulana
Syaikh al-Syayid Muhammad Amin al-Kuthbi al-Hanafi
15. Al ‘Allim al-‘Allamah Maulana Syaikh Muhsin
al-Musahwa al-Syafi’i
16. Al ‘Allim al-‘Allamah al-Falaqi Maulana Syaikh
Khalifah al-Maliki
17. Al ‘Allim al-‘Allamah Maulana Syaikh Jamal
al-Maliki
18. Maulana Syaikh al-Shahih Muhammad Shalih Mukhtar
al-Makhdum al-Hanafi
19. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Syafi’i Maulana Syaikh
Mukhtar al-Makhdum Al Hanafi
20. Maulana Syaikh al-Syayid Ahmad Dahlan Sadakah
al-Syafi’i
21. Maulana Syaikh Salim Cianjur al-Syafi’i
22. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Muarrikh Maulana Syaikh
Salim Rahmatullah al-Maliki
23. Maulana Syaikh Abdul Gani al-Maliki
24. Maulanasyaikh al-Syayid Muhammad Arabi al-Tubani
al-Jasairi al-Maliki
25. Maulana Syaikh al-Faruq al-Maliki
26. Maulana Syaikh al-Wa’id al- Syaikh Abdullah
al-Farisi
27. Maulana Syaikh Mala Musa
Guru Ilmu Tajwid, al-Qur’an dan Qiraat Sab’ah:
1. Al-Syaikh Jamal Mirdad (Imam dimakam Imam Hanafi
di Masjidil Haram)
2. Al-Syaikh Umar Arba’in (Ahli Qur’an dan Qasidah
yang sangat terkenal)
3. Al-Syaikh Abdul Latif Qari (Guru besar di Qiraat
Sab’ah di Madrasah 4. Ashaulatiyah)
4. Al-Syaikh Muhammad Uba’id (kepala guru/Guru besar
dalam bidang Tajwid dan Qiraat yang sangat terkenal di Makkah).
Ilmu Fiqih, Tasawuf, Tajwid, Usulul Fiqih dan
Tafsir:
1. Al-‘Alamah ‘al-Syaihk Umar Bajunaid al-Syafi’i
2. Al-‘Alimul al-Alamah al-Syaikh Muhammad Said
al-Yamani
3. Al-‘Alamah al-Syaikh Muhtar Betawi
4. Al-‘Alamah al-Syaihk Abdul Qadir al-Mandili
(Murid Khusus dari al- Allamah
5. Syaikh Ahmad Hamud Minangkabau Sumatera Barat)
6. Al-‘Alamah al-Faqih Abdul Hamid Abdur Rabb
al-Yamani
7. Al-‘Mutaffanin al-‘Allamah al-Syayid Muhsin
al-Musawa (Musisi Pendiri Darul Ulum al-Diniyah Makkah Mukarramah)
8. Al-‘Allamah al-Adib al-Syaikh Abdullah al-Lajahi
al-Farisi (Pengarang Yang Sangat Terkenal.
Guru Ilmu Arud (Syair Bahasa Arab):
1. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Syaikh Abdul Qani
al-Qadli
2. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Adib al-Sayyid Muhammad
Amin al-Kutbi
Guru Ilmu Falak:
1. Maulana Syaihk Cianjur (Jawa Barat)
2. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Falaki Maulana Syaikh
Khalifah al-Makki
3. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Sayyid Ahmad Dahlan
Sadakah al-Syafi’i
Guru Ilmu Hadits, Mustalahul Hadits, Mustahul
Tafsir, Ilmu Fara’id, Sirah (Tarikh) dan Berbagai Ilmu Alat (Nahu-Syaraf):
1. Al-‘Allamah al-Qabir Sibawaihi Zamanihi al-Syaikh
al-Maliki
2. Al-‘Allamah al-Jalil Asyaikh Jamal al-Maliki
3. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Kabir al-Muhaddist
Maulana Syaihk Umar Hamdan al-Mihrazi al-Syafi’i
4. Al ‘Allimul ‘Allamah al-Kabir al-Muhaddist
Maulana Syaikh Abdullah al-Buhari al-Syafii (Mufti Istanbul)
5. Maulanna Wamurabbi Abil Barokah al-‘Allim
al-‘Allamah al-Ushuli al-Muhaddist al-Shufi al-‘Arifubillah Maulana Syaikh
Hasan Muhammad al-Mahsyat al-Maliki
6. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Shorfi Maulana Syaikh
Muftar Makdum al-Hanafi
7. Al-‘Allim al-‘Allamah Maulana Syaikh al-Sayyid
Muhsin al-Musawa
8. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Adeb al-Shufi Maulana
Shaihk al-Sayyid Muhammad Amin al-Kutbi al-Hanafi
9. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Syaikh Umar al-Faruk
al-Maliki
10. Al-‘Allim al-‘Allamah al-Kabier al-Syaikh Abdul
Qadir al-Syalabi al-Hanafi
Guru Ilmu Arwad (Ahzab):
1. Al-‘Allim al-‘Allamah (Kyai Falaj) (Bogor Jawa
Barat)
2. Maulana Syaihk Malla Musa al-Maqribi
Guru Khat (Kaligrafi):
1. Al-Khattah al-Syaikh Abdul Aziz Langkat
2. Al-Khattah al-Syaihk Dau al-Rumani al-Fhatani
3. Al-Khattah al-Syaihk Muhammad al-Ra’is al-Maliki
Dari semua guru TGH Muhammad Zainuddin AM, ada
lima guru/ulama yang sangat berjasa dalam membimbing dan mendidiknya di Mekah:
Syaikh Hasan Muhammad al-Mahsyat al-Maliki, Syaikh al-Sayyid Muhammad Amin
al-Kutbi al-Hanafi, Syaikh Umar al-Faruk al-Maliki, dan Syaikh al-Sayyid Umar
Hamdan al-Mihrasi al-Syafi’i.
Kiprah Sosial-Keagamaan
Melihat kondisi masyarakat Lombok yang masih
terbelenggu oleh kebodohan dan keterbelakangan, TGH Muhammad Zainuddin AM
merasa tertantang untuk membenahi masyarakatnya yang masih dalam jajahan
Belanda, Jepang, Hindu Bali (Anak Agung Karangasem) melalui pencerdasan agama.
Kepulangannya dari Mekah pada tahun 1934 ketika terjadi peperangan antara Raja
Syarif Husein dengan Raja Abdul Aziz bin Abdurrahman sehingga ia kembali ke
Lombok untuk membuka pengajian pemula untuk masyarakat dengan sistem halaqah
(Abdul Hayyi Nu’man, 1998).
Pondok Pesantren yang didirikan diberi nama
Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (membela tanah air) sesuai dengan obsesinya
untuk membela tanah air dari kaum penjajah. Dengan berbekal ilmu yang dimiliki,
ia mampu tampil sebagai seorang ulama yang mempunyai kompetensi besar dalam
membentuk kader ulama. jenjang pendidikan yang khusus untuk mencetak kader
ulama diberi nama Ma’had Darul Qur’an Wal Hadits. Sebagai seorang Mujahid, TGH
Muhammad Zainuddin AM berupaya melakukan inovasi untuk meningkatkan pengetahuan
agama masyarakat. Itu sebabnya, ia membuat rintisan dengan memperkenalkan
sistem madrasi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran agama di NTB,
membukan lembaga pendidikan khusus bagi wanita, mengadakan Syafatul Qubra,
meciptakan hizib tarekat Nahdaltul Wathan, membuka sekolah umum di samping
sekolah agama, menyususn nazham berbahasa Arab bercampur bahasa Indonesia.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon