Gregory Pincus lahir tahun 1903 di Woodbine, New
Jersey, putera peranakan Rusia-Yahudi. Dia lulus dari Cornell tahun 1924, dan
peroleh gelar doktor dari Harvard tahun 1927. Sesudah itu dia melibatkan diri
dalam kerja penyelidikan di pelbagai lembaga, termasuk di Harvard dan Cambridge
dan menjadi mahaguru di Clark selama beberapa tahun. Tahun 1944 dia bantu
Worcester Foundation untuk penyelidikan biologi, dan bertahun-tahun sesudah itu
memimpin laboratoriumnya. Dia penulis lebih dari 250 kertas kerja ilmiah begitu
juga sebuah buku The Conquest of Fertility, tentang penaklukan kesuburan,
terbit tahun 1965.
Pil kontrasepsi, dan biolog Amerika Gregory Pincus
pegang rol penting dalam soal ini. Pil itu punya dua segi arti penting. Di
dunia yang kelabakan melihat bahaya pesatnya pertumbuhan penduduk, pil itu
berfungsi sebagai alat pencegah. Walaupun kurang langsung, tetapi tak kurang
revolusionernya, pil itu punya akibat dalam hal perubahan hasrat seksual.
Sudahlah diketahui secara meluas bahwa lebih dari lima belas tahun atau sekitar
masa itu, telah terjadi "revolusi" dalam sikap hubungan kelamin di
Amerika Serikat. Tak syak lagi, banyak faktor politik, ekonomi dan sosial telah
mempengaruhi revolusi itu, tetapi faktor utama yang terbesar jelaslah disebabkan
karena pil itu. Tadinya, ketakutan terhadap bunting yang tidak diharapkan,
merupakan faktor yang mempengaruhi banyak wanita dalam hal melakukan hubungan
kelamin sebelum nikah, atau bahkan sesudah nikah. Tiba-tiba, wanita disuguhi
suatu kesempatan melakukan hubungan seksual tanpa takut jadi bunting. Dengan
sendirinya, keadaan ini membawa perubahan sikap dan tingkah laku kedua belah
pihak.
Mungkin ada keberatan terhadap pengembangan
"Enovid" (pil pertama pencegah bunting) bahwa itu tidaklah sepenting
yang dikira orang, karena pencegahan kehamilan sudah dikenal orang sebelumnya.
Argumen itu mengesampingkan beda antara metode kontrasepsi dengan teknik yang
efektif dan yang secara psikologis bisa diterima. Sebelum ada perkembangan pil,
kontrasepsi yang paling dianjurkan oleh para ahli adalah "diaphragm."
Memang, diaphragm aman dan dapat dipercaya, tetapi prakteknya mayoritas kaum
wanita malas-malasan menggunakannya. Amat mengherankan, tatkala pil untuk
pertama kalinya dicoba, beribu wanita siap ambil resiko menempuh cara yang
belum pernah dicoba (dan mungkin mengandung bahaya) untuk cegah bunting
ketimbang "diaphragm" yang jelas jelas amannya.
Dan bisa pula orang anggap pengembangan
"Enovid" bukanlah suatu kemenangan yang betul-betul mengesankan
karena telan pil menyangkut risiko terhadap kesehatan dan mungkin dalam waktu
tak lama lagi di masa depan metode pil itu akan diganti dengan cara yang lebih
baru dan lewat alat atau obat yang lebih sip. Tetapi, secara alamiah metode
kontrasepsi masa depan hanya akan memberi sedikit saja perbaikan karena pil
sudah diterima secara meluas dan sudah memuaskan pihak-pihak yang bersangkutan.
(Dapat dicatat, dalam masa lebih lima belas tahun ini --masa berjuta-juta orang
Amerika Serikat biasa menelan pil secara teratur-- gairah hidup mereka
meningkat secara menyolok. Fakta ini saja sudah menunjukkan bahwa pil bukanlah
sumber pokok dari gangguan kesehatan). Sejarah akan dan harus mencatat
perkembangan "Enovid" di tahun 1950-an merupakan pendobrak metode
pembatasan kelahiran yang ruwet itu.
Banyak orang sudah memberikan sumbangan pikirannya
buat perkembangan pil kontrasepsi yang ditelan lewat mulut. Memang, masalah ini
sudah jadi bahan perbincangan lama sekali; kesulitannya adalah tak seorang pun
tahu persis unsur kimiawi apa yang mesti dimasukkan ke dalam pil. Menariknya,
kunci penemuan sudah diketemukan sejak tahun 1937. Di tahun itu. A.W.
Makepeace, G.L. Weinstein, dan M.H. Friedman sudah memperagakan bahwa suntikan
"progesterone" (salah satu dari hormon seks wanita) dapat mencegah
pembuahan pada binatang di laboratorium. Tetapi-mungkin karena penyuntikan di
bawah kulit tidak menarik keadaannya untuk cara-cara pencegahan kehamilan, atau
mungkin karena "progesterone" saat itu merupakan bahan kimia yang
mahal harganya-penemuan itu tidak banyak menarik perhatian umum. Tidak
mendorong.
Perkembangan utama pil baru mulai sekitar tahun 1950
tatkala seorang biolog Amerika Serikat, Gregory Pincus, mulai menggarap masalah
ini. Jelas, adalah Margaret Sanger, seorang penganjur pembatasan kelahiran kawakan
yang memberi dorongan moril kepada Pincus. Dia akan sukar memilih orang lain
yang lebih baik dari Gregory Pincus, karena Pincus ahli dalam bidang
"steroid metabolisme" dan di bidang fisiologi pembiakan makhluk
pemamah biak dan juga direktur laboratorium Worcester Foundation for
Experimental Biology di Shrewsbury, Massachusetts, laboratorium percobaan
biologi.
Jelaslah, Pincus dengan dia punya
gabungan luar biasa dari kepandaian teknis dan naluri ilmiah, mampu memecahkan
masalah secara garis besar dengan cekatan. Segera dia mendapat pembantu Dr.
Min-Chueh Chang, seorang penyelidik di Worcester Foundation, melakukan
percobaan "progesteron" terhadap binatang-binatang laboratorium,
untuk melihat apakah hal itu dapat menekan pembuahan meskipun ditelan lewat
mulut. Percobaan Chang ternyata sukses. Ini betul-betul suatu permulaan yang
memberi harapan, khusus dari sudut kenyataan bahwa beberapa tahun sebelumnya
seorang ahli kimia bernama Russel Marker sudah menemukan cara untuk membuat
"progesterone" sintetis yang lebih murah harganya.
Penyumbang pikiran lainnya adalah
Dr. John Rock, seorang gyneacolog yang atas anjuran Pincus melakukan percobaan.
Percobaan ini menunjukkan bahwa "progesterone" yang ditelan dapat
mencegah pembuahan pada wanita. Tetapi, penyelidikan Rock juga memecahkan dua
kesulitan serius akibat penggunaan "progesterone" sebagai kontrasepsi
yang ditelan. Pertama, hanya menekan sekitar 85% pembuahan. Kedua, diperlukan
dosis yang tak layak besarnya untuk mengatasi soal itu.
Tetapi Pincus, yang yakin betul
bahwa dia berada di atas jalur yang tepat, siap dengan cara menanggulanginya.
Dia sadar, mestinya ada bagian lain yang secara kimiawi serupa dengan
"progesterone" tetapi tanpa hambatan-hambatan. Bulan Desember 1953
dia tanya pelbagai perusahaan bahan kimia agar mengirim contoh
"steroids" sintetis yang mereka produsir, yang serupa secara kimiawi
dengan "progesterone." Pincus mencoba bahan-bahan kimia yang
diterimanya, dan salah satu daripadanya "norethynodrel" bikinan G.D.
Searle ternyata efektif.
Ini merupakan jalan keluar yang
menguntungkan buat Pincus, karena tatkala dia mulai penyelidikannya, sejak
tahun 1950, norethynodrel bahkan tak pernah ada! Ini sudah disintetiskan tahun
1952 oleh Dr. Frank B. Colton, seorang ahli biokimia yang bekerja di
laboratorium Searle, dan kemudian mempatenkan atas namanya. Tetapi, baik Colton
ataupun para pengawasnya di G.D. Searle tidak bermaksud mencoba menciptakan
alat kontrasepsi yang ditelan, bahkan tidak pada saat mereka sadar bahwa mereka
sebenarnya sudah berhasil membuatnya.
Percobaan-percobaan berikutnya yang
dilakukan oleh kelompok penyelidik yang sudah dihimpun oleh Pincus menunjukkan
bahwa "norethynodrel" itu masih bisa lebih efektif bilamana ditambah
dengan sedikit campuran kimia yang disebut "mestranol." Kombinasi
obat inilah yang kemudian dilempar ke pasar oleh G.D. Searle dan perusahaannya
yang disebut "Enovid."
Menjelang tahun 1955 Pincus dapat
mencium bahwa saatnya sudah tiba untuk melakukan percobaan pil secara
besar-besaran. Percobaan dimulai bulan April tahun 1956, di kota San Yuan,
Puerto Rico, di bawah pengawasan Dr. Edris Rice-Wray. Dalam tempo sembilan
bulan, percobaannya menunjukkan betapa hebatnya pil kontrasepsi yang ditelan.
Tetapi, percobaan diteruskan lagi hingga tiga tahun sebelum "Food and Drug
Administration" (semacam dinas pengawasan makanan dan obat-obatan)
menyetujui pemasaran "Enovid" pada bulan Mei 1960.
Dari kemenangan itu jelaslah sudah
Gregory Pincus tidaklah mengembangkan pil kontrasepsi sendirian. Adalah Frank
Colton yang sesungguhnya menciptakan "norethynodrel"; jelas, Colton
dan pelbagai ahli kimia yang merintis jalan untuk hasil karyanya layaklah
jasa-jasanya diperhitungkan. Begitu pula banyak orang yang bekerja bersama
dalam kelompok Pincus, termasuk John Rock, Min-Chueh Chang, dan Dr. Celso-Ramon
Garcia kesemuanya ini tak bisa dikesampingkan sumbangan pikirannya. Untuk
hal,itu, Dr. Edris Rice-Wray, Margaret Sanger, dan banyak lagi yang tak bisa
saya sebut, mereka masing-masing pegang peranan dalam keseluruhan hasil kerja.
Tetapi, tampaknya tak bisa diragukan lagi bahwa Gregory Pincus merupakan tokoh
terpenting dan tenaga penggerak utama dari seluruh proyek. Dia seorang ilmuwan
yang tak berkeputusan mengabdikan segenap waktu dan usahanya dalam perjuangan
penyelidikan kontrasepsi lewat mulut; dia adalah orang yang memiliki kemampuan
ilmiah dan pengorganisasian yang memungkinkan berhasilnya proyek itu; dia
menelaah gagasan dasar, mengusahakan dana untuk biaya penyelidikan, dan
mengajak orang-orang berbakat bekerja sama dalam proyeknya. Dia punya pandangan
dan kepastian mendorong proyek hingga rampung dan rapi, dan dialah seorang yang
terima penghargaan utama dari hasil kerja besar ini.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon