Perjalanan hidup seseorang dalam mencari hidayah
petunjuk Allah Swt untuk membuktikan kebenaran ajaran dan kitab suci yang dianutnya,
memerlukan cara dan metode yang berliku. Untuk itulah salah satu dari pendeta
Yahudi ini ingin membuktikan kebenaran itu dengan cara menguji langsung kepada
orang yang telah disebutkan dalam kitab sucinya maka iapun berusaha
membuktikanya sendiri akhirnya iapun menemukan petunjuk dan hidayahnya.
Diriwayatkan oleh At-Thabrani dari Abdullah bin
Salaam r.a bahwa pada suatu hari Rasulullah s.a.w keluar bersama
sahabat-sahabat beliau, di antara salah satunya adalah Ali bin Abi Thalib r.a.
Tiba-tiba datang menemui Rasulullah Saw seorang
Badui dengan mengendarai seekor kuda, lalu ia menghampiri dan mendekat
seraya berkata, "Ya Rasulullah di kampung itu ada sekumpulan manusia
yang sudah memeluk Agama Islam dengan mengatakan bahwa jika memeluk Islam,
mereka akan mendapat rahmat dan rezeki dari Allah. Tetapi sesudah mereka semua
memeluk Islam, maka terjadilah musim kemarau yang berkepanjangan sehingga
mereka ditimpa kelaparan dan kehausan.
Saya khawatir ya Rasulullah jika mereka kembali
kufur meninggalkan Islam, karena soal perut, karena mereka memeluk Islam juga
karena soal perut. Saya menginginkan engkau mengirimkan bantuan kepada mereka
untuk mengatasi bahaya kelaparan yang menimpa mereka itu."
Mendengar keterangan itu. Rasulullah s.a.w lalu
memandang Ali bin Abu Thalib. Ali mengerti maksud pandangan itu kemudian Ali ra
berkata, "Ya Rasulullah, tidak ada lagi bahan makanan pada kita untuk
membantu mereka."
Zaid bin Sanah, seorang pendeta Yahudi yang turut
mendengarkan laporan orang Badui dan jawaban Ali bin Abu Thalib lalu
mendekatlah ia kepada Rasulullah s.a.w dan berkata, "Wahai Rasulullah,
kalau engkau suka, akan saya belikan kurma yang baik lalu kurma itu dapat
engkau beli dariku dengan hutang dan dengan perjanjian."
Berkata Rasulullah s.a.w, "Jangan dibeli kurma
itu sekiranya kau berharap aku berhutang kepadamu, tetapi belilah kurma itu dan
berilah kami pinjaman dari engkau."
"Baiklah," jawab Zaid bin Sanah sang
pendeta Yahudi itu.
Zaid bin Sanah kemudian membeli buah kurma yang
kualitas terbaik lalu menyerahkan kepada Rasulullah s.a.w dengan
perjanjian-perjanjian tertentu dan akan dibayar kembali dalam jangka waktu yang
tertentu pula,kemudian Rasulullah s.a.w menerima kurma itu, lalu diserahkan
kepada orang Badui untuk dibagikan kepada penduduk kampung yang ditimpa bencana
itu.
Beberapa hari berselang sebelum jatuh tempo
perjanjian pembayaran hutang Rasulullah Saw yang waktu itu sedang
menziarahi orang mati bersama Abu Bakar, Umar, Usman dan beberapa orang sahabat
yang lain.Setelah selesai mensholatkan jenazah tersebut, Rasulullah s.a.w pergi
ke suatu sudut untuk duduk lalu Zaid bin sanah menghampirinya dengan memegang
erat-erat bajunya dan berkata kepadanya dengan sekasar-kasarnya. "Hai
Muhammad, bayar hutangmu kepadaku, aku tahu bahwa seluruh keluarga Abdul
Muthalib itu selalu mengulur ulurkan waktu untuk membayar hutang!"
Mendengar kata-kata yang kasar itu, sekita itu juga
wajah Umar bin Khattab yang berada disisi Rasulullah menjadi merah
padam,kemarahannya pun memuncak ,lalu berkata kepada pendeta yahudi
"Hai musuh Allah!, engkau berkata begitu kasar terhadap Rasulullah dan
berbuat tidak sopan. Demi Allah kalau tidak karena rasa hormatku terhadap
Rasulullah s.a.w yang berada di sini, sungguh tentu akan ku potong lehermu dengan
pedangku ini."
Rasulullah memandang kepada pendeta Yahudi itu dalam
keadaan tenang dan biasa saja, lalu berkata kepada Umar, "Hai Umar, antara
saya dengan dia ada urusan hutang piutang yang belum selesai. Sebaik-baiknya
engkau menyuruh aku membayar hutang itu dan menganjurkan kepadanya untuk
berlaku baik menuntut hutangnya. Hai Umar, pergilah bersama dia ke tempat
penyimpanan kurma, bayarlah hutang itu kepadanya dan tambahlah duapuluh gantang
sebagai hadiah untuk menghilangkan rasa marahnya."
Setelah Umar membayar hutang itu dengan tambahan
tersebut, lalu sang pendeta yahudi Zaid bin Sanah pun bertanya kepada Umar,
"Kenapa ditambah hai Umar?" Berkata Umar, "Aku diperintahkan
oleh Rasulullah s.a.w untuk ini sebagai hadiah kemarahan engkau."
Kemudian Zaid bin Sanah berkata,"Hai Umar,
kenalkah engkau siapa aku?" tanya Zaid bin Sanah. "Tidak," jawab
Umar. "Akulah pendeta Yahudi Zaid bin Sanah."
"Engkau ini pendeta Zaid bin Sanah?,"
tanya Umar agak terkejut. "Ya," jawab Zaid bin Sanah ringkas.
"Kenapa engkau berbuat demikian rupa terhadap
Rasulullah s.a.w? Engkau berlaku begitu kasar dan begitu menghina?," Tanya
Umar lagi.
Zaid bin Sanah menjawab, "Hai Umar, segala
tanda kenabian yang aku dapati dalam kitab Taurat sudah aku temui pada diri
Rasulullah itu. Selain dua perkara yang aku sembunyikan dan tidak aku sampaikan
kepada Rasulullah yaitu perasaan sayang santunnya selalu mengalahkan
perasaan marahnya. Makin marah orang kepadanya, makin bertambah rasa kasih
sayangnya terhadap orang yang marah itu.
Dengan kejadian itu hai Umar yang sengaja aku
lakukan untuk membuktikan apakah beliau seorang yang diceritakan dalam taurat
dan sudah mengetahui dan melihat sendiri kedua sifat itu terdapat pada diri
Muhammad itu. Aku bersumpah di depanmu hai Umar, bahwa aku sungguh-sungguh suka
dan ridha dengan Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad
sebagai nabi dan panutanku."
Umar dan Zaid bin Sanah pun kembali menemui
Rasulullah s.a.w. Setelah berhadapan dengan Rasulullah s.a.w, lalu berkata Zaid
bin Sanah,langsung berikrar mengucapkan dua kalimat syahadat "Aku bersaksi
bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba
Allah dan rasul-Nya."
Setelah keislamanya Zaid bin Sanah turut berjuang
dan bertempur bersama Rasulullah s.a.w dan kaum Muslimin hampir di setiap medan
perang dan akhirnya mati syahid di medan Perang Tabuk.
Demikianlah caranya bagaimana seorang pendeta Yahudi
yang dihormati dan disegani kaumnya yaitu Zaid bin Sanah,mendapatkan petunjuk
keislaman dan beriman kepada Allah dan Rasulullah s.a.w dan bersumpah
akan membela Islam sehingga akhir hayatnya.
Subhanallah
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon