Majalah bisnis terkemuka, Forbes,
melansir 1.426 orang kaya dunia yang memiliki total kekayaan bersih US$5,4
triliun. Carlos Slim Helu, konglomerat dari Meksiko, masih menjadi orang
terkaya sejagat. Total kekayaannya mencapai US$73 miliar.
Selain itu, terdapat nama-nama orang
kaya baru dan anak muda dengan kekayaan berlimpah. Dari daftar orang terkaya
versi Forbes itu, 25 nama berasal dari Indonesia. Total kekayaannya
mencapai US$55,25 miliar atau setara Rp530,4 triliun (kurs Rp9.600 per dolar
AS).
Dua bersaudara dari Grup Djarum
R Budi Hartono dan Michael Hartono, masih mengamankan singgasananya sebagai
orang terkaya di Tanah Air. R Budi Hartono menumpuk kekayaan senilai US$8,5
miliar, sedangkan Michael Hartono US$8,2 miliar.
Namun, dari 25 orang terkaya di
Tanah Air itu, enam di antaranya masih mengandalkan bisnis batu bara sebagai
kontributor terbesar kekayaannya. Siapa saja mereka?
1.
Low Tuck Kwong
Kekayaan
bersih:US$1,7 miliar
Usia: 64
tahun
Peringkat
dunia: 882
Kekayaan
bersih Low Tuck Kwong turun dari US$1,9 miliar tahun lalu, karena harga batu
bara jatuh. Kondisi itu berdampak pada laju harga saham perusahaan tambang batu
bara miliknya, PT Bayan Resources Tbk.
Pada saat
yang sama, di Kalimantan Timur, lokasi Bayan beroperasi, sedang
mempertimbangkan rencana pembatasan produksi batu bara tahunan. Kebijakan itu
dalam upaya untuk mempromosikan energi alternatif dan mengurangi kerusakan
lingkungan terkait kegiatan penambangan batu bara.
Lahir di
Singapura, Low bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di usia 20-an dan
pindah ke Indonesia pada 1972. Dia dikenal sebagai seorang penyayang binatang
dan memiliki kebun binatang di Kalimantan, dengan puluhan hewan termasuk
beruang madu dan burung merak. Dia merehabilitasi orang utan untuk reintroduksi
ke alam bebas.
2.
Theodore Rachmat
Kekayaan
bersih: US$1,7 miliar
Usia: 69
tahun
Peringkat
dunia: 882
Theodore Rachmat
berencana mencatatkan saham perusahaannya yang bergerak di bisnis kelapa sawit,
PT Triputra Agro Persada, dalam waktu tiga hingga lima tahun mendatang.
Perusahaan itu dimiliki bersama miliuner lainnya, Benny Subianto. Perusahaan
berencana untuk meningkatkan luas lahan yang ditanami menjadi sekitar dua per
tiga pada 2015.
Rencana
ekspansi itu didukung investasi US$200 juta dari Government of Singapore
Investment Corp, (GIC) dan mitra TPG Capital Indonesian, Northstar. Pada 2005,
GIC berinvestasi di produsen batu bara PT Adaro Energy Tbk bersama Rachmat dan
Subianto.
3.
Edwin Soeryadjaya
Kekayaan
bersih: US$1,3 miliar
Usia: 64
tahun
Peringkat
dunia: 1.107
Edwin
Soeryadjaya identik dengan perusahaan PT Adaro Energy Tbk. Seperti produsen
batu bara lainnya, perusahaan mengalami penurunan harga saham tahun ini.
Kondisi itu membuat pundi-pundi kekayaan Edwin tergerus.
Sementara
itu, lewat Saratoga Capital, Edwin juga memiliki saham di Provident Agro,
sebuah perusahaan perkebunan. Di Interra Resources, sebuah perusahaan minyak
dan eksplorasi gas, dia juga menanamkan modalnya. Edwin juga berinvestasi di
Mandala Airlines.
Bahkan,
perusahaannya yang bergerak di industri menara telekomunikasi, PT Tower
Bersama, berpeluang merger dengan perusahaan telekomunikasi terbesar di Tanah
Air, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
4.
Kiki Barki
Kekayaan
bersih: US$1,2 miliar
Usia: 73
tahun
Peringkat
dunia: 1.175
Harga saham
produsen batu bara milik Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk, jatuh pada tahun
lalu. Penurunan itu memicu tergerusnya kekayaan pengusaha senior batu bara itu
hingga US$500 juta. Perusahaan berencana meningkatkan produksi sebesar 8 persen
tahun depan.
Untuk
menopang proses distribusi dan produksi itu, perusahaan juga mengembangkan
terminal angkutan pelabuhan. Kini, roda bisnis perusahaannya dikendalikan oleh
anaknya, Lawrence. Kiki mendapat gelar insinyur dari Universitas Beijing. Dia
masih sering mengunjungi China dan mendukung peningkatan perdagangan antara
Indonesia dan negeri Tirai Bambu itu.
5.
Garibaldi Thohir
Kekayaan
bersih: US$1,15 miliar
Usia: 47
tahun
Peringkat
dunia: 1.250
Garibaldi
Thohir adalah chief executive officer (CEO) PT Adaro Energy Tbk,
produsen batu bara terbesar keempat dunia. Garibaldi Thohir yang disering
disapa dengan "Boy" itu, melalui Adaro, berencana untuk memproduksi
80 juta metrik ton batu bara pada 2014.
Seiring upaya
untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, Boy juga berburu perusahaan guna
penjajakan akuisisi. Dia juga mengendalikan PT Surya Esa Perkasa Tbk, perusahaan
liquefied petroleum gas swasta terbesar kedua di Indonesia, belum lama
ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Nama depan
Boy berasal dari pahlawan perang terkenal Italia, Jenderal Garibaldi. Ayahnya,
Mochamad Thohir Teddy, merupakan salah satu pendiri PT Astra International Tbk,
yang kini berkembang menjadi perusahaan otomotif terbesar di Tanah Air.
6.
Benny Subianto
Kekayaan
bersih: US$1,1 miliar
Usia: 70
tahun
Peringkat
dunia: 1.268
Benny
Subianto kembali masuk daftar orang terkaya dunia versi majalah ekonomi, Forbes,
tahun ini. Dia adalah salah satu dari lima pemegang saham utama di perusahaan
tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. Harga batu bara yang jatuh telah
menggerus saham Adaro.
Perusahaan
minyak kelapa sawit yang dikelolanya bersama Theodore Rachmat, PT Triputra Agro
Persada, berencana go public dalam waktu tiga hingga lima tahun
mendatang. Perusahaan sawit itu juga berencana untuk meningkatkan luas lahan
tertanam menjadi dua pertiga pada 2015.
Benny adalah
mantan vice chairman PT Astra International Tbk dan mantan direktur
utama anak perusahaan Astra, PT United Tractors Tbk
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon