Jaksa Agung Amerika Eric Holder membantu menjabarkan
pendekatan baru itu pada sebuah konperensi pers, Rabu (20/2), dengan
memperingatkan bahwa teknologi yang meningkat mempermudah individu-individu dan
negara-negara lain dalam menyerang Amerika.
Holder mengatakan Departemen Kehakiman memerangi hal
itu secara agresif dengan bekerjasama dengan berbagai negara bagian dan lembaga
pemerintah untuk melacak dan memproses secara hukum mereka yang terlibat dalam
pencurian cyber dan spionase cyber. Holder juga menyerukan peningkatan
kerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta.
Strategi baru itu juga akan memberlakukan penggunaan
sanksi denda dan perdagangan terhadap individu dan negara-negara yang menarget
rahasia-rahasia perdagangan Amerika. Beberapa legislator Amerika
memperkirakan, perusahaan-perusahaan Amerika merugi lebih dari US$300
miliar tahun lalu akibat pencurian rahasia perdagangan, dimana kebanyakan
pencurian itu akibat peretasan mata-mata cyber Tiongkok.
Perkiraan itu muncul satu hari setelah perusahaan
keamanan cyber yang berbasis di Amerika merilis laporan yang mengaitkan unit
militer rahasia Tiongkok dengan serangan cyber bertahun-tahun terhadap
perusahaan-perusahaan Amerika. Mandiant mengatakan kelompok peretas
Tiongkok itu melangsungkan hampir 150 serangan dalam skala luas dan umumnya
terhadap sasaran-sasaran di Amerika sejak 2006. Kementerian pertahanan
Tiongkok, Rabu, mengecam laporan Mandiant itu dengan mengatakan laporan itu
tidak berdasar dan kurang bukti teknis.
Sumber :
http://www.voaindonesia.com/content/as-gelar-strategi-baru-hadapi-ancaman-pencurian-cyber/1607793.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon