Salah satu serangan
cyber terbesar membuat layanan Internet global melambat dan gangguan ini dapat
bertambah parah, ujar para ahli Rabu (27/3), setelah sebuah organisasi yang
memblokir konten “spam” menjadi target.
Spamhaus, sebuah
kelompok nirlaba berbasis di London dan jenewa yang membantu menghapus
pesan-pesan “spam” atau pesan tidak diminta yang sering membanjiri penyedia
layanan surat elektronik, mengatakan telah menjadi target serangan-serangan
“distributed denial of service" (DDoS) atau penolakan layanan
terdistribusi, dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya selama lebih
dari seminggu.
“Berdasarkan skala
serangan yang dilaporkan, yaitu sekitar 300 Gigabit per detik, kami dapat
menegaskan bahwa ini adalah salah satu operasi DDoS terbesar yang pernah ada,”
menurut pernyataan perusahaan sekuriti daring Kaspersky Lab.
“Mungkin akan ada lagi
gangguan-gangguan lebih jauh dengan skala yang lebih besar seiring meningkatnya
serangan.”
Spamhaus menerbitkan
daftar hitam yang digunakan penyedia layanan Internet (ISP) untuk memangkas
spam dalam lalu lintas surat elektronik.
Kelompok ini secara
langsung maupun tidak langsung bertanggung jawab menyaring sampai 80 persen
pesan spam setiap hari, menurut Cloudflare, sebuah perusahaan yang menagku
membantu Spamhaus menanggulangi serangan.
“Kami telah menghadapi
serangan cyber ini selama lebih dari seminggu,” ujar Steve Linford, kepala
eksekutif Spamhaus, pada BBC. "Mereka menyasar setiap bagian infrastruktur
Internet yang mereka rasa dapat ditundukkan.”
Pelaku serangan DDoS
biasanya menyasar situs-situs target dengan membanjiri server dengan
pesan-pesan dari sistem ganda sehingga tidak dapat diidentifikasi dan
ditanggapi dalam lalu lintas resmi.
Paul Vlissidis,
direktur teknis grup pada perusahaan keamanan Internet NCC, mengatakan volume
lalu lintas dalam serangan tersebut memiliki dampak memukul sistem di Internet
lainnya.
Karena banyak komputer
yang terlibat dalam serangan tersebut, sulit melawan serangan-serangan ini.
"Jika Anda
memiliki beberapa komputer yang mengirimkan sejumlah besar dari lalu lintas
tersebut, Anda dapat menyaringnya dengan mudah. Tapi jika ada ribuan yang
terlibat, maka jauh lebih sulit menanganinya,” ujar Vlissidis pada kantor
berita Reuters.
Namun, menurut
thinkbroadband, sebuah laman informasi independen di Inggris yang mengizinkan
pengguna menguji kecepatan pita lebar (broadband), hanya ada sedikit bukti
dalam perlambatan layanan.
"Beberapa layanan
atau situs mungkin lebih lambat dari biasanya, tapi tidak ada bukti bahwa para
pengguna broadband di Inggris mengalami kelambatan,” tulisnya dalam blog.
Sumber :
http://www.voaindonesia.com/content/internet-global-melambat-karena-serangan-spam/1630149.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon