Usai shalat Jumat, suasana masjid Atyaru ramai
seketika. Sebagian besar jamaah yang datang merupakan anak muda berusia 30
tahun.
Kebanyakan dari mereka mengenakan celana panjang
yang menggantung di atas telapak kaki dan berjenggot panjang. Sepanjang jalan,
kamera yang berada di tiang telepon mengawasi gerak-gerik mereka.
Namun, mereka tak peduli. Mereka justru mencoba
untuk bersikap biasa kendati rasa emosi tertahan dalam dada. Sejak beberapa
tahun silam, Kazakhstan memberlakukan kebijakan pengawasan ketat terhadap umat
Islam.
Kendati mengalami perlakuan tidak adil, umat Islam
Kazakhstan tidak putus asa dengan kondisi itu. Mereka justru optimis Islam akan
bangkit di Kazakhstan. Tanda-tanda Itu terlihat dari antusisme Muslim dalam
memakmurkan masjid.
Itu terlihat dari, banyaknya jamaah yang menghadiri
shalat Jumat. Yang membahagiakan, jamaah yang datang merupakan generasi muda.
Satu dekade lalu, mungkin hanya lima atau enam orang yang menghadiri shalat
Jumat. Itupun dari kalangan orang tua.
Azamat Maitanov, editor Majalah Mingguan Aq Zhayik,
seperti dikutip Eurasianet.org, mengatakan kondisi yang menimpa Muslim akan
menjadi bumerang bagi pemerintah. Alasannya, Muslim Kazakstan sangat mungkin
dipengaruhi pergerakan kelompok Muslim di negeri tetangga. Itu karena, negeri
tetangga Kazakstan, seperti Irak, Afghanistan, dan Chehcnya tengah mengalami
gejolak akibat kebijakan tidak populer dari pemerintah.
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/video/umat/13/04/30/mm23jb-gejolak-umat-islam-di-kazakhstan
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon