Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam
tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.
Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya
di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat
mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom
pun langsung jatuh ke lokasi itu.
Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung
ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada
kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di
atas.
Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati
lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu
malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.
Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa.
Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah
berkumpul persis di atas ranjau.
Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis
ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam
tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah,
sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka,
jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”
Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban.
Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak
berfungsi.
Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian
akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh
aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana
datangnva ledakan? Wallahu a’lam.
Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel
menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api
menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api
itu semakin tak terkendali.
Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat
yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim,
padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”
Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para
niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala
(SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan
segera.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon