Perang
dingin yang terjadi di Semenanjung Korea sejak 1950-an tak jua mencair. Selasa,
9 Oktober 2012, Pemerintah Korea Utara mengklaim memiliki roket yang bisa
menghantam dataran Amerika Serikat. Pengumuman tersebut, menurut Reuters,
bertepatan dengan dua hari setelah Korea Selatan menjalin kerjasama penguatan
rudal balistik dengan negara Abang Sam.
Saat
ini, negeri di bawah pimpinan Kim Jong Un diyakini tengah mengembangkan misil
jarak jauh. Roket baru mereka ini bisa menjangkau jarak 6.700 kilometer,
sehingga bisa mendarat di Amerika. Jiran Korea Utara, takut negara tertutup
ini, menggunakan peluncuran roket sebagai awal perang nuklir.
Komisi
Nasional Pertahanan Korea Utara melalui kantor berita resminya, KCNA,
menyatakan bahwa negaranya siap menangkis semua ancaman Amerika. "Kami
tidak menyembunyikan fakta bahwa angkatan bersenjata kami sudah
revolusioner," tulis KCNA.
Senjata
milik Korea Utara, KCNA melanjutkan, tak hanya mampu mengawasi pergerakan
pasukan boneka dan pangkalan militer negara imperialis yang dijaga ketat.
"Tapi juga Jepang, Guam dan daratan Amerika," ujar KCNA.
Korea
Selatan pada Ahad lalu telah membuat perjanjian dengan Amerika tentang
perpanjangan jarak misil balistik. Kini Korea bisa memiliki misl dengan jarak
dua kali dari batas awal yang hanya 800 kilometer. Kesepakatan ini merupakan
bentuk perlawanan terhadap Korea Utara.
Adapun
Korea Utara kini berada dalam sangsi Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB membuat
Korea Utara tak bisa melakukan perdagangan internasional dan memotong sejumlah
jaringannya untuk mengisolasi negara ini. Kebijakan dari PBB dibuat setelah
Korea Utara gagal dalam uji coba rudal tahun 2009 yang dikritik banyak negara
termasuk sekutunya sendiri Cina.
Tak
hanya 2009, tahun ini pada bulan April, Korea Utara juga telah meluncurkan
roket. Seperti yang dikutip dari BBC, roket ternyata jatuh di perairan sebelah
barat Korea Selatan pada 12 April 2012. Laporan kegagalan tersebut diungkap
oleh Komando Angkatan Udara Amerika Utara (NORAD). Tak hanya NORAD yang
mengamini kegagalan peluncuran roket, tapi pemerintah Jepang pun mengakuinya.
Pemerintah Korea Selatan menyebut, serpihan roket bertebaran hingga 20 potong.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon