Jika Kekhalifahan Umayyah pernah
menorehkan peradaban di Eropa selatan, pada era yang lebih maju, Turki Utsmani
(Ottoman) pun melakukan hal sama di Eropa Tenggara dan Tengah.
Beberapa wilayah Eropa menjadi
bagian dari imperium Islam terbesar sepanjang masa itu. Hanya, tak banyak
pengaruh budaya Islam yang dibawa ke Eropa, kecuali di wilayah Konstantinopel
yang saat ini merupakan negara Turki.
Salah satu pembukaan Islam (fath
al-Islam) terbesar sepanjang sejarah, yakni pembukaan Konstantinopel.
Sejak itu, Turki Utsmani mulai merambah ke Benua Eropa.
Pada abad ke-16, Hungaria jatuh
ke tangan Turki Utsmani. Menyusul kemudian, Albania, Bulgaria, Serbia,
Makedonia, Rumania, Bosnia, hingga Yunani. Seabad setelahnya, sebagian besar
Balkan sudah tunduk.
Dengan kekuasaan Turki Utsmani
di beberapa wilayah Eropa, menjadi jalur migrasi Muslimin ke Benua Biru
tersebut. Tak heran jika wilayah-wilayah tersebut dihuni banyak Muslim hingga
kini.
Bulgaria, misalnya. Hingga 1878,
negara kecil tersebut berada di bawah kepemimpinan Turki Utsmani. Saat ini,
populasi Muslim di sana lebih dari 130 ribu.
Hal serupa juga terjadi di
Bosnia, Albania, dan Kosovo. Albania bahkan saat ini memiliki populasi
mayoritas Muslim, padahal sebelumnya negara ini menganut Katolik Roma dan
Kristen.
Jika dihitung secara umum,
wilayah Eropa yang memiliki banyak populasi Muslim, yakni Eropa Timur dan
Tengah.
Sementara, di Eropa Barat,
sebagian besar Muslim merupakan imigran yang relatif baru atau anak-anak para
imigran dari Turki, Afrika Utara, dan Asia Selatan.
Adapun di Albania, Kosovo,
Bosnia-Herzegovina, dan Bulgaria, Muslimin telah lama berada di sana sejak masa
Turki Utsmani. Sehingga, Muslimin di negara-negara tersebut sebagian besar
lahir di sana atau merupakan penduduk asli.
Negara-negara yang pernah
dijajaki Islam tersebut tak banyak memiliki populasi Muslim yang besar. Namun,
sebagian negara memiliki Muslim sebagai etnis mayoritas.
Beberapa negara yang memiliki
konsentrasi tinggi Muslim tersebut, yakni Kosovo dengan 90 persen populasinya
merupakan Muslim, Albania dengan 80 persen populasinya merupakan Muslim.
Bosnia-Herzegovina 40 persen,
dan Republik Makedonia memiliki 33 persen. Adapun Yunani hanya sekitar tiga
persen Muslim, sementara Spanyol hanya sekitar satu persen Muslim.
Sedangkan, jumlah Muslimin
terbanyak Eropa berada di Jerman, sebanyak empat juta. Angka tersebut cukup
fantastis karena jumlahnya lebih besar dari Muslim Lebanon dan termasuk 10
besar negara dengan jumlah Muslim terbanyak. Padahal, Jerman bukanlah wilayah
yang pernah terjamah kekhalifahan Islam.
Mantan presiden Jerman Christian
Wulff pernah mengatakan, pada 2010, Islam, seperti halnya Kristen, merupakan
bagian dari Jerman. Ucapan sang presiden sempat menjadi kontroversi di Jerman.
Perdebatan Islam di Jerman pun
sempat mencuat. Kemudian, Presiden Joachim Gauck mengatakan pada tahun lalu ia
tidak mendukung pernyataan Wulff, tetapi menghormatinya.
“Yang benar adalah banyak Muslim
yang tinggal di negara ini. Apa yang akan saya katakan adalah Muslim yang hidup
di sini merupakan bagian dari Jerman,” kata Gauck dalam sebuah wawancara dengan
majalah Jerman Die Zeit dikutip dari Hurriyet Daily.
Paling cepat
Setelah Jerman, Prancis juga
memiliki populasi Muslim yang juga besar. Sebanyak 3,5 juta Muslim tinggal di
Negara Eiffel tersebut. Inggris juga menjadi negara yang memiliki populasi
Muslim tinggi.
Bahkan, berdasarkan sensus
Pemerintah Inggris terbaru, dikabarkan oleh Reuters, Islam menjadi
agama yang paling cepat perkembangannya di Inggris dan Wales.
Dibanding agama lain, persentase
peningkatan Muslimlah yang tertinggi. Sementara, agama mayoritas Inggris,
Kristen, justru mengalami penurunan sangat besar dalam sensus nasional negara
tersebut.
Sensus tersebut menyebutkan,
selama satu dekade terakhir, peningkatan jumlah Muslim amat signifikan, yakni
mencapai 80 persen. Pada 2001, Muslim Inggris hanya berjumlah 1,5 juta. Pada
2011, jumlahnya meningkat menjadi 2,7 juta jiwa.
Saat ini, satu dari 20 orang di
Inggris menganut agama Islam. Dengan angka tersebut, Islam merupakan agama
non-Kristen terbesar di Inggris. Islam juga menduduki agama terbesar kedua
setelah Kristen.
Akhir tahun lalu, Vatikan sempat
heboh karena seorang kardinal memublikasikan sebuah video bertajuk Muslim
Demographics. Pasalnya, video yang juga heboh di Youtube tersebut
menggambarkan populasi Muslim yang meningkat tajam di Eropa.
Islam diprediksi mendominasi
Benua Biru tersebut. Bahkan, terdapat prediksi yang sangat mengagetkan, yakni
dalam 39 tahun, Prancis akan menjadi negara Islam.
Saat ini, Prancis bersama
Harvard University AS mensponsori penelitian tentang Islam di Eropa. Keduanya
membentuk Euro-Islam yang menampung banyak penelitian komparatif
tentang Islam dan Muslim di Barat. Mereka pun menjadi sumber informasi bagi
media, masyarakat, hingga politikus.
Dengan perkembangan jumlah
Muslim yang amat pesat tersebut, beragam simbol Islam pun bermunculan di Eropa.
Masjid banyak berdiri di setiap negara, bahkan hampir di setiap ibu kota.
Muslimah berjilbab berjalan nyaman di jalan-jalan meski beberapa negara masih
melarangnya.
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/04/26/mltsge-islam-berkembang-pesat-di-eropa