Militer Korea Utara menerapkan
status siaga perang. Korut menggeser sistem rudal jarak jauhnya ke arah
pangkalan militer milik Amerika Serikat (AS) di kawasan Pasifik dan Korea
Selatan.
Sikap siaga Korut merupakan
respons atas manuver pesawat pengebom yang terbang dari pangkalan militer
AS, di Misouri bermanuver di kawasan konflik antara Korut dan Korea Selatan.
Aksi tersebut terpantau jaringan
radar pertahanan milik Korut di Pyongyang. Para pimpinan Korut langsung
menyelenggarakan rapat mendadak antar pimpinan militer di Korut. Aljazeera melaporkan,
rapat dipimpin langsung oleh Jong-un, saat Jumat (29/3) dini hari waktu
setempat.
Mereka yang hadir antara lain,
Kepala Staf Umum Angkatan Perang Korut (KPA), Komandan Operasioanal Operasi
Strategis Korut, dan jenderal-jenderal lainnya.''Jong-un akhirnya setuju
menandatangani persiapan serangan roket,'' kata siaran berita di Pyongyang,
Jumat (29/3).
Siaga perang ini bukan saja
ditujukan kepada AS, namun juga dialamatkan untuk musuh bebuyutannya di
selatan, yakni Korsel. Ancaman serangan Korut ini adalah kesekian kali dalam
tiga bulan terakhir.
Korut berulang kali menguarkan
ancaman perang sejak DK-PBB mensahkan sanksi baru atas aktivitas nuklir Korut,
Januari lalu. Sanksi itu membuat rezim sosialis-komunis itu berang. Kemarahan
ditujukan kepada AS dan Korsel. Dua negara ini menjadi komandan utama pemberian
sanksi.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon