Inilah Sejarah Sebenarnya asal mula Konflik -
Perang Palestina dan Israel dari tahun 2000 SM sampai Kini
Ratusan orang sipil Palestina tewas menggenaskan,
sedangkan ratusan lainnya luka-luka. Kutukan atas serangan tersebut berdatangan
dari berbagai negara, namun sayangnya Amerika Serikat ternyata mem-veto
resolusi PBB atas serangan Israel ke Gaza tersebut
Konflik Palestina - Israel menurut sejarah sudah 31
tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan
berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria),
Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).. Sampai sekarang perdamaian sepertinya
jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan
Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina
sendiri. Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka
pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.
2000 SM – 1500 SM
Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak
Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi
Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil,
Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah
satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh
saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke
tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa
paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir.
Populasi anak keturunan Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.
1550 SM – 1200 SM
Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap
sebagai masalah bagi negara Mesir. Banyak dari bangsa Israel yang lebih pintar
dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa
Israel diturunkan statusnya menjadi budak.
1200 SM – 1100 SM
Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan
Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka
taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut
ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir
menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah
Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: “Hai, Musa, kami
sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah
perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan
berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.”
(QS 5:24)
Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya
berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi
Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang
paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa
memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.
1000 SM – 922 SM
Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan
Goliath (Jalut, Qur’an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud
dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga
sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran
Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis
biru (sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s.
diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman A.s. dan Masjidil Aqsa pun dibangun.
922 SM – 800 SM
Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang
saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua,
yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama Yehuda
beribukota Yerusalem.
800 SM – 600 SM
Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada
Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan
kerajaan Asyiria.
“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali
perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul.
Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak
diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau
mereka bunuh.” (QS 5:70)
Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab
Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.
600 SM – 500 SM
Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan
Nebukadnezar dari Babylonia. Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan
bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari
Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.
500 SM – 400 SM
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan
bangsa Israel kembali ke Yerusalem.
330 SM – 322 SM
Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia
(Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa
Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam
bahasa Yunani dan bukan dalam bahasa Ibrani.
300 SM – 190 SM
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun
dikuasai imperium Romawi.
1 – 100 M
Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi
pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh
penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu
salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa
tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.
100 – 300
Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina
dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar
Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian
tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina.
Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan
sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.
313
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan
agama Kristen dijadikan agama negara.
500 – 600
Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa
Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar
Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika
terjadi perang antara Romawi dengan Persia.
621
Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’
dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan
perjalana Mi’raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah
menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di
masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil
Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat
umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram, Makkah.
Bersambung
ke bagian 2
ke bagian 3
ke bagian 4
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon