![]() |
Amerika Serikat dan Arab Saudi
mengatakan Iran telah mencampuri urusan dalam negeri Bahrain yang saat ini
tengah bergejolak. Iran dianggap memiliki agenda untuk menciptakan ketidakstabilan
di negara tersebut.
Dilansir dari laman Al
Jazeera, Kamis, 7 April 2011, pernyataan ini disampaikan pada pertemuan
antara Menteri Luar Negeri AS, Robert Gates, dengan Raja Arab Saudi, Abdullah,
di Riyadh pada Rabu, 6 April.
"Kami membicarakan
perkembangan di seluruh kawasan, terutama mengenai Iran. Kami membicarakan
bagaimana mencegah organisasi ektremis mengambil keuntungan dari pergolakan di
kawasan," ujar Gates.
Arab Saudi dan beberapa
negara-negara Teluk telah sejak lama menuduh adanya campur tangan dan
intervensi Iran dalam pergolakan yang terjadi di negara mayoritas Syiah,
Bahrain. Selain merupakan sekutu Arab Saudi, Bahrain adalah salah satu basis
bagi angkatan laut AS.
Raja Bahrain, Hamad bin Isa
Al-Khalifa, pada 21 Maret juga mengatakan hal yang sama. Dia mengatakan bahwa
terdapat rencana menghancurkan Bahrain dan menggulingkan kerajaan yang telah
dirancang sejak lebih dari dua dekade yang lalu. Khalifa tidak menyebutkan nama
negara tersebut, namun indikasi kuat mengarah kepada Iran.
"Kami memiliki bukti bahwa
Iran mencoba untuk memanfaatkan situasi di Bahrain dan kami juga mempunyai
bukti bahwa pemerintah Iran tengah membicarakan bagaimana membuat kekacauan di
negara lain," ujar Gates.
Kekacauan di Bahrain memaksa
negara-negara tetangga yang tergabung di Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk
(GCC) untuk turun tangan. Arab Saudi dan beberapa negara Teluk dilaporkan
menurunkan pasukannya ke Bahrain untuk membantu mengamankan situasi.
Presiden Iran, Mahmoud
Ahmadinejad, menuntut ditariknya kembali pasukan asing di Bahrain. Dia
mengatakan bahwa pemerintah Bahrain seharusnya mendengarkan aspirasi rakyatnya
Ahmadinejad juga membantah Iran
telah turut campur dalam permasalahan Bahrain, dia bahkan memperingatkan Arab
agar tidak jatuh ke perangkap AS.
"Kami telah berusaha
bersahabat, jangan jatuh ke perangkap Amerika, semuanya harus waspada,"
ujar Ahmadinejad, dilansir dari laman Press TV, Senin lalu.
Ahmadinejad mengatakan justru AS
yang telah mencampuri urusan negara lain untuk kepentingan sekutunya, yaitu
Israel. "Dengan mencampuri urusan di kawasan, niatan mereka hanyalah untuk
menyelamatkan rezim zionis," tegas Ahmadinejad
Sumber :
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/213510-krisis-bahrain--iran-dianggap-ikut-campur
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon