Rabu, 24 April 2013

KRISIS BAHRAIN IRAN DIANGGAP IKUT CAMPUR




 Amerika Serikat dan Arab Saudi mengatakan Iran telah mencampuri urusan dalam negeri Bahrain yang saat ini tengah bergejolak. Iran dianggap memiliki agenda untuk menciptakan ketidakstabilan di negara tersebut.

Dilansir dari laman Al Jazeera, Kamis, 7 April 2011, pernyataan ini disampaikan pada pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS, Robert Gates, dengan Raja Arab Saudi, Abdullah, di Riyadh pada Rabu, 6 April.

"Kami membicarakan perkembangan di seluruh kawasan, terutama mengenai Iran. Kami membicarakan bagaimana mencegah organisasi ektremis mengambil keuntungan dari pergolakan di kawasan," ujar Gates.

Arab Saudi dan beberapa negara-negara Teluk telah sejak lama menuduh adanya campur tangan dan intervensi Iran dalam pergolakan yang terjadi di negara mayoritas Syiah, Bahrain. Selain merupakan sekutu Arab Saudi, Bahrain adalah salah satu basis bagi angkatan laut AS.

Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al-Khalifa, pada 21 Maret juga mengatakan hal yang sama. Dia mengatakan bahwa terdapat rencana menghancurkan Bahrain dan menggulingkan kerajaan yang telah dirancang sejak lebih dari dua dekade yang lalu. Khalifa tidak menyebutkan nama negara tersebut, namun indikasi kuat mengarah kepada Iran.

"Kami memiliki bukti bahwa Iran mencoba untuk memanfaatkan situasi di Bahrain dan kami juga mempunyai bukti bahwa pemerintah Iran tengah membicarakan bagaimana membuat kekacauan di negara lain," ujar Gates.

Kekacauan di Bahrain memaksa negara-negara tetangga yang tergabung di Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk (GCC) untuk turun tangan. Arab Saudi dan beberapa negara Teluk dilaporkan menurunkan pasukannya ke Bahrain untuk membantu mengamankan situasi.

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menuntut ditariknya kembali pasukan asing di Bahrain. Dia mengatakan bahwa pemerintah Bahrain seharusnya mendengarkan aspirasi rakyatnya

Ahmadinejad juga membantah Iran telah turut campur dalam permasalahan Bahrain, dia bahkan memperingatkan Arab agar tidak jatuh ke perangkap AS.

"Kami telah berusaha bersahabat, jangan jatuh ke perangkap Amerika, semuanya harus waspada," ujar Ahmadinejad, dilansir dari laman Press TV, Senin lalu.

Ahmadinejad mengatakan justru AS yang telah mencampuri urusan negara lain untuk kepentingan sekutunya, yaitu Israel. "Dengan mencampuri urusan di kawasan, niatan mereka hanyalah untuk menyelamatkan rezim zionis," tegas Ahmadinejad

Sumber :
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/213510-krisis-bahrain--iran-dianggap-ikut-campur

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon