Rabu, 24 April 2013

MASJIDIL HARAM, BAGAIMANA MELUKISNYA




Kalau ada Mesjid yang sulit dilukiskan tentang fisik bangunannya, maka Masjid itu adalah Mesjidil Haram. Bagaimana tidak, data terakhir yang saya tahu, luas mesjid ini, memiliki luas 65,7 hektar, tetapi saya yakin, sebentar lagi, atau bahkan ketika tulisan ini saya buat, data diatas sudah tidak palit lagi. Betapa tidak, kini ada empat bulldozer Hammer yang bekerja siang malam untuk memecah bukit batu pada sisi pintu Jabal Marwa guna memperluas bangunan Mesjidil Haram, serta 12 Tower Cran yang bekerja untuk pengerjaan upstructure dengan schedule crash programme. Jadi, bagaimana tampilan fisiknya satu atau beberapa bulan ke depan, saya sulit melukiskannya.

Memasuki Mesjidil Haram, seperti memasuki “sesuatu” yang sangat besar dan wah, sesuatu itu apa? Saya sendiri tidak tahu, kalau disebut Mall, bukan. Tidak ada Mall di dunia ini yang salah satu pintunya melekat emas seberat 280 kg, tidak ada talang air Mall yang melekat di sana emas seberat 40 kg, tidak ada sesuatu yang dijual di sini, tetapi lautan manusia selalu berjejal selama 24 jam. Disebut Istana juga bukan, karena untuk masuk ke Masjidil Haram semua muslim bisa masuk, mulai Presiden sampai rakyat Jelata. Belum lagi kalau cerita lantai granit yang melekat pada seluruh lantai Masjidil Haram, pada tangga, pada tembok, pada pagar, serta escalator yang selalu hidup untuk mengangkut jamaah dari lantai yang satu ke lantai yang lain, sehingga apapun gambaran yang saya lukiskan rasanya belum mampu menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.

Keistimewaan Masjidil Haram
·         Memasuki Masjidil Haram, tidak perlu melakukan sholat sunat tahiyatul Mesjid, seperti memasuki Mesjid-Mesjid lain, tetapi sebagai gantinya, kita melakukan tawaf sunat, yakni mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali putaran
·         Masjidil Haram adalah rumah ibadah pertama yang dibuat Manusia, sebagai mana firman Allah SWT dalam (QS. Ali Imran : ayat 96) yang artinya;
“Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Mekkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”.
·         Arah kiblat, berbentuk melingkar, seluruh shaff jamaah menghadap ke Ka’bah, karena disinilah arah sholat seluruh umat muslim di seluruh dunia.
·         Sholat di Masjidil Haram diganjar Allah dengan lebih afdal/lebih baik dari 100.000 sholat di Mesjid lainnya (setara dengan 54,6 thn). Hal ini sesuai dengan, diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah saw. bersabda: Shalat di masjidku ini lebih afdhal dari 1000 sholat di masjid lainnya kecuali masjid Haram, dan sholat di masjid Haram lebih afdhal dari 100.000 sholat di masjid lainnya. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
·         Di Masjidil Haram, ada beberapa tempat dimana do’a-do’a menusia diIjabah/kabulkan langsung oleh Allah.

 Bangunan di Masjidil Haram.
·         Ka’bah.  Bangunan ini, berbentuk kubus, dengan setiap sudut kubusnya memiliki nama sendiri, sebelah utara disebut Rukun Iraqi, sebelah barat Rukun Syami, sebelah selatan Rukun Yamani dan sebelah timur Rukun Aswad.
·         Penutup Ka’bah atau yang disebut dengan Kiswah, yang terbuat dari kelambu sutra hitam serta dihiasi dengan tulisan ayat-ayat al Qur’an dengan sulaman benang emas.
·         Pintu Ka’bah yang disebut dengan al-Burk, terbuat dari emas murni seberat 280 kg, dengan lebar 1,68 m serta tinggi 3,06 m, di al-Burk diyakini sebagai tempat mustajab untuk melakukan do’a.
·         Hajar Aswad, terletak pada sudut sisi timur ka’bah. Diyakini, batu Hajar Aswad adalah batu yang dibawa Jibril dari Syurga. Pada sisi Hajar Aswad ini, juga sebagai tanda awal hitungan melakukan tawaf mengelilingi ka’bah.
·         Mihzab atau Talang, ini berfungsi mengalirkan air dari atas Ka’bah. Mihzab ini terbuat dari emas murni seberat 40 kg. dibawah Mihzab diyakini sebagai tempat mustajab untuk melakukan do’a.
·         Maqam Ibrahim. Posisinya berada di depan antara Hajar Aswad dan al-Burk, terdiri dari batu, kini batu itu telah ditutup dengan pelindung
·         Hijir Ismail, yakni bangunan tembok setengah melingkar antara Rukun Iraqi dan Rukun Syami, di Hijir Ismail ini, diyakini sebagai tempat mustajab untuk melakukan do’a.
·         Multazam, adalah tembok yang berada antara Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah, Multazam diyakini sebagai tempat mustajab untuk melakukan do’a.
·         Zam-zam, adalah sumber air yang digunakan Jamaah untuk minum selama melakukan ibadah Haji atau Umrah, sayangnya keberadaan sumber air zam-zam ini telah ditututp oleh Pemerintah Saudi, tetapi dipercaya terletak kurang lebih dua puluh meter sebelah tenggara Ka’bah.
·         Mas’a.  Mas’a adalah bangunan yang menghubungkan antara bukit safa dan Marwa, kondisinya kini, Mas’a berlantai tiga, dengan panjang 405 meter artinya, jika kita melakukan sa’I, maka kita akan melakukan perjalanan sepanjang 405 meter dikali tujuh kali, sama dengan 2.835 meter

Sumber :
http://iskandarzulkarnain.com/wisata/masjidil-haram-bagaimana-melukiskannya

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon