Dua bom yang meledak pada Boston Marathon, Senin, 15
April 2013, diduga dikemas dalam panci bertekanan tinggi atau pressure cook
ukuran enam liter. Kata sumber kepolisian, pelaku diduga memenuhi panci dengan
pecahan logam, paku, dan bantalan bola atau gotri. Kemudian, panci dibawa
dengan tas ransel hitam.
Bom ini, kata dia, sering digunakan di Afganistan,
India, Nepal, dan Pakistan--seperti yang ada dalam laporan Departemen Keamanan
Dalam Negeri tahun 2010. Tak cuma itu saja, bom Boston juga dianggap sebagai
tragedi terburuk usai serangan 11 September 2001.
"Bom itu berisi bubuk hitam atau mesiu sebagai
bahan peledak," ujar si sumber. "Dan informasi tentang pembuatannya
ada di Internet."
Pernyataan berbeda muncul dari dokter Ron Walls dari
Brigham and Women's Hospital. Kata Walls, puing yang ia keluarkan dari tubuh
korban bom Boston tak berbentuk seperti bantalan bola baja atau gotri,
melainkan mirip pecahan puing bangunan atau kaca.
"Banyak barang dari jalanan yang melukai
pasien," kata Walls di ABC News. "Seperti batu, potongan
logam, serpihan kaleng soda, dan segala materi dekat sumber ledakan."
Menurut Walls, benda asing itu awalnya berada di
sekitar lokasi peletakan bom. Kemudian terdorong, berterbangan, hingga masuk ke
tubuh korban karena dorongan dari ledakan. "Tapi bukan benda yang dengan
sengaja dimasukkan ke rangkaian bom."
Di rumah sakit lain, Massachusetts General Hospital,
dokter bedah Dr Peter Fagenhotz juga menemukan benda yang sama seperti temuan
Walls. "Banyak puing kecil di tubuh korban," kata Fagenhotz.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/04/17/116473950/Simpang-Siur-Soal-Material-Bom-Boston-Marathon
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon