Imam Muslim
rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya :
‘Abbad bin
Musa menuturkan kepada saya. Dia berkata; Ibrahim bin Sa’d menuturkan kepada
kami. Dia berkata; Ayahku mengabarkan kepadaku dari Muhammad bin Jubair bin
Muth’im dari ayahnya, bahwa ada seorang perempuan yang bertanya kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang suatu perkara. Maka beliau
menyuruh agar perempuan itu kembali lagi untuk menemuinya. Maka perempuan itu
mengatakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya datang tapi tidak bertemu
dengan Anda?”. Ayahku -Jubair bin Muth’im- mengatakan, “Seolah-olah perempuan
itu memaksudkan kematian.” Maka beliau (Nabi) menjawab, “Kalau kamu tidak bisa
bertemu denganku maka temuilah Abu Bakar!”. (HR. Muslim dalam Kitab Fadha’il
as-Shahabah, hadits no. 2386)
Hadits yang
agung ini menyimpan banyak pelajaran, di antaranya :
1.
Muhammad bin Jubair bin Muth’im meriwayatkan hadits ini dari ayahnya yaitu Jubair bin Muth’im
radhiyallahu’anhu. Hal ini biasa disebut dalam istilah ilmu hadits dengan ‘riwayatul abna’ ‘anil abaa” yaitu
periwayatan anak dari ayahnya. Dan hal ini juga menunjukkan pentingnya
pendidikan islam bagi anak-anak dan mengajarkan kepada mereka Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2.
Hadits ini juga menunjukkan kepada kita hendaknya kita
mengembalikan segala urusan kepada ahlinya. Sebagaimana yang Allah perintahkan
kepada kita untuk bertanya kepada ulama jika tidak mengetahui suatu perkara
3.
Hadits ini juga menunjukkan bahwa suara
perempuan bukanlah aurat.
4.
Hadits ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran
seorang mufti dan ahli ilmu yang mendalami ilmu din.
5.
Hadits ini juga menunjukkan sopan santun para sahabat
ketika berbicara kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka menyebut
beliau tidak dengan memanggil namanya langsung tapi dengan menyebut
sebagai “Rasulullah”.
6.
Hadits ini mengandung isyarat yang sangat
kuat mengenai keberhakan Abu Bakar as-Shiddiq radhiyallahu’anhu untuk
diangkat sebagai khalifah setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam wafat nantinya.
7.
Hadits ini menunjukkan bahwa Abu Bakar
adalah orang yang paling dalam ilmunya setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
8.
Hadits ini juga menunjukkan bahwa
hendaknya ilmu itu yang ‘didatangi’ bukan yang
‘mendatangi’.
9.
Dan faidah lainnya yang belum saya ketahui, wallahu
a’lam. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa
sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon