Abu Bakar beliau tidak lain adalah Abdullah bin Abi
Quhafah, ibunya Ummul-Khair, beliau adalah seorang ayah dari gadis, yaitu tidak
lain Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah
artinya ( hamba ka’bah ), yang kemudian di ubah oleh Rasulullah menjadi
Abdullah artinya ( hamba Allah ). Beliau adalah orang yang pertama kali yang
masuk memeluk ajaran Agama Islam dan ikut menjalankan perintahNya dan menjauhi
larangaNya.
“Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada
setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua
peraturan-peraturan-Nya), (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang
bertaubat surat “( Al Qof 32-33 ).
Melalui ayat di atas beliau pegang teguh untuk selalu
senantiasa mendampingi Nabi Muhammad Saw menjalankan syiarnya menyampaikan
Ajaran Allah dan Nabi Muhammad.
PEMBERIAN
GELAR AS-SIDDIQ
Setelah perjalanan isra’Nabi Muhammad banyak dari
pengikut dan teman yang sudah masuk islam kemudian kembali berbalik murtad, dan
ragu. beliau berkumpul di dalam masjid menceritakan mengenai Isra. Terkejut
mendengar perkataan meraka kemudaian Abu Bakar berkata : “ kalian berdusta “ kata
mereka “sungguh, dia di masjid sedang berbicara dengan orang banyak”.
“Dan kalaupun itu yang di katakanya” kata Abu Bakar
lagi “ tentu ia mengatakan yang sebenarnya. Dia mengatakan kepadaku, bahwa ada
berita dari Tuhan, dari langit ke bumi, pada waktu malam atau siang, aku
percaya. Ini lebih lagi dari yang kamu herankan.”
Dari situ Abu Bakar lalu pergi ke masjid dan
mendengarkan Nabi yang sedang melukiskan keadaan Baitul mukadas. Abu Bakar yang
sudah pernah mengunjungi kota itu selesai Nabi melukis keadaan masjidnya, Abu
bakar berkata “ Rasulullah, saya percaya” sejak itulah Nabi Muhammad memanggil
Abu Bakar dengan sebutan As-shiddiq.
Dengan menerangkan tugas beliau setelah isra kemudian
menyampaiakan pemahamanya yang dalam tentang wahyu dan risalah. Yang tidak
dapat di tangkap oleh banyak orang. Disinilah Allah telah memperlihatkan
kebijakan-Nya takkala Rasulullah memilih seorang teman dekatnya yaitu Abu
Bakar.
BERBAGAI
MACAM COBAAN
Cobaan yang diderita Abu Bakar As-Sidiq cukup berat
ketika beliau mendampingi Nabi Muhammad SAW. Terutama ketika kaum Quraisy
menunggu Nabi Muhammad dan Abu bakar serta kaum Muslim lainya melintas sampai
akhirnya menetapkan untuk tetap bertahan di Mekah bersama dengan Nabi Muhammad.
Dan ketika Nabi Muhammad akan melarikan diri dari
kepungan pemuda-pemuda Quraisy, Nabi Muhammad membisikkan kepada Ali bin Abi
talib supaya ia mengenakan mantel Hadramautnya yang hijau dan berbaring di
tempat tidurnya. Kemudian Nabi Muhammad keluar dari celah pintu belakang akan
menuju kerumah Abu Bakar. Namun Abu bakar sudah menunggunya kemudian bersama
menuju Goa saur.
Setelah mengetahui bahwasanya Rasulullah tidak di
rumah dan ada yang melihat kalau ada yang keluar dari pintu belakang kemudian
bergegas Orang Quraisy untuk mengikuti jejak Sampai di Gua Saur kaum Quraisy
mengepung Gua tersebut. Kemudian salah seorang dari Quraisy memerikasa mereka
naik ke atas gua ada yang menemukan jejaknya. Saat itu Abu Bakr sudah mandi
keringat ketika terdengar suara mereka memanggil-manggil. Ia menahan nafas,
tidak bergerak dan hanya menyerahkan nasib kepada Allah.
Tetapi Muhammad masih tetap berzikir dan berdoa kepada
Allah. Abu Bakar makin merapatkan diri ke dekat di telinganya: kita.”kawannya
itu, kemudian Nabi Muhammad berbisik berkata kepada Abu Bakar”Janganlah kau
bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita” (QS. At-Taubah: 40).
Secara langsung tiba-tiba Laba-Laba yang menutupi
Lubang lembah itu kemudian kaum Quraisy menyampaikan “ disini tidak ada apa-apa
yang ada hanya laba-laba menutupi lubang”. Abu Bakar senantiasa tetap setia
menemani Nabi Muhammad menjadi teman satu-satunya teman hijrah ke Madinah pada 622
Masehi.
PENGORBANAN
DA’WAH DENGAN HARTA
Dalam menjalankan dakwahnya itu tidak hanya berbicara
saja dengan kawan-kawannya dan meyakinkan mereka, kemudian untuk menghibur kaum
duafa dan orang-orang miskin yang disiksa dan dianiaya oleh musuh-musuh dakwah,
tidak hanya dengan kedamaian jiwanya, dengan sifatnya yang lemah lembut, tetapi
ia menyantuni mereka dengan hartanya.
Beliau gunakan hartanya itu untuk membela golongan
lemah dan orang-orang tak punya, yang telah mendapat petunjuk Allah ke jalan
yang benar, namun dari usahanya itu masi tetap saja dianiaya oleh musuh-musuh
itu. Sudah cukup musuhnya mengetahui, bahwa ketika ia masuk Islam, hartanya tak
kurang dari empat puluh ribu dirham yang disimpannya dari hasil perdagangan
beliau gunakan untuk syiar. Dan selama dalam Islam ia terus berdagang dan
mendapat laba yang cukup besar adalah bukti bahwasanya tidak akan pernah habis
hartanya apalagi kalau untuk da’wah memberikan petunjuk jalan yang benar. Namun
mereka tak henti hentinya menganiaya.
Beliau adalah orang yang pertama kali dan belum pernah
ada orang yang bisa melakukanya untuk menyerukan da’wanya Rasulullah dengan
cara terang- terangan menyampaikan Islam mengajak orang kepada ajaran Allah dan
Rasulullah kebesaran dan segala kemewahan hidup duniawanya di anggapnya kecil
belaka.
RIWAYAT
HIDUPNYA
Semasa kecil Abu Bakr hidup seperti umumnya anak-anak
di Mekah. Masuk usia remaja beliau bekerja sebagai pedagang pakaian. Usahanya
ini mendapatkan suksesan. Dalam usia muda itu ia menikah dengan Qutailah bint
Abdul Uzza. Dari perkawinan ini lahir Abdullah dan Asma’. Asma’ inilah yang
kemudian dijuluki Zatun-Nitaqain. Sesudah dengan Qutailah beliau menikah lagi
dengan Umm Rauman bint Amir bin Uwaimir. Dari perkawinan beliau melahirkan
Abdur-Rahman dan Aisyah.
Menurut Riwayat beberapa sejarawan Islam, ia adalah
seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta
dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat
itu dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik
minat anak-anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak, sulit
diterima bahwa Abu Bakar justru termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam
periode awal dan juga berhasil mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya
mengikutinya (memeluk Islam).
CIRI-CIRI
BELIAU
Keberhasilan beliau mengembangkan da’wah di sebabkan
oleh kepribadian dan waktaknya : Berperawakan kurus, putih, dengan sepasang
bahu yang kecil dan muka lancip dengan mata yang cekung disertai dahi yang agak
menonjol dan urat-urat tangan yang tampak jelas. Beliau sangat lemah lembut dan
sikapnya tenang sekali. beliau tidak mudah terbawa oleh hawa nafsu. Sikapnya
pandangannya yang jernih serta pikiran yang tajam, beliau tak pernah minum
minuman keras, di zaman jahiliah atau Islam. beliau seorang ahli genealogi,
ahli silsilah, bicaranya sedap dan pandai bergaul.
MASA
KEKHOLIFAHAN
Setelah wafatnya Rasullullah, melalui musyawarah
antara kaum Muhajirin dan Anshar memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama di
era Khulafaur Rasyidin. Ketika itu pun juga Ali bin Abi Thalib menyatakan setia
dan mendukung Abu Bakar sebagai khalifah.
Sepeninggalan Nabi Muhammad Saw. Beliau di sibukkan
oleh pemadaman pemberontakan dan pelurusan akidah masyarakat yang melenceng,
beliau memerangi Musailamah Al-Kazab ( pebohong ) yang mengaku dirinya sebagai
nabi baru sebagai pengganti Nabi Muhammad Saw. Menyelesaikan beberapa orang
yang beranggapan suatu bentuk upeti terhadap Rasulullah. Setelah pemberontakan
dan berbagai masalah internal selesai.
Beliau melanjutkan misi sekaligus Amanat dari Nabi
Muhammad Saw untuk menyiarkan islam ke seluruh dunia dengan mengutus
orang-orang kepercayaanya ke Bizantum dan Sassanid sebagai misi penyerbar Agama
Islam. Begitu juga kholid bin Walid yang berhasil menaklukkan iran dan suriah
dengan mudah.
Beliau menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun.
Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan
di samping makam Rasullullah Saw. Selanjutnya posisi khalifah digantikan oleh
Umar bin Khatab.
Hikmah yang dapat kita ambil adalah :
1.
Keteguhanya untuk senantiasa mendampingi dan
menjalankan serta menjaga Ajaran Agama Allah dan yang di sampaikan Nabi
Muhammad Saw bisa di jalankan oleh setiap orang.
2.
Menjadi orang yang paling di percaya dan tegas dalam
menyampaiakan pemahamanya terutama tentang wahyu dan risalah.
3.
Berani mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan
Da’wah dalam menyampaikan ajaran Agama Allah dan Nabi Muhammad Saw
4.
Beliau bisa menjaga amanat dengan baik dan bisa
menjalankanya pesan yang di sampaikan walaupun Rasulullah sudah meninggal.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon