Rabu, 09 Januari 2013

ABU BAKAR AS SIDDIQ


Abu Bakar beliau tidak lain adalah Abdullah bin Abi Quhafah, ibunya Ummul-Khair, beliau adalah seorang ayah dari gadis, yaitu tidak lain Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah artinya ( hamba ka’bah ), yang kemudian di ubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah artinya ( hamba Allah ). Beliau adalah orang yang pertama kali yang masuk memeluk ajaran Agama Islam dan ikut menjalankan perintahNya dan menjauhi larangaNya.

“Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya), (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat surat “( Al Qof 32-33 ).

Melalui ayat di atas beliau pegang teguh untuk selalu senantiasa mendampingi Nabi Muhammad Saw menjalankan syiarnya menyampaikan Ajaran Allah dan Nabi Muhammad.

PEMBERIAN GELAR AS-SIDDIQ
Setelah perjalanan isra’Nabi Muhammad banyak dari pengikut dan teman yang sudah masuk islam kemudian kembali berbalik murtad, dan ragu. beliau berkumpul di dalam masjid menceritakan mengenai Isra. Terkejut mendengar perkataan meraka kemudaian Abu Bakar berkata : “ kalian berdusta “ kata mereka “sungguh, dia di masjid sedang berbicara dengan orang banyak”.

“Dan kalaupun itu yang di katakanya” kata Abu Bakar lagi “ tentu ia mengatakan yang sebenarnya. Dia mengatakan kepadaku, bahwa ada berita dari Tuhan, dari langit ke bumi, pada waktu malam atau siang, aku percaya. Ini lebih lagi dari yang kamu herankan.”

Dari situ Abu Bakar lalu pergi ke masjid dan mendengarkan Nabi yang sedang melukiskan keadaan Baitul mukadas. Abu Bakar yang sudah pernah mengunjungi kota itu selesai Nabi melukis keadaan masjidnya, Abu bakar berkata “ Rasulullah, saya percaya” sejak itulah Nabi Muhammad memanggil Abu Bakar dengan sebutan As-shiddiq.

Dengan menerangkan tugas beliau setelah isra kemudian menyampaiakan pemahamanya yang dalam tentang wahyu dan risalah. Yang tidak dapat di tangkap oleh banyak orang. Disinilah Allah telah memperlihatkan kebijakan-Nya takkala Rasulullah memilih seorang teman dekatnya yaitu Abu Bakar.

BERBAGAI MACAM COBAAN
Cobaan yang diderita Abu Bakar As-Sidiq cukup berat ketika beliau mendampingi Nabi Muhammad SAW. Terutama ketika kaum Quraisy menunggu Nabi Muhammad dan Abu bakar serta kaum Muslim lainya melintas sampai akhirnya menetapkan untuk tetap bertahan di Mekah bersama dengan Nabi Muhammad.

Dan ketika Nabi Muhammad akan melarikan diri dari kepungan pemuda-pemuda Quraisy, Nabi Muhammad membisikkan kepada Ali bin Abi talib supaya ia mengenakan mantel Hadramautnya yang hijau dan berbaring di tempat tidurnya. Kemudian Nabi Muhammad keluar dari celah pintu belakang akan menuju kerumah Abu Bakar. Namun Abu bakar sudah menunggunya kemudian bersama menuju Goa saur.

Setelah mengetahui bahwasanya Rasulullah tidak di rumah dan ada yang melihat kalau ada yang keluar dari pintu belakang kemudian bergegas Orang Quraisy untuk mengikuti jejak Sampai di Gua Saur kaum Quraisy mengepung Gua tersebut. Kemudian salah seorang dari Quraisy memerikasa mereka naik ke atas gua ada yang menemukan jejaknya. Saat itu Abu Bakr sudah mandi keringat ketika terdengar suara mereka memanggil-manggil. Ia menahan nafas, tidak bergerak dan hanya menyerahkan nasib kepada Allah.

Tetapi Muhammad masih tetap berzikir dan berdoa kepada Allah. Abu Bakar makin merapatkan diri ke dekat di telinganya: kita.”kawannya itu, kemudian Nabi Muhammad berbisik berkata kepada Abu Bakar”Janganlah kau bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita” (QS. At-Taubah: 40).

Secara langsung tiba-tiba Laba-Laba yang menutupi Lubang lembah itu kemudian kaum Quraisy menyampaikan “ disini tidak ada apa-apa yang ada hanya laba-laba menutupi lubang”. Abu Bakar senantiasa tetap setia menemani Nabi Muhammad menjadi teman satu-satunya teman hijrah ke Madinah pada 622 Masehi.

PENGORBANAN DA’WAH DENGAN HARTA
Dalam menjalankan dakwahnya itu tidak hanya berbicara saja dengan kawan-kawannya dan meyakinkan mereka, kemudian untuk menghibur kaum duafa dan orang-orang miskin yang disiksa dan dianiaya oleh musuh-musuh dakwah, tidak hanya dengan kedamaian jiwanya, dengan sifatnya yang lemah lembut, tetapi ia menyantuni mereka dengan hartanya.

Beliau gunakan hartanya itu untuk membela golongan lemah dan orang-orang tak punya, yang telah mendapat petunjuk Allah ke jalan yang benar, namun dari usahanya itu masi tetap saja dianiaya oleh musuh-musuh itu. Sudah cukup musuhnya mengetahui, bahwa ketika ia masuk Islam, hartanya tak kurang dari empat puluh ribu dirham yang disimpannya dari hasil perdagangan beliau gunakan untuk syiar. Dan selama dalam Islam ia terus berdagang dan mendapat laba yang cukup besar adalah bukti bahwasanya tidak akan pernah habis hartanya apalagi kalau untuk da’wah memberikan petunjuk jalan yang benar. Namun mereka tak henti hentinya menganiaya.

Beliau adalah orang yang pertama kali dan belum pernah ada orang yang bisa melakukanya untuk menyerukan da’wanya Rasulullah dengan cara terang- terangan menyampaikan Islam mengajak orang kepada ajaran Allah dan Rasulullah kebesaran dan segala kemewahan hidup duniawanya di anggapnya kecil belaka.

RIWAYAT HIDUPNYA
Semasa kecil Abu Bakr hidup seperti umumnya anak-anak di Mekah. Masuk usia remaja beliau bekerja sebagai pedagang pakaian. Usahanya ini mendapatkan suksesan. Dalam usia muda itu ia menikah dengan Qutailah bint Abdul Uzza. Dari perkawinan ini lahir Abdullah dan Asma’. Asma’ inilah yang kemudian dijuluki Zatun-Nitaqain. Sesudah dengan Qutailah beliau menikah lagi dengan Umm Rauman bint Amir bin Uwaimir. Dari perkawinan beliau melahirkan Abdur-Rahman dan Aisyah.

Menurut Riwayat beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang, hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan keadaan saat itu dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lebih banyak menarik minat anak-anak muda, orang miskin, kaum marjinal dan para budak, sulit diterima bahwa Abu Bakar justru termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam periode awal dan juga berhasil mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya mengikutinya (memeluk Islam).

CIRI-CIRI BELIAU
Keberhasilan beliau mengembangkan da’wah di sebabkan oleh kepribadian dan waktaknya : Berperawakan kurus, putih, dengan sepasang bahu yang kecil dan muka lancip dengan mata yang cekung disertai dahi yang agak menonjol dan urat-urat tangan yang tampak jelas. Beliau sangat lemah lembut dan sikapnya tenang sekali. beliau tidak mudah terbawa oleh hawa nafsu. Sikapnya pandangannya yang jernih serta pikiran yang tajam, beliau tak pernah minum minuman keras, di zaman jahiliah atau Islam. beliau seorang ahli genealogi, ahli silsilah, bicaranya sedap dan pandai bergaul.

MASA KEKHOLIFAHAN
Setelah wafatnya Rasullullah, melalui musyawarah antara kaum Muhajirin dan Anshar memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama di era Khulafaur Rasyidin. Ketika itu pun juga Ali bin Abi Thalib menyatakan setia dan mendukung Abu Bakar sebagai khalifah.

Sepeninggalan Nabi Muhammad Saw. Beliau di sibukkan oleh pemadaman pemberontakan dan pelurusan akidah masyarakat yang melenceng, beliau memerangi Musailamah Al-Kazab ( pebohong ) yang mengaku dirinya sebagai nabi baru sebagai pengganti Nabi Muhammad Saw. Menyelesaikan beberapa orang yang beranggapan suatu bentuk upeti terhadap Rasulullah. Setelah pemberontakan dan berbagai masalah internal selesai.

Beliau melanjutkan misi sekaligus Amanat dari Nabi Muhammad Saw untuk menyiarkan islam ke seluruh dunia dengan mengutus orang-orang kepercayaanya ke Bizantum dan Sassanid sebagai misi penyerbar Agama Islam. Begitu juga kholid bin Walid yang berhasil menaklukkan iran dan suriah dengan mudah.

Beliau menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634 di Madinah. Beliau dimakamkan di samping makam Rasullullah Saw. Selanjutnya posisi khalifah digantikan oleh Umar bin Khatab.

Hikmah yang dapat kita ambil adalah :
1.      Keteguhanya untuk senantiasa mendampingi dan menjalankan serta menjaga Ajaran Agama Allah dan yang di sampaikan Nabi Muhammad Saw bisa di jalankan oleh setiap orang.
2.      Menjadi orang yang paling di percaya dan tegas dalam menyampaiakan pemahamanya terutama tentang wahyu dan risalah.
3.      Berani mengorbankan seluruh hartanya untuk kepentingan Da’wah dalam menyampaikan ajaran Agama Allah dan Nabi Muhammad Saw
4.      Beliau bisa menjaga amanat dengan baik dan bisa menjalankanya pesan yang di sampaikan walaupun Rasulullah sudah meninggal.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon