Ini
adalah cuplikan dari kehidupan seorang tokoh terkemuka umat ini, dan seorang
pahalwan. Dia adalah seorang shahabat Rasulullah saw yang mulia. Kita akan
berusaha memetik beberapa pelajaran penting dan ibroh dari perjalanan
kehidupannya. Shahabat yang satu ini lahir pada tahun kedua puluh sebelum
kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang
pertama yang masuk Islam dari golongan anak kecil.
Nabi
saw bersabda kepadanya: Tidakkah engkau rela jika kedudukan dirimu terhadapa
diriku sama seperti kedudukan Harun terhadap Musa as, hanya sanya tidak ada
nabi setelahku”. Dan beliau juga bersabda: Tidaklah orang yang mencintai
kecuali dia sebagai orang yang beriman dan tidaklah membencimu kecuali orang
yang munafiq”.
Dia
telah mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah saw kecuali perng Tabuk,
dia terkenal dalam ketangguhan dalam menunggang kuda dan keberanian, dia salah
seorang yang diberi kabar gembira untuk memasuki surga, pada saat dirinya masih
hidup, dialah kesatria umat Islam ini, amirul Mu’minin, pemimpin yang diberi
petunjuk Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib Al-Qurasy Al-Hasyimy, dia
memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi saw, sebagai anak dari paman beliau
saw dan suami dari putri Rasulullah saw, Fathimah ra.
Para
sejarawan berpendapat bahwa kulit beliau berwarna hitam manis, berjenggot
tebal, lelaki kekar, berbadan besar, berwajah tampan, dan kunyahnya adalah Abu
Al-Hasan atau Abu Turob. Sahabat yang satu ini memiliki memiliki citra
kepahlawanan yang sangat cemerlang sebagai bukti atas keberaniannya dalam
membela agama ini. Di antaranya, dia menginap di ranjang Rasulullah saw pada
saat peristiwa hijrah, dia mempersembahkan dirinya untuk sebuah kematian demi membela
Rasulullah saw, dialah orang pertama bersama Hamzah dan Ubaidah bin Al-harits
ra yang memenuhi panggilan perang tanding. Dan dia juga termasuk kelompok kecil
yang tetap tegar bersama Rasulullah saw pada perang Uhud.
Di
antara bukti kepahlwanannya adalah apa yang tanpak jelas pada perang Khandak,
pada saat Amru bin Wud menyerang dengan kudanya, di mana orang ini adalah salah
seorang penunggang kuda tangguh terkenal suku Quraisy, dia dengna bertopeng besai
berseloroh meminta kepada kaum muslimin untuk perang tanding. Dia berkata: Di
manakah surga yang kalian claim bahwa jika mati kalian pasti memasukinya?.
Apakah kalian tidak memberikan aku seorang lelaki untuk berperang melawanku?.
Maka
Ali bin Abi Thalib keluar menghadapinya. Orang tersebut berkata: Kemblilah wahai
anak saudaraku, dan siapakah paman-pamanmu yang lebih tua darimu, sesungguhnya
aku tidak suka menumpahkan darah seorang lelaki sepertimu. Maka Ali bin Abi
Thalib berkata:
Namun
demi Allah, aku tidak sedikitpun merasa benci menumphkan darahmu. Maka
musuhnyapun marah dan turun lalu menghunus pedangnya yang seakan kilatan api,
lalu bergegas menantang Ali dengan emosi yang meluap. Maka Alipun menghadapinya
dengan sebuah perisai lalu Amru menyabetkan pedangnya hingga menancap pada
perisai tersebut dan melukai kepala Ali, kemudian Ali memukulkan pedangnya kepundak
musuhnya sehingga musuhnya tersungkur hingga terdengarlah suara gaduh (para
prajurit), Kemudian setelah Rasulullah saw mendengar suara takbir maka beliau
mengetahui bahwa Ali telah menewaskan musuhnya, lalu Ali melantunkan sebuah
syair:
Dia membela batu-batuan (berhala)
karena kebodohannya
Dan aku membela Tuhan Muhammad
dengan akal yang benar
Jangan kau menyangka bahwa Allah
mengecewakan agamanya
Begitu juga NabiNya, hai bala
tentara yang akan berperang
|
Dan
di antara torehan sejarah hidupnya yang baik adalah pada saat benteng Khaibar
sangat sulit ditaklukkan oleh pasukan kaum muslimin, maka Nabi saw bersabda:
Aku pasti akan memberikan pedang ini kepada seorang lelaki di mana Allah akan
memenangkan agama ini di tangannya,dia mencintai Allah dan RasulNya”. Maka para
shahabatpun melalui malam mereka dengan penuh tanda Tanya kepada siapakah panji
Islam itu akan diberikan?. Pada saat pagi tiba para shahabat mendatangi Nabi
saw dan setiap mereka ingin jika bendera tersebut diberikan kepada dirinya
sendiri.
Maka
Rasulullah saw bertanya: Di manakah Ali bin Abi Thalib, mereka menjawab: Wahai
Rasulullah dia sedang sakit mata. Rasulullah bertanya kembali: Hendaklah ada
orang yang pergi memberitahukan agar dia datang‘. Maka diapun datang menghadap,
lalu Rasulullah saw meludahi kedua matanya dan akhirnya sembuh sehingga sekan
tidak pernah terkena penyakit apapun, barulah beliau saw memberikan bendera
peperangan kepadanya, dan Ali bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasullah apakah
aku akan memerangi mereka sehingga mereka masuk Islam seperti kita ini?. Maka
Rasulullah saw bersabda: Berjalanlah dengan pelan sehingga engkau mendatangi mereka
pada halaman rumah mereka, kemudian serulah mereka memeluk Islam, dan
beritahukanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas mereka dari hak-hak Allah,
demi Allah seandainya salah seseorang mendapat hidayah disebabkan karena usahamu
maka hal itu lebih baik dari onta merah”.
Pada
saat Ali sampai di wilayah musuh, maka raja mereka bernama Murhib keluar sambil
memainkan pedangnya dengan menyenandungkan sebuah sya’ir :
Khaibar telah mengetahui diriku
bahwa aku adalah Murhib
Senjata terhunus dan pahlawan
yang berpengalaman
Pada saat peperangan telah
berkobar
|
Lalu
Ali berkata menjawabnya:
Aku telah diberi nama oleh ibuku
nama Haidarah
Seperti singa hutan yang
berperwakan menyeramkan
Aku akan menebas kalian secepat
kilat dengan pedangku
|
Murhib
dan Ali saling berduel dengan kedua pedang mereka, dan tebasan pedang Ali lah
yang mengahiri hidup musuhnya, sehingga Allah memberikan kemenangan atas kaum
muslimin. Selain sebagai seorang pemberani beliau juga seorang ulama bagi para
shahabat, seorang dari suku Arab yang cerdas, dan telah didatangkan kepada Umar
seorang wanita kepada Umar dan telah melahirkan seorang anak yang telah berumur
enam bulan lalu memerintahkan agar wanita tersebut direjam.
Maka
Ali wa berkata kepada Umar: Wahai Amirul Mu’minin tidakkah engkau mendengar
firman Allah Ta’ala: Ali berkata: Masa kehamilan adalah enam bulan dan
menyapihnya dalam masa dua tahun. Maka Umarpun menggagalkan eksekusi rejam dan
dia berkomentar: Sebuah perkara yang seandainya Abu Hasan tidak memberikan
pendapat padanya maka niscaya aku binasa. Di antara ungkapannya yang agung adalah
(Kebaikan itu bukanlah jika harta dan anak-anakmu banyak, namun kebaikan yang
sebenarnya adalah ilmumu bertambah banyak, sikap santunmu agung, engkau
berlomba-lomba dengan orang lain dalam beribadah kepada Tuhanmu, jika kamu berlaku
baik engkau memuji Allah dan jika berlaku buruk engkau meminta ampun kepada
Allah).
Di
antara perkataannya adalah, “ambillah lima perkara dariku janganlah seorang
hamba mengharap kecuali kepada Tuahannya, tidak khawatir kecuali terhadap
dosa-dosanya, janganlah orang yang tidak mengetahui merasa malu bertanya
tentang apa yang tidak diketahuinya, dan janganlah orang yang alim merasa malu
mengatakan: “Allah yang lebih mengetahui” jika dia ditanya tentang perkara yang
tidak diketahuinya, kedudukan sabar terhadap keimanan sama seperti kedudukan
kepala dalam jasad dan tidak ada keimanan tanpa kesabaran”.
Dikatakan
kepadanya: Wahai amirul Mu’minin berithaukanlah kami tentang dunia, dia
menjawab: “aku akan ceritakan kepada kalian tentang sebuah kehidupan
barangsiapa yang butuh kepadanya maka dia akan bersedih dengannya, barangsiapa
yang kaya padanya dia akan terfitnah dengannya, orang yang sehat padanya dia
akan merasa aman, yang halal darinya akan dihisab dan yang haram akan diazab”.
Dia
juga berkata: Balasan kemaksiatan adalah lemah dalam beribadah, sempit dalam
kehidupan, sedikit kenikmatan. Ditanyakan kepadanya apakah yang dimaksud dengan
kenikmatan yang sedikit?. “ Tidak akan terpenuhi baginya keinginan yang halal
kecuali akan dating kepadanya perkara yang akan mengeruhkan kelezatannya”.
Ibnu
Katsir berkata: Nabi saw telah memberitahukan kepada Ali bahwa dia akan mati
terbunuh, maka kewafatannya sama seperti apa yang diberitahukan oleh Nabi saw. Dari
Ammar bin Yasar ra bahwa Nabi saw bersabda: Tidakkah aku memberitahukan kepada
kalian tentang dua orang yang paling buruk?. Kami menjawab: Kami mau wahai
Rasulullah. Beliau menjawab: Uhaimir Tsamud yang telah menye,belih onta dan
orang yang membunuhmu wahai Ali pada bagian ini, (makasudnya adalah bahwa Nabi
saw menyamakannya), sehingga bagian ini menjadi berdarah, yaitu bagian
jenggotnya.
Dan Ali terbunuh oleh
seorang yang buruk dari golongan khawaraij, Abdurrohman bin Muljim pada tahun
keempat puluh hijriyah tanggal dua puluh tujuh bulan ramadhan. Allah
SWT berfirman:
`tBur ö@çFø)t $YYÏB÷sãB #YÏdJyètGB ¼çnät!#tyfsù ÞO¨Yygy_ #V$Î#»yz $pkÏù |=ÅÒxîur ª!$# Ïmøn=tã ¼çmuZyès9ur £tãr&ur ¼çms9 $¹/#xtã $VJÏàtã ÇÒÌÈ
93. dan Barangsiapa yang membunuh seorang
mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan
Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar
baginya. QS. Al-NIsa’: 93
Imam
Al-Dzahabi rahimhullah berkata: Menurut orang-orang rawafidh Ibnu Muljim di
akhirat kelak adalah orang yang paling sengsara, dan menurut pendapat ahlis
sunnah dia termasuk salah seorang yang kita harapkan masuk neraka dan bisa jadi
Allah mengampuninya, tidak seperti apa yang dikatakan oleh Khawarij dan Rawafidh,
dia sama seperti pembunuh Utsman, Zubair, Thalhah, Sai’id bin Jubair, Ammar,
Kharijah dan Al- Husain. Kita berlepas idir dari semua orang ini dan kita
membencinya karena Allah, namun perkaranya tetap kita serahkan kepada Allah
Azza Wa Jalla.
Semoga
Allah memberikan keridhaan kepada Ali, dan semoga Allah memberikan balasan yang
baik kepadanya, semoga Allah mengumpulkan kita dengannya di surganya yang
mulia, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam
tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga, shahabat serta
seluruh pengikut beliau.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon