Terjemahan dari kitab "Kasbul Ghaibiyah"
Sesunguhnya Allah telah menciptakan malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan
Izrail, sebagai pemimpin bagi seluruh malaikat yang jumlahnya hanya Allah yang
mengetahui. Mereka bertugas mengatur semua kegiatan makhluk Allah, baik yang
ada di langit maupun yang ada di bumi.
Malaikat Jibril sebagai SHAHIBUL WAHYU, yang bertugas
menyampaikan pesan Allah berupa wahyu kepada para Nabi dan Rasul, juga berupa
ilham kepada Wali Allah. Malaikat Mikail sebagai SHAHIBUR RAZZAQ, yang bertugas
mengatur pembagian rizki Allah kepada seluruh makhluk yang di darat, laut,
maupun udara. Juga seluruh makhluk yang hidup di atas langit. Malaikat IzrAil
sebagai SHAHIBUR RUH, yang bertugas mengatur pencabutan nyawa makhluk yang
memiliki ruh, seperti manusia, jin, hewan, malaikat dan seluruh makhluk langit,
kecuali yang Allah kehendaki untuk tetap hidup. Malaikat Israfil sebagai SHAHIBUL
QORN, yang bertugas menentukan segala akhir kehidupan makhluk dan menentukan
pembangkitan mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan
pengadilan akhirat.
Saidina Abdullah bin Abbas r.a, menjelaskan : malaikat
IsrAfil adalah malaikat pertama yang diciptakan oleh Allah, pada saat
penciptaan malaikat Israfil, ia memohon kepada Allah agar diberikan kepadanya,
kekuatan 7 petala langit dan bumi, kekuatan angin dan kokohnya gunung, kekuatan
seluruh jin dan manusia serta kekuatan seluruh binatang buas, maka Allah
kabulkan permintaannya tersebut.
Dari atas kepala sampai tapak kakinya dipenuhi dengan
bulu yang terus menerus bertasbih memuji ke Maha Agungan Allah dan disetiap
bulu ada satu malaikat yang bertasbih hingga datangnya hari kiamat, mereka
dinamakan malaikat MUQORROBUN, yakni malaikat pemikul Arsy (dan pada setengah
riwayat mereka dinamakan malaikat KIRAMAN KATIBIN) yang diciptakan serupa
dengan malaikat Israfil, adapun jumlah bilangan mereka hanya Allah yang
mengetahuinya. Malaikat Israfil selalu menengok ke dalam neraka jahannam,
setiap menengok ia menangis dan menjerit, karena takut azab Allah yang selalu
mengintainya.
Dan tentang besarnya malaikat Israfil adalah, apabila
seluruh air laut yang ada di dunia ini dituang/ditumpahkan ke atas kepalanya,
maka tidak ada satu tetespun yang terjatuh. Malaikat yang diciptakan setelah
Israfil adalah malaikat Mikail, masa penciptaannya adalah 500 tahun. Dari atas
kepalanya sampai telapak kaki dipenuhi dengan bulu yang terbuat dari minyak
Ja’faron, sayapnya berwarna hijau yang terbuat dari larutan minyak Zabarjad.
Pada setiap bulunya ada seribu macam wajah, dan pada setiap wajahnya ada seribu
mata, yang semuanya menangis, karena merasa kasihan kepada setiap orang yang
beriman tapi masih suka mengerjakan dosa besar, dan pada setiap wajah ada
seribu mulut dan lidah yang selalu bertasbih mengagungkan asma Allah dengan 1000
macam bahasa yang berlainan.
Dan pada setiap wajahnya ada sejuta titik yang terdiri
dari para malaikat, mereka adalah tentara malaikat Mikail yang bertugas
membantunya mengatur pembagian rizqi Allah kepada seluruh makhluk, namanya
malaikat KARIBUN. Mereka melakukan tugasnya sambil bertasbih kepada Allah
sampai datangnya hari kiamat, maka tak ada satupun rizqi Allah yang ada di
permukaan bumi ini, kecuali di dalamnya ada satu malaikat yang menjaganya.
Malaikat Jibril diciptakan setelah penciptaan malaikat Mikail, masa
penciptaannya adalah 500 tahun. Malaikat Jibril memiliki 1600 sayap.
Dari atas kepala sampai telapak kakinya dipenuhi
dengan bulu yang terbuat dari minyak Ja’faron dan pada setiap helai bulunya
mengeluarkan cahaya laksana bulan purnama. Malaikat Jibril masuk ke dalam
lautan cahaya Illahiyah sebanyak 370 kali setiap harinya, maka apabila ia
keluar dari dalam lautan cahaya Illahiyah, berguguranlah titik-titik yang
memenuhi sayapnya, lalu Allah ciptakan dari setiap titik yang berguguran itu
satu malaikat untuk mendampinginya kemana saja ia pergi, mereka dinamakan
malaikat Ruhaniyun yang selalu bertasbih hingga tibanya hari kiamat. Pimpinan
dari seluruh malaikat Allah yang terakhir diciptakan adalah malaikat Izrail, ia
dikenal juga dengan sebutan malaikat maut. Besar, kuat, rupa dan bentuknya sama
persis dengan malaikat Israfil.
Dalam sebuah khabar diceritakan, bahwa tatkala Allah
akan menciptakan malaikat maut, perihal penciptaannya dirahasiakan bagi seluruh
makhluk Allah yang tinggal di langit serta ditutupi dengan 1000 lapis hijab
yang terbuat dari cahaya. Mengenai besarnya adalah andaikan seluruh air lautan
dituangkan di atas kepalanya, maka tidak ada satu tetes pun yang terjatuh. Dan
jauhnya perjalanan jarak antara Masyriq dan Maghrib (Timur dan Barat) bagaikan
seorang yang sedang menghadapi hidangan di atas meja makan. Dan besarnya alam
raya ini bagi malaikat maut, seperti seseorang yang tengah membolak balikkan
sekeping uang logam.
Pada saat penciptaannya, ia diikat dengan 70.000
rantai, dan setiap rantai panjangnya 1000 tahun perjalanan dunia, dan tidak ada
satu pun malaikat Allah mengetahui dimana tempatnya berada dan bagaimana rupa
sebenarnya. Maka tatkala Allah menciptakan Almaut, Dia mempercayakan Almaut
pada malaikat Izrail untuk menanggungnya. Malaikat Izrail bertanya kepada Allah
: “Ya Allah, apa dan siapa Almaut itu?”, Allah segera membuka tabir yang
menutupi Almaut, sehingga seluruh malaikat yang ada di langit dapat
menyaksikannya. Lalu Allah berfirman kepada Almaut : “Hai Almaut, terbanglah di
atas kepala mereka dan tebarkanlah seluruh sayapmu”, Almaut segera terbang
dengan gagahnya di atas para malaikat, demi melihat kehebatan dan
kewibawaannya, mereka jatuh tersungkur tak sadarkan diri selama 1000 tahun,
setelah sadar mereka serentak bertanya “Ya Allah, makhluk apakah itu?, betapa
hebatnya dia, sehingga kami tak sanggup menyaksikannya?”. Allah menjawab :
“Dialah Almaut, dan kalian semua akan merasakan kepedihannya”.
Kemudian Allah berpaling kepada malaikat Izrail : “Ya
Izrail, genggamlah dia, Aku percayakan Almaut kepadamu. Malaikat Izrail
bertanya : “Ya Allah, zat yang memiliki segala kekuasaan dan kekuatan,
bagaimanakah aku harus menggenggamnya, sedangkan ia lebih besar dan lebih hebat
dari pada aku?”. Allah menjawab : ‘Jangan khawatir, engkau memiliki kekuatan
yang tidak pernah Kuberikan kepada makhluk yang lain, genggamlah Almaut atas
perintah dan izin-Ku’. Akhirnya malaikat Izrail bersedia menerima perintah
Allah untuk mengendalikan Almaut bagi seluruh makhluk yang memiliki ruh.
Dalam sebuah riwayat diceritakan, sebelum Almaut
dipercayakan kepada malaikat Izrail, ia minta izin kepada Allah untuk berteriak
di tujuh petala langit, dan Allah pun memberinya izin, lalu ia berteriak sekuat
tenaga sehingga suaranya menggetarkan seluruh penduduk 7 lapis langit. “Hai
makhluk Allah, akulah Almaut, yang akan mencerai beraikan sepasang suami isteri
yang sedang bercinta membina rumah tangganya. Akulah yang akan memisahkan anak
dari induknya, sehingga ia menjadi yatim piatu. Akulah yang akan membuat seorang
suami menjadi duda, dan seorang isteri menjadi janda, akulah yang
memporakporandakan ketentraman hidup manusia. Akulah yang meramaikan pekuburan
dan ingatlah seluruh makhluk Allah aku akan mendatangimu, walaupun kamu
sembunyi di dalam sebuah benteng yang terbuat dari baja sekalipun”.
Demikianlah teriakan Almaut yang membuat gentar
seluruh penduduk langit dan bumi. Dalam sebuah riwayat diceritakan, bahwa
apabila Almaut hendak mendatangi seseorang, ia berdiri tegak dihadapannya, lalu
orang itu bertanya : “Siapa kamu dan apa maksud kedatanganmu untuk menemuiku?”.
Almaut menjawab : “Akulah Almaut”, mendengar jawaban tersebut, tubuh orang itu
bergetar. “Akulah yang akan mengeluarkanmu dari kehidupan dunia, akulah yang
akan menjadikan anak kesayanganmu menjadi yatim, akulah yang akan membuat
isteri kesayanganmu yang cantik menjadi janda, dan akulah yang akan menjadikan
harta kekayaanmu menjadi hak ahli waris”.
Mengapa kau sia-siakan hidupmu yang sebentar ini?,
mengapa tidak kau penuhi catatan kitab amalmu dengan kebaikan?, mengapa kau
lupakan ajaran Tuhanmu yang telah melimpahkan rizqi yang banyak?, mengapa kau
pentingkan kehidupan dunia-mu dari pada akhirat-mu, padahal engkau tahu bahwa
kehidupan di negeri akhirat itu lebih baik dan kekal?. Pada saat inilah Allah
telah menentukan akhir hidup-mu, bersiap-siaplah hai hamba Allah yang durhaka,
ruhmu akan kucabut!!. Ketika mendengar keterangan dari Almaut, ia segera
memalingkan kepalanya ke kanan, disana ia melihat Almaut sedang menatap tajam
kepadanya, begitu ia menatap ke Sebelah kiri, atas, bawah, bahkan ketika ia
memejamkan matanya sekalipun, seolah-olah Almaut berada di pelupuk matanya.
Diceritakan pula dalam sebuah riwayat, bahwa tempat tinggal Almaut, adalah
langit ke tujuh, akan tetapi ada ulama ahli kasyap yang berpendapat, bahwa
tempat tinggalnya di langit yang keempat, dan Allah menciptakannya dari cahaya.
Almaut memiliki wajah yang menghadap ke Barat, Timur, Utara dan Selatan serta
70.000 kaki dan 4000 sayap, tubuhnya dipenuhi dengan mata dan lidah yang
jumlahnya sebanyak bilangan makhluk Allah yang bernyawa, dari pada manusia,
jin, hewan, malaikat dan seluruh makhluk Allah yang tidak kita ketahui namanya,
mata tersebut selalu mengawasi makhluk yang ditujunya, maka apabila makhluk itu
mati terpejamlah mata yang menempel di tubuh Almaut.
Dan menurut riwayat yang lain, Almaut memiliki 4 wajah
yang berlainan letak di atas kepalanya. Yaitu : 1. Wajah yang ada di atas
kepalanya. 2. Wajah yang ada dihadapannya 3. Wajah yang ada di belakangnya 4.
wajah yang berada di telapak kakinya. Tatkala alamut hendak mencabut ruh para
Nabi dan Rasul serta ruh para malaikat, ia menggunakan wajah yang ada di
kepalanya, apabila hendak mencabut ruh orang mu’min yang sholeh, ia menggunakan
wajah yang ada dihadapannya, apabila hendak mencabut ruh orang kafir, ia
menggunakan wajah yang ada di belakangnya, dan apabila ia hendak mencabut ruh
iblis, jin dan segala tentaranya, ia menggunakan wajah yang ada di telapak
kakinya, salah satu kakinya selalu berpijak di tepi surga dan kakinya yang lain
berpijak di tepi neraka.
Apabila ada orang kafir yang akan menemui ajalnya,
Almaut segera turun dari langit bersama malaikat azab dengan wajah yang hitam
dan kedua matanya yang merah menyala, ia membawa seperangkat pakaian dari
neraka, kemudian keduanya duduk di sisi mayit sambil menanti kedatangan
malaikat Izrail, maka setelah ruh si kafir itu dicabut, lalu diberikan ruh itu
kepada malaikat azab untuk dibawa ke Sijjil (tempat menyimpan arwah orang-orang
kafir). Tatkala malaikat maut menjumpai sesorang yang hendak meninggal dunia ia
bertanya kepada orang itu, ‘Hai hamba Allah, apakah engkau mengenalku?, akulah
malaikat maut yang telah mengambil (mencabut) ruh kedua orang tua mu, dan
sebenarnya engkau pun telah tahu bahwa suatu saat akupun datang mencabut
nyawamu, mengapa semua ini tidak kau sadari?, bukankah telah cukup peringatan
dari kedua orang tua mu, pada saat ini aku hendak mencabut nyawamu, dan engkau
dapat menyaksikan ratapan dan tangisan anakmu, isterimu, tetanggamu dan
sahabatmu yang mengiringi kepergianmu ke alam akhirat”.
“Hai hamba Allah, akulah malaikat maut yang telah lama
kau kenal, betapa banyak tanda-tanda yang telah kau ketahui tentang saat
kedatanganku, bagaimanapun hebat dan kuasanya seseorang, bagaimanapun kaya
rayanya seseorang, dan bagaimanapun cantiknya, semua tak terlepas, dari
pengawasanku”. “Hai hamba Allah, bagaimana penilaianmu terhadap kehidupan
ini?”, si mayit menjawab, “pada saat ini akupun telah menyadari bahwa hidup di
dunia hanya permainan dan tipu daya yang menyesatkan”. Hai hamba Allah yang
durhaka!, mengapa kau tidak merasa malu mengerjakan dosa dan mengapa engkau
tidak mampu menahan diri dari melakukan maksiat, hidup mu hanya di isi dengan
usaha-usaha duniawi yang melalaikan ingat kepada Allah, kamu tidak mengenal
mana yang haram dan mana yang halal, seolah-olah hidupmu akan abadi di dunia
ini.
Hai hamba Allah, harta kekayaan yang telah engkau
usahakan, kini bukan milikmu lagi, semua hartamu kini sudah diperebutkan oleh
anak-anakmu sebagai harta warisan, mereka sudah tidak mencintaimu lagi mereka
lebih mencintai harta warismu, padahal masa hidupmu berjuang untuk
membahagiakan mereka. Engkau telah melupakan jalan Allah, padahal Dia telah
memberimu nikmat yang banyak. Engkau habiskan hartamu untuk kesenangan hawa nafsu
yang membahayakan iman. Kamu tak pernah bershadaqah, padahal jalan untuk
mensyiarkan agama Allah sangat banyak. Kamu tidak pernah berinfaq, padahal
jutaan fakir miskin selalu menanti uluran tanganmu. Hai hamba Allah, pernahkah
kamu membaca ayat Allah yang berbunyi : “(yaitu) di hari harta dan anak-anak
laki-laki tidak berguna, Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih, Dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang
bertakwa, Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang
sesat", (QS. Asy-Syuara’:88-91) Pada hari ini, harta benda dan anak isteri
tidak bermanfaat lagi, kecuali bagi orang yang menjumpai Allah dengan hati yang
tentram sejahtera.
Mendengar penjelasan dari malaikat maut si mayit menangis
menjerit-jerit : “Ya Allah, ya Tuhanku tundalah masa pencabutan nyawaku ini,
kembalikanlah aku ke alam dunia aku akan beribadah dan bershadaqah, serta
menjadi orang mu’min yang shaleh. Allah berfirman : “Tiap-tiap umat mempunyai
batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”. (QS.
Al-A’raf:34) Apabila ajal telah menjumpai mereka, tidak dapat ditunda-tunda dan
tidak dapat pula dipercepat. Allah berfirman lagi : “Sekali-kali jangan curang,
Karena Sesungguhnya Kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin, Tahukah
kamu apakah sijjin itu?, (ialah) Kitab yang bertulis”. (QS. Al-Muthaffifi:7-9)
Sebagian ulama ahli tauhid berpendapat, bahwa malaikat
Izrail bertugas mencabut ruh para Nabi dan Rasul saja, sedangkan manusia,
malaikat, jin dan binatang, ia memberi tugas kepada malaikat yang
mendampinginya. Apabila seluruh makhluk telah dicabut nyawanya, hilanglah
(terpejamlah) mata yang memenuhi seluruh tubuh Almaut dan berarti tugasnya
sebagai pencabut ruh telah selesai, kecuali ada 8 malaikat yang tidak tercantum
namanya ditubuh Almaut yaitu : malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan 4
malaikat pemikul Arsy. Tatkala malaikat maut menerima tugas sebagai pencabut
nyawa, ia bertanya kepada Allah, Ya Allah, bagaimana aku dapat mengetahui,
bahwa pada saat ini ada seseorang dari hambamu yang akan mati? Allah menjawab :
Demi kekuasan yang berada di kedua tanganku, sesungguhnya aku telah mewakilkan
bagi yang mengatur nafasnya, malaikat yang mengatur rizkinya dan malaikat yang
mencatat amalnya.
Apabila telah tiba ajal mereka akan datang kepadamu
melaporkan tugasnya, jika ia orang shaleh, amalnya akan ditulis dengan cahaya,
tapi jika ia orang durhaka, amalnya akan ditulis dengan bara api yang hitam,
maka gugurlah daun yang bertuliskan namanya di bawah Arsy tepat dihadapan
malaikat maut dan ia pun segera melaksanakan tugasnya. Syekh Ka’ab Al Ahbar
berpendapat : “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sebuah pohon kayu yang
tumbuh di bawah Arsy, pohon itu dinamakan سجرة المنتهــى (Sajaratul Muntaha)
yang mempunyai daun sebilangan makhluk Allah, apabila seorang hamba memiliki
jatah umur 40 hari lagi.
Maka daun yang bertuliskan namanya berguguran tepat
dihadapan malaikat maut, kemudian ia memerintahkan satu malaikat untuk
mempersiapkan pencabutan ruhnya, dan semua penduduk langitpun tahu bahwa orang
itu akan mati, padahal ia masih hidup di bumi 40 hari lagi. Sebagian ulama
berpendapat : apabila seorang hamba akan menemui ajalnya, Allah memerintahkan
satu malaikat untuk menulis namanya dan di tempat mana ia akan mati, lalu
dilaporkan kepada malaikat maut dan iapun segera menjalankan tugasnya. Imam Abu
Laits berkata : Apabila seseorang hamba akan menemui ajalnya, berguguranlah
daun kayu yang bertuliskan namanya.
Jika daun itu berwarna hijau, orang itu dianggap
celaka dan jika daunnya berwarna putih, orang itu akan selamat menghadap Allah.
Adapun tempat kematiannya telah ditentukan oleh Allah. Sesungguhnya Allah telah
menciptakan satu malaikat yang bernama malaikat Arham, ia dan tentaranya
bertugas menjaga seorang ibu yang sedang hamil, apabila telah genap 4 bulan, ia
mencampur cairan janin bayi tersebut dengan tempat matinya nanti, maka apabila
telah mahir kemanapun ia pergi, ia pasti akan menuju tempat kematiannya. Sesuai
dengan firman Allah dalam Al-Qur’an : Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu
seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa
yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi
kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak
akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu
berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati
terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh".
Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang
ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha
Mengetahui isi hati. (QS. Ali-Imran:154) Diceritakan oleh seorang ulama, bahwa
malaikat maut pernah bersilaturahmi kepada nabi Sulaiman as. Dengan menyamar
sebagai manusia, pada saat itu Nabi Sulaiman as. Sedang bercakap-cakap dengan
seorang pemuda. Setelah duduk, perhatiannya tidak terlepas kepada pemuda
tersebut sehingga membuatnya menjadi ketakutan, lalu ia berkata kepada Nabi
Sulaiman as. : “Ya Nabi Allah, izinkanlah hamba pergi kenegeri Cina, hamba
hendak mengadu nasib di sana.!” Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan angin
untuk menbawanya ke negeri Cina, setelah pemuda itu pergi, malaikat maut
mendekati Nabi Sulaiman. “Ya Nabi Allah, hamba mendapat tugas dari Allah untuk
mencabut nyawa pemuda tadi hari ini di negeri Cina dan pada mulanya hamba
heran, mengapa ia berada disini sedang akhir hidupnya berada di negeri Cina,
tapi setelah hamba mendengar percakapan tuan tadi, hilanglah rasa heran
hamba..!” Nabi Sulaiman as. Tersenyum : “Pergilah kamu hari ini ke negeri Cina
dan laksanakanlah tugasmu! Sesungguhnya Allah telah menentukan dimana seorang
hamba akan menjumpai ajalnya”.
Sebagian ulama berpendapat “Sesungguhnya Allah-lah
yang telah menghidupkan dan mematikan seluruh makhluknya, adapun kematian
seorang hamba itu hanya disandarkan kepada malaikat maut, sebagai pelaksana
tugas sedangkan pada hakekatnya Allah-lah yang telah mematikannya sebagaimana
firman-Nya dalam al-Qur’an “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan
(memegang) jiwa (orang) yang belum mati…” (QS. Az-Zumar : 43) Diceritakan pula
oleh seorang ulama, bahwa ada seorang pemuda shaleh yang selalu berdo’a dengan
ucapan اللهم اغفرلى وملك الشمس (Allahumma ighfirlii wa malakus syam) “Ya Allah
ampunilah segala dosaku dan rahmatilah malaikat penjaga matahari”. Do’a ini
selalu diucapkan dimanapun ia berada, sehingga membuat malaikat penjaga
matahari minta izin kepada Allah untuk menjumpainya, dan Allah pun mengizinkannya.
Setelah keduanya bertemu; malaikat penjaga matahari bertanya kepadanya : “Hai
pemuda, apa maksudmu selalu mendo’akan aku?”. Pemuda itu menjawab : “aku ingin
kau membawaku ke alam malaikat, lalu pertemukanlah aku dengan malaikat Izrail
atau malaikat maut”. “Untuk apa?” Tanya malaikat penjaga matahari. “Aku ingin
bertanya kepadanya, kapan ajalku tiba dan dimana tempat kematianku nanti”. Atas
izin Allah, pemuda itu pun dibawa oleh malaikat penjaga matahari untuk menemui
malaikat maut setibanya di matahari, malaikat itu berkata : “Tunggulah kamu
disini sebentar, aku ingin menemui malaikat maut, dilangit keempat.
Setibanya disana, ia berkata kepada malaikat maut “Hai
malaikat maut, ada seorang pemuda shaleh yang selalu mendo’akan aku dan ia pun
ingin sekali bertemu dengan mu”. “Untuk apa?’ Tanya malaikat maut. “Dia hendak
menanyakan kapan ajalnya tiba, dimana tempat kematiannya nanti”. Malaikat maut
menjawab : “Hai malaikat penjaga matahari, sesungguhnya ajal pemuda itu adalah
kau ini, dan tempat kematiannya adalah dekat dengan matahari. Mendengar jawaban
tersebut, malaikat penjaga matahari bergegas kembali ketempat pemuda itu
menunggunya, dan benarlah pemuda itu telah meninggal. Dan sebagian ulama
berpendapat bahwa hewan selalu berdzikir kepada Allah siang dan malam
sebagaimana halnya para malaikat, apabila ia berhenti berdzikir, maka malaikat
maut pun siap mencabut ruhnya. Demikianlah..
Wallahu a’lam.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon