Dari
Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
“Sungguh sangat beruntung
seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah
menganugrahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezki
yang Allah berikan kepadanya”.
Hadits yang mulia menunjukkan besarnya keutamaan seorang
muslim yang memiliki sifat qanaa’ah, karena dengan itu semua dia akan meraih
kebaikan dan keutamaan di dunia dan akhirat, meskipun harta yang dimilikinya
sedikit.
Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
- Arti qanaa’ah adalah
merasa ridha dan cukup dengan pembagian rizki yang Allah Ta’ala berikan.
- Sifat qana’ah adalah
salah satu ciri yang menunjukkan kesempurnaan iman, karena sifat ini
menunjukkan keridhaan orang yang memilikinya terhadap segala ketentuan dan
takdir Allah, termasuk dalam hal pembagian rizki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan merasakan kemanisan (kesempurnaan)
iman, orang yang ridha kepada Allah Ta’ala sebagai Rabb-nya dan islam
sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya”.
Arti “ridha kepada Allah sebagai Rabb” adalah ridha
kepada segala perintah dan larangan-Nya, kepada ketentuan dan pilihan-Nya,
serta kepada apa yang diberikan dan yang tidak diberikan-Nya.
- Yang dimaksud dengan rizki dalam hadits ini adalah
rizki yang diperoleh dengan usaha yang halal, karena itulah yang dipuji dalam
Islam.
- Arti sabda beliau: “…yang secukupnya” adalah yang
sekedar memenuhi kebutuhan, serta tidak lebih dan tidak kurang, inilah kadar
rizki yang diminta oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Allah untuk keluarga beliau ,
sebagaimana dalam doa beliau: “Ya Allah, jadikanlah rizki (yang Engkau
limpahkan untuk) keluarga (Nabi) Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam) Quutan“. Artinya:
yang sekedar bisa memenuhi kebutuhan hidup/seadanya.
- Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah kekayaan itu karena
banyaknya kemewahan dunia (harta), akan tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah
kekayaan (kecukupan) dalam jiwa (hati)”.
- Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “…Ridhahlah (terimalah)
pembagian yang Allah tetapkan bagimu maka kamu akan menjadi orang yang paling
kaya (merasa kecukupan)”.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon