Tikus betina dan beberapa mamalia lainnya secara alami
dapat menunda kehamilan. Para peneliti telah mengidentifikasi mekanisme
molekuler di balik kemampuan luar biasa yang tidak dimiliki oleh manusia
tersebut.
Kemampuan itu, dikenal sebagai embryonic diapause,
memungkinkan individu betina untuk menonaktifkan sementara "tombol
hamil" pada tubuh mereka. Ini dapat dilakukan saat si betina menghadapi
kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidupnya dan bayi
yang kelak dilahirkan.
"Kami menemukan gen yang bertanggung jawab
menghentikan dan melanjutkan kehamilan," kata Sudhansu Dey dari Lembaga
Riset Cincinnati Children, seperti dikutip Livescience, Rabu, 24 April 2103.
Sel telur yang dibuahi akan membentuk sekelompok sel
yang menempel pada dinding rahim induknya--disebut blastosis. Namun, selama
diapause, perkembangan blastosis dihentikan dan justru diawetkan sampai si
induk melanjutkan kehamilan. Proses inilah yang selama ini menjadi misteri.
Dey dan rekan-rekannya sedang mempelajari proses
implantasi embrio pada tikus ketika mereka menyadari bahwa gen bernama MSX1
sangat aktif sebelum implantasi. "Kami mulai menduga gen ini mungkin berperan
dalam diapause," ujar dia.
Penelitian diperdalam menggunakan hormon untuk
menginduksi penundaan kehamilan pada tikus, cerpelai, dan walabi Tammar. Selama
masa penundaan kehamilan, para peneliti mengukur seberapa aktif gen MSX1 dan
gen terkait lainnya yang terlibat dalam instruksi pembuatan protein.
Mereka kemudian mencitrakan jaringan tubuh ketiga
hewan untuk melihat di mana lokasi aktifnya gen-gen tersebut. Mereka juga
menguji apakah gen MSX1 juga berperan dalam pembuatan protein.
"Gen-gen MSX1 pada ketiga hewan lebih aktif saat
kehamilan tertunda," ucap Dey tentang hasil penelitian mereka. Gen
terutama aktif dalam sel epitel, jenis sel yang melapisi rongga tubuh, seperti
dinding rahim.
Percobaan yang diterbitkan dalam jurnal Open Biology
edisi pekan ini juga menegaskan bahwa gen MSX1 memang bertanggung jawab membuat
protein.
Menurut Dey, temuan ini sangat menarik karena gen
MSX1--termasuk bagian dari keluarga gen kuno--telah tersimpan dalam tubuh
tikus, cerpelai, dan walabi Tammar selama kurun waktu evolusi. Gen itu berperan
penting untuk menunda kehamilan ketika kondisi habitat tidak "ramah" bagi
si hewan.
Dey ingin mengetahui apakah gen yang sama memungkinkan
kehamilan tertunda pada hewan lain, seperti beruang kutub atau panda raksasa.
Penelitian yang lebih jauh lagi tentu ingin mengetahui dampak diapause terhadap
manusia.
"Jika bisa mempertahankan MSX1 pada tingkat yang
lebih tinggi di manusia (wanita), mungkin kita bisa memperpanjang fase reseptif
untuk pembuahan," kata Dey, meskipun ia menambahkan kemungkinan itu masih
memerlukan waktu bertahun-tahun.
Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2013/04/24/061475626/Ditemukan-Gen-Penunda-Kehamilan
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon