Setiap
pejabat publik, punya gaya yang berbeda-beda dalam berkomunikasi. Baik dalam
segi isi pesan yang disampaikan, maupun gestur atau cara saat menyampaikannya.
Soal
isi pesan, adakalanya juga para komunikator publik itu menyampaikan curahan
hati (curhat) kepada audiens. Namanya curhat, tentu kebanyakan pesan yang
disampaikan adalah menyangkut pribadi sang komunikator.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikenal paling sering melakukan curhat di
hadapan publik. Sebut saja saat dirinya diancam teroris, gaji tidak naik selama
sekian tahun dan sebagainya.
Nah,
belakangan curhat juga mulai dilakukan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi).
Namun, jika dilihat-lihat curhat keduanya berbeda, terutama soal isi pesan.
Berikut
beda curhat SBY dan Jokowi.
1. SBY
curhat disebut seperti kerbau
Presiden SBY pernah panas dengan aksi demonstrasi 28
Januari 2010 di Jakarta. Pasalnya, dalam unjuk rasa 100 pemerintahan SBY itu
ada seekor kerbau yang digiring dan dinamai sebagai 'SiBuYa', berikut dengan gambar
sketsa Presiden SBY.
Tersinggung, SBY menyampaikan keluh kesahnya saat
pertemuan dengan menteri dan gubernur se-Indonesia di Istana Cipanas, Cianjur,
Jawa Bar, 2 Februari 2010.
"Di sana ada yang teriak-teriak SBY maling,
Boediono maling, menteri-menteri maling. Ada juga demo yang bawa kerbau. Ada
gambar SBY. Dibilang, SBY malas, badannya besar kayak kerbau. Apakah itu unjuk
rasa? Itu nanti kita bahas," kata SBY dengan raut muka sangat serius
ketika itu.
SBY mengimbau agar demokrasi yang merupakan bagian
dari reformasi dilakukan dengan bermartabat.
2.
Jokowi curhat disebut bodoh
Kemarin, di hadapan ribuan civitas
akademika Universitas Pelita Harapan (UPH) Jokowi curhat soal penampilan
fisiknya yang kerap di-bully di media online. Menurut Jokowi, banyak orang yang
menyebut dirinya berwajah ndeso (kampungan) dan bodoh.
"Kalau pemimpin enggak tahan
banting berat juga. Saya jadi gubernur ini sudah banyak yang ngomongin di
online, di manapun banyak. Gubernur ini bodoh. Wajahnya ndeso. Gubernur ini
kurus kering, kurang sehat,” kata Jokowi kemarin dalam kuliah umum soal
kepemimpinan yang visioner.
Meski disebut ndeso dan bodoh,
Jokowi mengaku santai. Sebagai seorang pemimpin, dia harus punya ketahanan diri
jika diejek. Tidak hanya itu, Jokowi juga akan mencari tahu apakah ejekan itu
bersumber dari kekeliruannya sebagai pemimpin.
"Ya enggak apa-apa. Sampaikan
saja memang apa adanya seperti itu. Harus punya ketahanan diri kalau diejek.
Kalau kita keliru ya pasti di Twitter, FB, online, semua mem-bully kita dan itu
biasa," jelasnya.
3.
SBY curhat 7 tahun gaji tak naik
Tak hanya soal 'kerbau', Presiden
SBY juga pernah curhat soal gajinya yang tidak naik selama tujuh tahun
terakhir. Curhat itu disampaikan SBY pada Rapim TNI dan Polri di Balai
Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 21 Januari 2011.
"Sampaikan ke seluruh jajaran
TNI/Polri, ini tahun ke-6 atau ke-7 gaji Presiden belum naik," kata SBY
disambut tawa para perwira TNI-Polri yang hadir.
Rupanya SBY curhat soal gajinya
untuk memulai pernyataan bahwa pemerintah memperhatikan kesejahteraan para
prajurit.
"Soal kesejahteraan prajurit
dan anggota Polri, ini bukan retorika dan janji-janji kosong, bukan kebohongan.
Tiap tahun kita naikkan gaji dan lain-lain. Renumerasi sudah diberikan untuk
meningkatkan kerja dan prestasi," imbuh SBY.
Namun, namanya komunikasi publik.
Isu curhat tak naik gaji itu pun bergulir. Banyak pengamat justru menilai
dengan curhat seperti itu, SBY sebenarnya ingin naik gaji.
4.
Jokowi tak masalah tak digaji
Soal gaji, Jokowi agak berbeda
dengan SBY. Gaji yang diterima gubernur DKI Jakarta itu perbulannya bisa
diketahui jumlahnya oleh publik. Bersama tunjangan yang didapat, Jokowi mengunggahnya
ke situs www.ahok.org.
Pada Februari lalu, Jokowi menerima
gaji Rp 3,4 juta. Sementara Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sang pemilik
situs, bergaji Rp 2,8 juta.
Soal kenaikan gaji, Jokowi juga
berbeda dengan SBY. Dia justru tak tertarik soal wacana kenaikan gaji kepala
daerah yang pernah santer Februari lalu.
Ya gaji pun kalau dihilangkan juga
nggak apa, itu kok dipikir rumit," kata Jokowi sambil tersenyum dalam
acara presiden eksekutif club round table discussion bertema 'Mengatasi
kemacetan, kebanjiran, dan urbanisasi di Jakarta' di Menara Batavia, KH Mas
Mansyur, Jakarta Pusat, Selasa 26 Februari lalu.
Seandainya pun gaji dihilangkan,
Jokowi mengaku tidak mau memikirkannya.
"Kalau gaji dan tunjangan pun
(dihilangkan) juga nggak mikir kita," ujar Jokowi yang saat menjabat Wali
Kota Solo kerap menghibahkan gajinya.
Sumber : http://www.merdeka.com/politik/empat-beda-curhat-sby-dan-jokowi/jokowi-tak-masalah-tak-digaji.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon