KORUT : KAMI TIDAK INGIN MELUKAI WARGA ASING

 

Korea Utara (Korut) meminta seluruh warga negara asing di Korea Selatan (Korsel) agar meninggalkan Negeri Ginseng itu secepatnya. Negeri komunis Korea mengingatkan kembali bahwa pecahnya peperangan antara negaranya dan Korsel bisa terjadi kapan saja.

"Kami tidak ingin melukai warga asing yang ada di Korsel bila peperangan muncul," demikian pernyataan Pemerintah Korut, seperti dikutip KCNA, Selasa (9/4/2013).

Pada akhir pekan lalu, Korut pun mengingatkan para perwakilan-perwakilan asing yang ada di Kota Pyongyang agar meningkatkan kewaspadaannya. Setelah itu, Korut meminta seluruh warganya yang bekerja di pabrik Korsel untuk membolos. Beberapa kantor kedubes asing di Korsel juga sudah meminta warga-warganya untuk meninggalkan Korsel secepatnya.

Meski ancaman-ancaman itu terus bermunculan, Korsel mengaku sama sekali tidak melihat adanya gerak gerik yang mencurigakan dari 1,2 juta personil militer Korut. Banyak pihak yang berpendapat bahwa ancaman itu tak lain hanyalah sebuah propaganda untuk memperkuat kedudukan Kim Jong-Un sebagai pemimpin.

Krisis bilateral Korut dan Korsel saat ini dinyatakan berada dalam eskalasi yang cukup tinggi. Ketegangan itupun menuai komentar dari sejumlah negara besar.

Presiden Rusia Vladimir Putin menilai, bila perang antara Korsel dan Korut terjadi, perang itu akan menjadi peristiwa yang jauh lebih buruk dibanding bencana nuklir Chernobyl 1986. Rusia kembali mengajak Korsel dan Korut untuk menyelesaikan masalah-masalah itu di meja runding.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) terus memperkuat komitmennya untuk melindungi mitranya di Asia seperti Korsel dan Jepang. Meski demikian, AS pun mendukung penyelesaian masalah bilateral itu lewat mekanisme dialog.

Sumber : http://international.okezone.com/read/2013/04/09/413/788703/korut-kami-tidak-ingin-melukai-warga-asing