Dalam
pengertian agama samawi, nabi adalah manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhan
tentang agama dan misinya. Lebih khusus lagi terdapat istilah rasul yang dalam agama
Islam dibedakan bahwa rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan ajaran yang
diterima dari Tuhan.
Nabi dalam pemahaman Yahudi
Nabi-nabi
Awal
Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, nabi adalah pemimpin
umat yang dipanggil Allah untuk memperingati mereka agar tidak menyimpang dari
perintah-perintah Allah. Umumnya tradisi kenabian dianggap baru dimulai setelah
masa Samuel, hakim terakhir yang memimpin Israel sebelum munculnya sistem
monarkhi. Namun para teolog sepakat bahwa tradisi kenabian dimulai sejak masa Yosua
yang muncul sebagai pengganti Musa dan yang memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan.
Itu berarti, selain menjadi hakim, Samuel dapat dianggap juga memainkan peranan
kenabian. Para pemimpin ini digolongkan sebagai nabi-nabi awal. Dalam
kelompok ini termasuk pula nabi-nabi terkenal lainnya seperti Natan, Elia, dan Elisa.
Selain itu ada juga "nabi-nabi palsu", khususnya mereka yang bekerja
di lingkungan istana dan hanya memberikan nasihat-nasihat dusta yang hanya
menyenangkan raja (lih. 1 Raja-raja ps. 18).
Nabi-nabi
Yang Kemudian
Yang digolongkan ke dalam nabi-nabi yang kemudian
adalah mereka yang biasa disebut nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil.
Sebutan "nabi-nabi besar" dan
"nabi-nabi kecil" tidak ada hubungannya dengan peranan, kedudukan,
ataupun status nabi-nabi tersebut. Istilah ini diberikan kepada mereka hanya
dalam kaitannya dengan kitab-kitab mereka. Kitab "empat nabi-nabi
besar", yaitu Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel, umumnya
panjang-panjang, dan pasal-pasalnya relatif lebih banyak daripada kitab
nabi-nabi kecil. Sementara itu, kedua belas nabi kecil disebut demikian karena
kitab-kitab mereka singkat-singkat. Bahkan kitab Nabi Obaja, misalnya, hanya
satu pasal saja.
Yang termasuk dalam "dua belas nabi-nabi
kecil" adalah Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya,
Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.
Keenambelas nabi-nabi yang namanya diabadikan menjadi
nama kitab tersebut dapat dibagi menjadi lima kurun waktu[1]
- Masa mula-mula (c. 845-800 SM): Obaja, Yoel, dan Yunus
- Sebelum masa penawanan Israel (c. 760-722 SM): Amos dan Hosea (kepada kerajaan utara), Yesaya dan Mikha (kepada kerajaan selatan)
- Sebelum masa penawanan Yehuda (c. 627-586 SM): Zefanya, Nahum, Habakuk, Yeremia
- Masa pengasingan (c. 593-536): Yehezkiel, Daniel
- Masa pemulihan (c. 536 SM - ): Hagai, Zakharia, Maleakhi
Nabi dalam pemahaman kristen
Gereja Kristen umumnya mengikuti pemahaman Yahudi
mengenai nabi-nabi, dengan sebuah catatan kecil. Tradisi Yahudi tidak
menggolongkan kitab Daniel ke dalam kategori Kitab Nabi-nabi (nebiim),
melainkan dalam kategori Tulisan atau Sastra (ketubim). Di pihak lain,
gereja-gereja Kristen umumnya memasukkan kitab ini ke dalam golongan kitab
nabi-nabi.
Sebagian aliran Kristen memahami "nabi"
sebagai orang yang meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang jauh ke depan.
Kitab Daniel, misalnya, sering ditafsirkan dalam cara ini dan seringkali
dihubungkan dengan ramalan-ramalan tentang akhir zaman.
Di kalangan Gereja Kristen perdana, nabi-nabi masih
memainkan peranan yang tampaknya cukup penting (1 Korintus 12:28-29, dll),
namun di kemudian hari agaknya peranannya semakin berkurang, khususnya ketika
gereja semakin ditata.
Nabi dalam
pemahaman islam
Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah untuk
melanjutkan syari'at yang diemban oleh Rasul sebelumnya. Berbeda dengan Rasul
yang membawa risalah / syari'at baru.
Al-Qur'an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi
pertama adalah Adam, sedangkan nabi sekaligus rasul terakhir ialah Nabi
Muhammad. Percaya kepada para nabi dan para rasul merupakan salah satu Rukun
Iman dalam Islam.
Dalam Islam terdapat banyak nabi, tetapi yang harus
diketahui hanya 25 nabi dan 4 di antaranya adalah penerima Kitab Suci:
- Daud (Zabur),
- Musa (Taurat),
- Isa (Injil),
- Muhammad (Al-Quran).
Muhammad
Penutup Para Nabi
Dalam syariat Islam dikatakan bahwa Muhammad adalah
sebagai Khataman Nabiyyin atau Penutup Para Nabi. Dalam Al-Qur'an
telah dijelaskan pada Surah Al-Ahzab ayat 40 menyatakan:
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah Bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah Bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon