Rabu, 29 Mei 2013

5 Jurus selamatkan Merpati dari utang dan ancaman bangkrut


Pemerintah memiliki dua maskapai penerbangan nasional yakni Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines. Namun, dua maskapai ini memiliki nasib berbeda. Di saat Garuda mulai merealisasikan ambisinya untuk menjadi pemain di pasar penerbangan global, Merpati justru masih berkutat soal utang perusahaan yang menggunung. Tidak tanggung-tanggung, nilai utang Merpati mencapai Rp 6 triliun.

Citra Merpati semakin buruk setelah Majalah Skytrax menobatkan maskapai ini dalam jajaran maskapai terburuk sejagat. Dalam daftar 20 perusahaan penerbangan berkinerja rendah itu, Merpati berada di urutan 18. Penilaian ini menambah nestapa maskapai pelat merah itu yang sejak tahun lalu dirundung masalah keuangan.

Nasib dan masa depan maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines ada di tangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan , Menteri Keuangan Chatib Basri , Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Jika ingin kembali terbang tinggi dan bersaing dengan maskapai lain, Merpati harus keluar dari persoalan utamanya yakni masalah internal yang tidak kompak dan masalah utang.

Dahlan sempat angkat tangan dan setuju jika pemerintah menutup maskapai penerbangan ini. Namun belakangan muncul berbagai opsi yang bisa dipertimbangkan sebagai langkah penyelamatan Merpati Airlines.

Salah satunya adalah kemungkinan menjual sebagian sahamnya ke swasta. Beredar kabar, salah satu perusahaan pengelola jalan tol yakni Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) berminat membeli Merpati.

Merdeka.com merangkum, setidaknya ada lima jurus yang bisa diambil untuk menyelamatkan Merpati dari lilitan utang dan ancaman kebangkrutan.

1. Dijual ke swasta

Isu yang berkembang saat ini, salah satu perusahaan pengelola jalan tol yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) dikabarkan kepincut membeli saham Merpati. Direktur Merpati Rudy Setyopurnomo mengaku belum mengetahui kabar tersebut.

"Kita belum tahu ada swasta yang masuk. Kita ini kan istilahnya sebagai penjaga warung, yang punya warung ya pemerintah," kata Rudy kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (28/5).

Pihaknya menyerahkan keputusan melepas saham Merpati pada pemerintah. Sesungguhnya, kata dia, Merpati terbuka untuk swasta sebagai bagian dari upaya penyelamatan Merpati. Hal itu juga diakui oleh Dahlan Iskan. Walaupun kaget, Dahlan setuju jika swasta membeli Merpati.

"Saya surprise terhadap tawaran itu, silakan, itu baik," kata Dahlan.

2. Hapus utang

Salah satu skema penyelamatan yang sudah lama diajukan oleh jajaran direksi Merpati adalah menghapus (restrukturisasi) utang-utang yang selama ini membelit perusahaan. Namun, langkah ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari DPR dan Kementerian Keuangan.

Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo menuturkan, ini adalah jalan keluar paling baik untuk menyelamatkan Merpati.

"Pembicaraan dengan DPR soal restrukturisasi masih berlanjut. Kalau memang DPR setuju dan mendukung, ini baik sekali," kata Rudy.

3. Ganti direksi

Menteri BUMN Dahlan Iskan telah membentuk tim restrukturisasi penyelamatan Merpati yang nantinya akan melobi DPR agar merestui restrukturisasi utang Merpati.

Dahlan mengaku tidak segan mengganti direksi Merpati jika DPR menginginkannya. "Semua itu bisa dilakukan kalau semua menganggap itu bisa dilakukan. Kira-kira seperti penyelamatan Garuda. 

Kalau ada green light dari DPR. Hari ini juga tidak apa-apa ganti direksi Merpati (jika DPR menginginkannya)," jelas Dahlan seusai rapat pimpinan di Kantor Pusat Taspen, beberapa waktu lalu.

4. IPO

Beban utang dan persoalan internal yang tengah dihadapi manajemen Merpati Nusantara Airlines, tidak membuat maskapai ini mengurungkan niatnya untuk 'terbang' ke bursa saham.

Bahkan, Merpati mempercepat rencana untuk initial public offering (IPO). Awalnya, Merpati berencana IPO pada 2015 lantaran manajemen ingin fokus pada persoalan utang. Namun, kali ini Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo menyebutkan, Merpati berencana IPO tahun depan. 

Tujuannya untuk meningkatkan transparansi dan kedisiplinan perusahaan dengan melibatkan pihak swasta.

"IPO itu tujuannya untuk transparansi, artinya perusahaan semakin transparan dan disiplin," ujar Rudy di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/5).

Rudy mengatakan, keputusan untuk memuluskan rencana IPO yang akan direalisasikan tahun depan, sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah selaku pemegang saham mayoritas.

5. Pembenahan manajemen

Mantan sekretaris Menteri BUMN Said Didu ikut rembuk soal upaya penyelamatan Merpati. Menurutnya, salah satu langkah yang harus diambil adalah pembenahan kisruh di internal perusahaan.

Sejak ditangani Rudy, Merpati selalu disibukkan dengan persoalan internal yang tidak kompak. Masalah ini harus diurai sebagai modal Merpati terbang tinggi.

"Merpati harus kompak sebagai langkah penyelamatan," jelasnya.

Sumber :
http://www.merdeka.com/uang/5-jurus-selamatkan-merpati-dari-utang-dan-ancaman-bangkrut.html

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon