Kamis, 24 Oktober 2013

Polisi Amerika tembak mati bocah bawa senapan bohongan

Polisi Negara Bagian california, Amerika Serikat, menembak mati seorang bocah 13 tahun bernama Andy Lopez karena dia membawa senapan bohongan.

Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Kamis (24/10), bocah itu cukup dikenal di sekolahnya. Dia sedang berjalan di jalan Santa Rosa dua hari lalu untuk mengunjungi sahabatnya.

Polisi yang melihat dia membawa senapan memperingatkan dia untuk menaruh senjatanya di tanah sambil menembak beberapa kali.

"Ketika bocah itu sudah tergeletak polisi itu ternyata melihat senapan yang dibawa bocah itu adalah senapan bohongan," kata pernyataan dari Kepolisian wilayah Sonoma.

Letnan Paul Henry yang menyelidiki kasus itu mengatakan polisi yang bertugas itu memperingatkan bocah itu dua kali. "Letakkan senjata itu."

"Ketika bocah itu menengok ke arah petugas senjatanya mengarah ke arah yang sama," kata Henry. Petugas itu kemudian menembak bocah itu beberapa kali hingga dia tewas.

Polisi yang menembak itu kini sudah dikenai sanksi administratif sebagai prosedur standar. 

Kasus ini kini tengah ditangani Kepolisian Santa Rosa.

ilustrasi bocah membawa senapan. 
Bawa pistol dengan 400 amunisi, bocah Amerika ditangkap

Seorang bocah ditangkap di Negara Bagian Washington, Amerika Serikat sebab membawa pistol dengan 400 butir amunisi ke sekolahnya di Sekolah Dasar Frontier. Dia juga diketahui membawa belasan pisau.

Stasiun televisi CNN melaporkan, Selasa (24/10), bocah usia 11 tahun tidak disebutkan identitasnya ini dituduh hendak melakukan percobaan pembunuhan. Dia segera dikirim ke tahanan penjara anak-anak. Dia ditangkap setelah insiden penguncian di sekolah itu.

Sekolah itu dikunci selama dua jam lantaran aksi bocah itu membuat panik pihak sekolah dan orang tua murid. Namun tidak ada yang cedera. Insiden ini bertepatan dengan banyaknya kasus kekerasan di pelbagai sekolah di Amerika.

Senin lalu seorang guru matematika tewas dan mahasiswa terluka oleh seorang bocah 14 tahun kemudian bunuh diri. Peristiwa ini terjadi di Negara Bagian Nevada.

Sumber : Merdeka

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon