![]() |
Untuk kali pertama dalam sejarah kriminal Italia, seorang bos kelompok
mafia menyerahkan diri setelah buron hampir tiga tahun. Bos kelompok
mafia Ndrangheta, Giuseppe Pesce, menyerahkan diri kepada polisi
Carabinieri.
Kantor berita BBC, Jumat 17 Mei 2013, melaporkan pria yang kerap disapa Peppe itu menyerahkan diri pada Rabu kemarin pukul 16.15 sore waktu setempat. Kepolisian Carabinieri terlihat kesal melihat peristiwa ini karena selama buron Peppe sulit ditangkap, namun tiba-tiba ia malah muncul dan menyerahkan diri secara sukarela.
Kepastian informasi penyerahan diri Peppe sudah disampaikan lebih dulu oleh pengacaranya. Sang pengacara meminta ketika Peppe menyerahkan diri, tidak ada satupun media yang meliputnya. Pengacara khawatir Peppe akan berubah pikiran jika melihat sorotan media.
Setelah menyerahkan diri, polisi kemudian menjatuhi Peppe hukuman 16 tahun penjara. Peppe adalah pewaris dinasti Ndrangheta yang bermarkas di kota Calabria, Italia. Dia mewarisi tongkat kepemimpinan organisasi Ndrangheta setelah kakaknya, Ciccio Pesce, ditangkap polisi di sebuah bunker bawah tanah tahun 2011. Ciccio sebelumnya diangkat menjadi pemimpin Ndrangheta oleh ayahnya, Antonio.
Selama hampir 50 tahun berkuasa di dunia hitam Italia, kelompok Ndrangheta diduga memiliki kekayaan lebih dari 200 juta Poundsterling atau Rp2,9 triliun yang diperoleh dari bisnis perdagangan narkoba, pemerasan, dan berbagai tindak kekerasan lainnya. Namun tidak seperti kelompok mafia lainnya, Ndrangheta kental dengan tindak korupsinya.
Dalam sejarah mafia Italia, tidak pernah terjadi sebelumnya pucuk pimpinan menyerahkan diri kepada polisi. Dalam situasi ekstrem apabila hampir mati akibat persaingan dengan kelompok lain atau karena sakit selama bersembunyi, biasanya mereka membuat kesepakatan dengan pihak berwenang. Kesepakatan itu berisi kesan seolah-olah mereka ditahan polisi setelah melakukan perlawanan.
Sebelum menyerahkan diri ke polisi, Peppe masih sempat berpamitan kepada keluarganya, termasuk putrinya yang baru berusia tiga tahun. Sebagian besar keluarga Peppe yang menemuinya merupakan wanita, karena para pria di keluarganya banyak yang telah ditangkap polisi.
Kendati Peppe telah menyerahkan diri, pihak kepolisian tidak lantas merasa bangga dan mengurangi pengawasan mereka terhadap kelompok mafia lainnya. Menurut Alessandra Cerreti, polisi yang menangani kasus ini, penyerahan diri Peppe diduga bukanlah murni keputusan pribadi.
“Tidak akan pernah ada keputusan individu. Biasanya ini merupakan strategi kelompok. Dengan mengorbankan satu orang, mereka berharap kami (polisi) akan bersikap longgar,” ujar Cerreti. Namun, kata dia, hal itu tidak akan pernah terjadi.
Kantor berita BBC, Jumat 17 Mei 2013, melaporkan pria yang kerap disapa Peppe itu menyerahkan diri pada Rabu kemarin pukul 16.15 sore waktu setempat. Kepolisian Carabinieri terlihat kesal melihat peristiwa ini karena selama buron Peppe sulit ditangkap, namun tiba-tiba ia malah muncul dan menyerahkan diri secara sukarela.
Kepastian informasi penyerahan diri Peppe sudah disampaikan lebih dulu oleh pengacaranya. Sang pengacara meminta ketika Peppe menyerahkan diri, tidak ada satupun media yang meliputnya. Pengacara khawatir Peppe akan berubah pikiran jika melihat sorotan media.
Setelah menyerahkan diri, polisi kemudian menjatuhi Peppe hukuman 16 tahun penjara. Peppe adalah pewaris dinasti Ndrangheta yang bermarkas di kota Calabria, Italia. Dia mewarisi tongkat kepemimpinan organisasi Ndrangheta setelah kakaknya, Ciccio Pesce, ditangkap polisi di sebuah bunker bawah tanah tahun 2011. Ciccio sebelumnya diangkat menjadi pemimpin Ndrangheta oleh ayahnya, Antonio.
Selama hampir 50 tahun berkuasa di dunia hitam Italia, kelompok Ndrangheta diduga memiliki kekayaan lebih dari 200 juta Poundsterling atau Rp2,9 triliun yang diperoleh dari bisnis perdagangan narkoba, pemerasan, dan berbagai tindak kekerasan lainnya. Namun tidak seperti kelompok mafia lainnya, Ndrangheta kental dengan tindak korupsinya.
Dalam sejarah mafia Italia, tidak pernah terjadi sebelumnya pucuk pimpinan menyerahkan diri kepada polisi. Dalam situasi ekstrem apabila hampir mati akibat persaingan dengan kelompok lain atau karena sakit selama bersembunyi, biasanya mereka membuat kesepakatan dengan pihak berwenang. Kesepakatan itu berisi kesan seolah-olah mereka ditahan polisi setelah melakukan perlawanan.
Sebelum menyerahkan diri ke polisi, Peppe masih sempat berpamitan kepada keluarganya, termasuk putrinya yang baru berusia tiga tahun. Sebagian besar keluarga Peppe yang menemuinya merupakan wanita, karena para pria di keluarganya banyak yang telah ditangkap polisi.
Kendati Peppe telah menyerahkan diri, pihak kepolisian tidak lantas merasa bangga dan mengurangi pengawasan mereka terhadap kelompok mafia lainnya. Menurut Alessandra Cerreti, polisi yang menangani kasus ini, penyerahan diri Peppe diduga bukanlah murni keputusan pribadi.
“Tidak akan pernah ada keputusan individu. Biasanya ini merupakan strategi kelompok. Dengan mengorbankan satu orang, mereka berharap kami (polisi) akan bersikap longgar,” ujar Cerreti. Namun, kata dia, hal itu tidak akan pernah terjadi.
Sumber :
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/413936-bos-mafia-italia-menyerahkan-diri-ke-polisi
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon