Minggu, 19 Mei 2013

Inilah Sosok Ibnu Battutah


Abu Abdullah Muhammad bin Battutah (24 Februari 1304 - 1368 atau 1377) adalah seorang pengembara bangsa Berber Maroko. Lahir di Tangier, Maroko antara tahun 1304 dan 1307, pada usia sekitar dua puluh tahun Ibnu Batutah berangkat haji -- ziarah ke Mekah. Setelah selesai, dia melanjutkan perjalanannya hingga melintasi 120.000 kilometer sepanjang dunia Muslim (sekitar 44 negara modern)

Atas dorongan Sultan Maroko, Ibnu Batutah mendiktekan beberapa perjalanan pentingnya kepada seorang sarjana bernama Ibnu Juzay, yang ditemuinya ketika sedang berada di Iberia. Meskipun mengandung beberapa kisah fiksi, Rihlah merupakan catatan perjalanan dunia terlengkap yang berasal dari abad ke-14.

Hampir semua yang diketahui tentang kehidupan Ibnu Batutah datang dari dirinya sendiri. Meskipun dia mengklaim bahwa hal-hal yang diceritakannya adalah apa yang dia lihat atau dia alami, kita tak bisa tahu kebenaran dari cerita tersebut. Begitu yang tertulis di Wikipedia.

Kutipan perjalanannya menurut Wikipedia:

.".........Mengikuti perubahan arah angin, dia bersama kapal yang ditumpanginya kembali keArab selatan. Setelah menyelesaikan petualangannya, sebelum menetap, ia berkunjung keOman dan Selat Hormuz. Setelah selesai, ia berziarah ke Mekah lagi. Setelah setahun di sana, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan di kesultanan Delhi. Untuk keperluan bahasa, dia mencari penterjemah di Anatolia. Kemudian di bawah kendali Turki Saljuk, ia bergabung dengan sebuah rombongan menuju India........."

Saya potong sampai disitu, sebab dari India inilah kemungkinan dia menyeberang ke Pulau Sri Lanka dan mendaki ke puncak Sri Pada. Namun ini hanya menjelaskan tentang perjalanannya saja. Tidak saya temukan satu Ayat dari Al-Quran yang menguatkan pendapatnya. Lalu jika ada pernyataan atau ucapan seorang pengembara tanpa bukti kuat, apakah kita harus percaya? Tidak bagi saya dan Wikipedia. Bagaimana dengan pembaca?

Lalu apakah hanya karena seorang Ibnu Battutah mengatakan jejak ini adalah telapak kaki nabi Adam AS, maka kita harus percaya? nanti dulu, tidak semudah itu. Dalam websiteBiography Adam saya menemukan kalimat rancu, begini kutipannya:
" Tradisi Islam percaya bahwa Puncak Adam (Sri Pada) di Sri Lanka memiliki Jejak Kaki Adam",

Perhatikan kata Tradisi, apakah tradisi bisa dijadikan patokan kuat pernyataan diatas? tidak. Karena tradisi merupakan tekhnik penyebaran kisah oral yang rawan kesalahan dan penambahan sehingga keutuhan kejadian sebenarnya menjadi sangat buram. Contoh, Legenda Danau Toba, atau Danau Tiga Warna bukankah tradisi dari mulut ke mulut yang menulis kisahnya? coba minta pada warga asli situs tersebut untuk menunjukkan Kitab Sahih-nya kalau ada.

Statement diatas tidak berdasar pada Al-Quran . Lihat Firman Allah SWT,

Al-Baqarah-2
37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Keterangan[40]. Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.

Jadi Nabi Adam bukan berdiri dengan satu kaki di Puncak Sri Pada selama 1000 tahun untuk bertaubat atas dosanya. Sebelum di kirim ke bumi, Adam sudah di ampuni dosanya yaitu dengan kalimat kalimat(doa) ampunan dari Allah SWT

Bagaimana jika ada umat Kristiani menyebutkan hal yang sama? okay, mari kita lihat apa kata Kitab Suci Kristen dan Yahudi tentang Jejak Adam ini.

Kisah tentang Adam terdapat dalam Kitab Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal 2 dan 3, dan sedikit disinggung pada pasal 4 dan 5. Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat ditemukan dalam kitab-kitab apokrif, seperti Kitab Yobel, Kehidupan Adam dan Hawa, dan Kitab Henokh. Menurut pasal pasal dan Kitab Kitab itu, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat ( di sekitar wilayah Irak saat ini ) , Adam bahkan hanya hidup selama 930 tahun saja.

Nah cukup jelas bukan?. Penulis kisah Adam di Wikipedia itu membuat statemen unik yang berbunyi :

"Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka."

Dia tampak ragu ragu menuliskannya. Sekali lagi perhatikan penebalan frasa, "menurut legenda" ... disini lah letak pemahaman yang rancu atas asal muasal terjadinya suatu tempat atau objek kasat mata yang tidak diketahui PASTI siapa pembuatnya.

Apakah kalian percaya kalau saya bilang Pulau Batam tercipta dari Kalajengking Raksasa zaman purba hanya karena bentuknya terlihat mirip kalajengking? itu juga bisa menjadi Legenda jika di ceritakan terus menerus dengan alur kisah yang meyakinkan dan tersebar ke seluruh bumi pada masa lampau.

Jadi bagi saya, misteri Jembatan Rama dan Jejak Kaki di Puncak Sri Pada tetap menjadi Misteri Alam yang belum terpecahkan. Sebab sampai kapan pun Dewa Siwa, Sang Buddha , Saint Thomas dan Nabi Adam As tidak bisa disebut sebagai pemilik objek tersebut. Karena masing masing figur adalah sosok yang berbeda , sementara jejaknya yang ditinggalkan hanya satu.


Empat Versi Yang Berbeda

1- Hindu, nama gunung tersebut Sivan Adi Padham, itu nama tarian indah dari Dewa Siwa yang meninggalkan jejak kaki raksasa (panjang 1.73 meter , lebar 0.79 meter).

2- Buddha, jejak itu ditinggalkan oleh Sang Buddha saat kedatangan ketiga yang melegenda dan terakhir kali ke Sri Lanka. Jejak sebenarnya terpatri pada sebuah batu safir yang lebih besar dibawah tanda jejak yang ada saat ini.

3- Kristen, ketika Kristen Portugis datang ke pulau ini di abad ke-16 mereka mengklaim kesan tersebut sebagai tapak kaki Saint Thomas, yang menurut legenda adalah orang pertama yang membawa agama Kristen masuk ke Sri Lanka.

4- Islam, itu adalah jejak Nabi Adam (AS) di mana ia berdiri dengan satu kaki selama seribu tahun untuk penebusan dosa . Ketika Nabi Adam (AS) diusir dari surga, Allah SWT menempatkan dia di puncak gunung untuk mengurangi keterkejutannya akan dunia . Puncak ini menjadi tempat di bumi yang paling mirip seperti surga .

Nah hebat bukan? ada empat pendapat dari empat agama berbeda yang masing masing diakui sebagai pembuatnya. Lalu, apa mereka bergantian menempelkan kakinya ditempat yang sama? ah tidak mungkin kan?

Kenapa orang orang pintar masa kini bermain petak umpat dengan satu jejak telapak kaki? Saya malah cenderung keduanya suatu kreasi alam atau justru struktur buatan saja. Manusia lah yang menambahkan bumbu bumbu cerita manis dengan kepentingan agama masing masing di balik historisnya.

Bukan kah peradaban masa lalu sangat erat dengan hal hal berbau mistis, pemujaan dewa dewa dan berhala?. Pemujaan terhadap suatu benda yang di anggap suci tanpa statement resmi dari Allah SWT adalah perbuatan Syirik dan salah satu dosa besar yang tidak terampuni. Para pelakunya disebut Musryik.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Tiadalah sepatutnya bagi nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (Q.S. At Taubah [9]: 113)

Sumber :
http://forum.viva.co.id/tokoh-dunia/645844-inilah-sosok-ibnu-battutah.html

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)