![]() |
Seorang tentara Korea Selatan terlihat di antara jajaran barikade yang menghalangi ruas jalan di kota Paju, Korea Selatan yang menuju ke kompleks industri Kaesong di Korea Utara. |
Korea
Utara meluncurkan tiga rudal jarak pendek ke laut dari pantai timur
Semenanjung Korea, Sabtu (18/5/2013). Informasi ini dikutip kantor
berita semi-resmi Korea Selatan Yonhap dari Kementerian Pertahanan Korea
Selatan.
Kementerian
tersebut menyatakan telah mendeteksi dua peluncuran pada pagi hari dan
satu peluncuran lain pada sore harinya. Rudal-rudal itu ditembakkan ke
arah timur laut, jauh dari perairan Korea Selatan.
Atas
peluncuran tersebut, Korea Selatan meningkatkan pemantauan terhadap
Korea Utara dan mempertahankan kesiagaan tingkat tinggi untuk menangani
setiap perkembangan berisiko. Dikutip dari The Arm Control
Association, sebuah organisasi yang berbasis di Amerika Serikat, rudal
jarak pendek umumnya diklasifikasikan sebagai rudal dengan jarak
jelajah kurang dari 1.000 kilometer atau sekitar 620 mil.
Ketegangan
di wilayah itu mereda dalam beberapa hari terakhir, setelah satu
periode penuh ketegangan sepanjang bulan lalu yang mencakup ancaman
perang dari Korea Utara. Saat itu Amerika Serikat dan Korea Selatan
khawatir rezim Kim Jong Un berencana kembali melakukan uji coba
peluncuran rudal balistik jarak jauh yang diyakini sebagai "Musudan".
Pemerintah Korea Selatan memperkirakan jarak jejalah rudal ini maksimum
3.500 kilometer atau setara 2.175 mil.
Andrew
Salmon, jurnalis dan penulis yang berbasis di ibukota Korea Selatan,
Seoul, mengatakan peluncuran rudal jarak pendek Korea Utara seharusnya
tidak memicu perhatian terlalu serius seperti halnya bila ada peluncuran
satelit atau roket Musudan. "Ini
adalah senjata taktis jarak pendek. Jika negara lain meluncurkan jenis
senjata, hanya akan dianggap uji rutin, tak seorang pun akan terlalu
khawatir," kata dia. Tetapi karena peluncuran dilakukan Korea Utara,
tambah Salmon, kekhawatiran meningkat.
Salmon melaporkan ketegangan di semenanjung Korea jauh berkurang dibandingkan bulan lalu. "Korea
Utara telah secara signifikan menurunkan semangat berkelahi dan
retorika mereka sejak akhir April," ujar dia. Salmon pun berpendapat
Pemerintah Korea Selatan tak punya cukup alasan untuk merespons uji coba
rudal jarak pendek Korea Utara. Apalagi, tambah dia, Korea Selatan juga
benar-benar menginginkan membawa Korea Utara ke meja perundingan.
Ketegangan
terakhir di semenanjung ini meletus setelah peluncuran roket jarak
jauh Korea Utara pada Desember 2012 dan uji coba nuklir bawah tanah pada
Februari 2013, yang keduanya secara luas dikutuk. Retorika berapi-api
Pyongyang pun meningkat pada Maret 2013, menyusul keputusan Dewan
Keamanan PBB memperketat sanksi terhadap rezim Korea Utara setelah uji
coba nuklir berlangsung.
Latihan
militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan juga memicu
kemarahan Korea Utara. Terlebih setelah Amerika Serikat dianggap unjuk
kekuatan, dengan antara lain mempertontonkan pesawat pembom siluman B2
yang memiliki kemampuan nuklir. Sebaliknya Korea Utara menuntut
pengakuan sebagai negara berkemampuan nuklir yang ditolak mentah-mentah
oleh Amerika Serikat. Krisis sepanjang bulan lalu telah mengakibatkan
penutupan Kompleks Industri Kaesong, simbol besar terakhir kerja sama
antar-kedua Korea.
Sumber :
http://internasional.kompas.com/read/2013/05/19/07102552/Korut.Luncurkan.Tiga.Rudal.Jarak.Pendek?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon