Seorang tentara perempuan asal Amerika Serikat, Sersan Satu Naida
Hosan, mengungkapkan bahwa dia mengalami pelecehan dari sesama tentara
Amerika lainnya saat di Irak dan Afghanistan hanya karena namanya
terdengar seperti nama seorang muslim.
Surat kabar the Christian Post melaporkan, Sabtu (11/5),
meskipun dirinya seorang penganut Katolik Roma, namun Naida mengatakan
tentara lainnya kerap mengejek dia dengan panggilan Sersan Hussein. Dia
juga sering ditanya kepada Tuhan yang mana dia berdoa.
"Saya dipanggil Sersan Hussein, layaknya Sadam Hussein," ujar Naida.
"Bahkan, ketika saya berusaha memperbaiki pengucapan mereka, saya masih
saja dipanggil Sersan Hussein. Mereka juga bertanya kepada siapa saya
berdoa dan saya dipanggil hajah, yang digunakan mereka sebagai sebuah
istilah untuk menghina saya."
Sebelum dikirim ke Afghanistan pada tahun lalu untuk tugas keduanya,
perempuan 41 tahun itu secara hukum mengganti namanya menjadi Naida
Christian Nova. Namun, tampaknya hal itu tidak menghentikan pelecehan
terhadap perempuan yang bertugas di Divisi Penerbangan 82 Angkatan Darat
(AD) Amerika Serikat.
"Semua komplain dan keluh kesah saya tidak pernah didengarkan," ucap
Naida. "Setiap kali saya akan mengatakan sesuatu tentang hal itu, saya
diperlakukan seperti saya tidak tahu apa yang saya bicarakan atau
layaknya orang idiot, atau bahwa saya seorang simpatisan muslim. Ini
merupakan perasaan yang sangat menyedihkan."
Naida bersikeras bahwa dia ingin menjadi tentara setidaknya delapan
tahun lagi sampai dia memenuhi syarat untuk pensiun. Dia menjelaskan dia
akhirnya menceritakan kisahnya itu sebab dia ingin mengungkapkan
masalah yang terjadi di angkatan darat, dengan harapan agar orang lain
yang berada di dalam situasi yang sama dengan dia dapat terbantu.
"Saya tidak ingin hal ini terjadi kepada orang lain. Ini mengerikan
sebab semua orang seakan berhadapan dengan Anda padahal Anda di tim yang
sama dengan mereka," jelas Naida.
Naida datang dari latar belakang keluarga multikultural. Sebetulnya,
hal ini membuat dirinya menjadi aset berharga bagi angkatan darat
Amerika.
Ayah Naida, Roy Hosein, adalah lelaki yang lahir dari keluarga muslim
di Trinidad, di mana orang tua Hosein berasal dari India. Roy kemudian
menikah dengan seorang wanita Katolik dari Filipina dan menjadi Nasrani
sebelum menjadi warga Amerika.
Roy Hosein kemudian mengganti nama keluarganya menjadi Hosan dengan
harapan agar anak-anaknya terhindar dari diskriminasi. Namun, hal ini
rupanya tidak berpengaruh.
"Dia (Roy) kemudian mengganti nama itu dengan nuansa Amerika," kata
Naida. "Dia mendapat kata Hosan dari kata Hosanna. Kata-kata itu dia
dapat setiap dia datang ke gereja."
Naida mengatakan namanya langsung menjadi sebuah masalah setelah
serangan teroris pada 11 September 2001 lalu. Dia menyebut setelah
peristiwa itu, dirinya seakan harus memberitahu semua orang bahwa dia
seorang Kristen dan harus membuktikan kesetiaannya kepada Amerika.
Meskipun Naida telah mengajukan keberatan terhadap perlakukan yang
menimpa dirinya, namun sejauh ini belum ada yang dapat membantu
kasusnya. Dia tengah bersiap-siap untuk mengambil kursus kepemimpinan
senior yang merupakan sebuah penugasan baru untuknya di Jerman.
"Keyakinan yang saya anut ini tidak berbeda dengan keyakinan dan
nilai-nilai angkatan darat. Saya ingin diperlakukan secara adil," tegas
dia.
Sumber :
http://www.merdeka.com/dunia/miliki-nama-bernuansa-islam-tentara-amerika-ini-dilecehkan.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon