Nurcholish Madjid
adalah sosok yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pemikiran
Islam di Indonesia. Cak Nur, sapaan pendakwah legendaris ini juga sering
disebut sebagai seorang pembaharu.
Sebutan ini tidak berlebihan jika melihat pemikirannya yang menyintesis Islam dan demokrasi, di tengah para pemikir Islam konservatif yang justru menolak demokrasi.
Dalam 'Islamo-Demokrasi' (Anas Urbaningrum, 2004), prinsip-prinsip dasar Islam, bagi Cak Nur, bukan saja tidak bermusuhan dengan demokrasi, malahan mampu memberikan substansi moral secara lebih maknawi. Bagi Cak Nur, Islam justru memberikan banyak kontribusi bagi demokrasi.
Sebutan ini tidak berlebihan jika melihat pemikirannya yang menyintesis Islam dan demokrasi, di tengah para pemikir Islam konservatif yang justru menolak demokrasi.
Dalam 'Islamo-Demokrasi' (Anas Urbaningrum, 2004), prinsip-prinsip dasar Islam, bagi Cak Nur, bukan saja tidak bermusuhan dengan demokrasi, malahan mampu memberikan substansi moral secara lebih maknawi. Bagi Cak Nur, Islam justru memberikan banyak kontribusi bagi demokrasi.
Di
tengah banyak pengagum, tak jarang pula yang mengkritik profesor
jebolan Universitas Chicago ini. Cak Nur dianggap telah menyebarkan
sekulerisasi politik di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari ucapannya
pada tahun 1970-an: 'Islam Yes, Partai Islam No'.
Dengan kata lain, Cak Nur menolak Islam sebagai ideologi dan menegaskan Pancasila sebagai dasar untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam, melalui pendekatan kultural.
Lontaran Cak Nur itu terbilang cukup kontroversial jika melihat aliran politik Indonesia pada saat itu - dan mungkin juga sampai sekarang - masih belum bisa lepas dari akar sosial keagamaan yang kuat. Bahkan, bagi sebagian orang, ucapan itu sangat provokatif.
Adalah Prof. Dr. HM Rasjidi yang mengkritik habis-habisan Cak Nur. Bagi Rasjidi, kata-kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu, bukan kata-kata orang yang percaya pada Quran. (TEMPO, 13 Januari 1973)
Penilaian itu utamanya ditujukan untuk ucapan Cak Nur tentang perbedaan dimensi negara yang rasionil kolektif, dengan dimensi agama yang spiritual pribadi. Rasjidi berkesimpulan, Cak Nur bukan saja berusaha memisahkan agama dari negara, namun juga dari masyarakat.
Kontroversi 'Islam Yes, Partai Islam No' itu akhirnya membuat gelar 'Natsir Muda' - yang disandang Cak Nur, sebagai anak KH Abdul Madjid, pendukung Masyumi - perlahan-lahan dicabut. Meski tanpa gelar itu, tapi toh pemikiran Islamo-Demokrasi Cak Nur tetap memberi kontribusi besar bagi perkembangan pemikiran Islam dan politik di negeri ini.
Dengan kata lain, Cak Nur menolak Islam sebagai ideologi dan menegaskan Pancasila sebagai dasar untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam, melalui pendekatan kultural.
Lontaran Cak Nur itu terbilang cukup kontroversial jika melihat aliran politik Indonesia pada saat itu - dan mungkin juga sampai sekarang - masih belum bisa lepas dari akar sosial keagamaan yang kuat. Bahkan, bagi sebagian orang, ucapan itu sangat provokatif.
Adalah Prof. Dr. HM Rasjidi yang mengkritik habis-habisan Cak Nur. Bagi Rasjidi, kata-kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu, bukan kata-kata orang yang percaya pada Quran. (TEMPO, 13 Januari 1973)
Penilaian itu utamanya ditujukan untuk ucapan Cak Nur tentang perbedaan dimensi negara yang rasionil kolektif, dengan dimensi agama yang spiritual pribadi. Rasjidi berkesimpulan, Cak Nur bukan saja berusaha memisahkan agama dari negara, namun juga dari masyarakat.
Kontroversi 'Islam Yes, Partai Islam No' itu akhirnya membuat gelar 'Natsir Muda' - yang disandang Cak Nur, sebagai anak KH Abdul Madjid, pendukung Masyumi - perlahan-lahan dicabut. Meski tanpa gelar itu, tapi toh pemikiran Islamo-Demokrasi Cak Nur tetap memberi kontribusi besar bagi perkembangan pemikiran Islam dan politik di negeri ini.
Sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/nurcholish-madjid-pendamai-islam-dan-demokrasi.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon