![]() |
Saat ini, produk properti untuk kelas menengah di harga Rp 200 juta sampai Rp 600 juta itu seperti kacang goreng, karena memang produksinya juga lebih banyak di kelas ini. |
Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Setyo Maharso
mengatakan, jumlah konsumen kelas menengah di Indonesia masih yang
terbesar dan menjadi sasaran pengembang. Terbukti, dari 400 proyek yang
ditampilkan di pameran BTN Property Expo 2013, rumah tapak dan apartemen
untuk kalangan menengah sangat mendominasi dengan rata-rata harga jual
di kisaran Rp 300 juta hingga Rp 600 juta.
"Rata-rata produk properti di kisaran harga tersebut laku keras. Saat
ini, produk properti di harga Rp 200 juta sampai Rp 600 juta itu
seperti kacang goreng karena memang produksinya juga lebih banyak di
kelas ini," ujar Setyo seusai pembukaan BTN Property Expo 2013, Sabtu
(2/2/2013).
Meski demikian, pameran perumahan ini tidak hanya
menampilkan rumah dengan harga ratusan jutta hingga miliaran, tetapi
juga rumah subsidi. Rumah-rumah subsidi tersebut ditampilkan dengan
harga "fantastis" mulai Rp 65 juta.
"Artinya, banyak pilihan untuk
masyarakat dan bisa disesuaikan dengan kemampuannya karena dari
kalangan masyarakat bawah, menengah, hingga atas ada di sini," kata
Setyo.
Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono berharap tahun
ini KPR dapat tumbuh 30-35 persen. Ia menargetkan komposisi KPR
non-subsidi sebanyak 60-65 persen, sedangkan KPR subsidi mencapai 35-40
persen. Untuk mendongkrak pencapaian tersebut, kata Maryono, di pameran
ini BTN juga menyediakan fasilitas kredit dengan bunga subsidi melalui
fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
"Dua tahun terakhir ini BTN masih menguasai pangsa pasar rumah subsidi dengan jumlah 98 persen penyaluran kredit yang didukung FLPP," kata Maryono.
"Dua tahun terakhir ini BTN masih menguasai pangsa pasar rumah subsidi dengan jumlah 98 persen penyaluran kredit yang didukung FLPP," kata Maryono.
Seperti
diberitakan sebelumnya, BTN Property Expo tahun ini diikuti 220
pengembang dan menyajikan lebih dari 400 proyek perumahan di seluruh
Indonesia. Selama pameran berlangsung, masyarakat akan mendapatkan
banyak fasilitas dan kemudahan KPR dan KPA.
"Ini momen yang tepat
untuk pengembang menjual produk rumahnya kepada masyarakat, dan
kesempatan masyarakat untuk membelinya, baik secara tunai maupun KPR.
Banyak fasilitas kemudahan bisa didapatkan selama pameran berlangsung,"
kata Maryono.
Adapun penawaran tersebut meliputi jangka waktu
kredit sampai 25 tahun, suku bunga 7,49 persen tetap selama dua tahun
pertama, uang muka 10 persen untuk rumah dengan luas bangunan kurang
dari 70 meter persegi, diskon provisi 50 persen, hingga potongan biaya
asuransi hingga 40 persen. Dengan semua kemudahan tersebut, lanjut
Maryono, target selama delapan hari ini mencapai 15.000 pengunjung.
"Kami targetkan bisa meraih booking KPR minimal Rp 1 triliun," ujar Maryono.
Sumber :
http://properti.kompas.com/read/2013/02/04/09035144/Properti.Kelas.Menengah.Laku.Keras.bak.Kacang.Goreng.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon