Pemerintah berupaya secepatnya menyelesaikan perundingan dengan
perusahaan minyak dan gas asal China, China National Oil Offshore
Company (CNOOC).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, Jumat 17 Mei 2013, mengharapkan bahwa perundingan terkait harga jual gas alam cair (liquid natural gas/LNG) ini bisa segera mencapai kesepakatan.
"Dua bulan lagi, perundingannya mungkin akan selesai. Harus sudah selesai sebelum akhir tahun," ujar Wacik di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta.
Wacik menjelaskan, penawaran harga jual LNG dirasa terlalu murah oleh pemerintah, yaitu sebesar US$3,45 per mmbtu. Padahal, harga jual rata-rata LNG di dunia sudah mencapai US$16 per mmbtu, dan harga jual domestik sebesar US$6-7 per mmbtu. Oleh sebab itu, pemerintah berusaha "merayu" CNOOC untuk mengubah kesepakatan harga jual.
Sebelumnya, Wacik sudah bertemu dengan CNOOC untuk membahas rencana ekspor LNG Tangguh ke China.
Kementerian ESDM, Wacik melanjutkan, sudah membentuk delegasi untuk merundingkan harga baru itu. Tim terdiri atas perwakilan SKK Migas, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, dan perusahaan asal Inggris, BP Indonesia, sebagai produsen gas alam cair Teluk Bintuni.
Delegasi itu akan berangkat ke China pada 30 Mei 2013 untuk membahas masalah ini. Tim ini akan mengusahakan perubahan harga jual LNG menjadi US$7-11 per mmbtu. "Nanti, kita lihat saja hasilnya," kata Wacik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, Jumat 17 Mei 2013, mengharapkan bahwa perundingan terkait harga jual gas alam cair (liquid natural gas/LNG) ini bisa segera mencapai kesepakatan.
"Dua bulan lagi, perundingannya mungkin akan selesai. Harus sudah selesai sebelum akhir tahun," ujar Wacik di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta.
Wacik menjelaskan, penawaran harga jual LNG dirasa terlalu murah oleh pemerintah, yaitu sebesar US$3,45 per mmbtu. Padahal, harga jual rata-rata LNG di dunia sudah mencapai US$16 per mmbtu, dan harga jual domestik sebesar US$6-7 per mmbtu. Oleh sebab itu, pemerintah berusaha "merayu" CNOOC untuk mengubah kesepakatan harga jual.
Sebelumnya, Wacik sudah bertemu dengan CNOOC untuk membahas rencana ekspor LNG Tangguh ke China.
Kementerian ESDM, Wacik melanjutkan, sudah membentuk delegasi untuk merundingkan harga baru itu. Tim terdiri atas perwakilan SKK Migas, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, dan perusahaan asal Inggris, BP Indonesia, sebagai produsen gas alam cair Teluk Bintuni.
Delegasi itu akan berangkat ke China pada 30 Mei 2013 untuk membahas masalah ini. Tim ini akan mengusahakan perubahan harga jual LNG menjadi US$7-11 per mmbtu. "Nanti, kita lihat saja hasilnya," kata Wacik.
Sumber :
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/413586-ri-kirim-tim-ke-china-bahas-kesepakatan-harga-jual-lng
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon