Sabtu, 25 Mei 2013

Rusia: Suriah Setuju Ikuti Perundingan Damai

Bashar Al Assad
 Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan secara umum Pemerintah Assad menyetujui konferensi damai yang diusulkan Rusia dan Amerika. Pertemuan rencananya akan dilangsungkan di Genewa, Swiss.

''Kami telah menerima persetujuan dari Damaskus untuk menghadiri konferensi internasional. Demi kepentingan Suriah, harus ada langkah politik untuk menyelesaikan konflik yang mengganggu kondisi dalam negeri Suriah dan kawasan Timur Tengah,'' kata Alexander Lukashevich, juru bicara menteri luar negeri.

Pernyataan itu diikuti pengumuman pertemuan antara menteri Luar Negeri AS, John Kerry dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov di Paris, Senin mendatang. Di sana mereka juga akan melanjutkan diskusi tentang perundingan damai. Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius, juga berharap dapat hadir di pertemuan itu.

Faisal Mekdad, Deputi menteri Luar Negeri Suriah, mengatakan setelah pertemuan di Moskow pada Rabu (22/5), pemerintah segera memutuskan keikutsertaannya dalam konferensi yang bertujuan untuk mempertemukan perwakilan pemerintah dengan opisisi.

Lukashevich mengatakan tindakan dunia internasional termasuk Resolusi Pertemuan Umum PBB 15 Mei lalu yang memuji pihak oposisi dan kecaman atas serangan pihak Presiden Bashar al-Assad mendorong pihak oposisi untuk menolak perundingan.

Beberapa media di Eropa melaporkan jadwal tentatif konferensi telah ditetapkan, yakni pada 10 Juni. Namun Lukashevich mengatakan laporan itu tak dapat dipercayai sepernuhnya karena pasukan Bashar al-Assad dan pihak oposisi masih berseteru.

''Desakan untuk menentukan waktu spesifik pertemuan itu atas nama pihak posisi tak dapat dianggap serius,'' kata Lukashevich.

Pihak oposisi, Koalisi Nasional Suriah, baru-baru ini mengadakan pertemuan di Istambul untuk mendiskusikan pemerintahan selanjutnya. Pihak oposisi mengatakan hanya akan ada dua kali pertemuan di Genewa jika Assad mundur sebagai Presiden.

Louai Safi, anggota senior oposisi Suriah, berkata, ''Fakta yang telah diumumkan di Moskow, bukan di Damaskus, merupakan hal yang mengkhawatirkan. Kami ingin juru bicara pemerintah Suriah membuat pernyataan yang lebih jelas.'' Ia tak ingin ada ambiguitas. Ia juga menuntut adanya kejelasan tujuan pertemuan di Genewa.

Koalisi Nasional Suriah, yang berbasis di luar Suriah, Jum'at (24/5) memulai pembicaraan ke dua untuk menentukan keikutsertaan dalam perundingan yang diusulkan Rusia-Amerika.

Pertemuan pertama di Genewa tahun lalu berakhir dengan kesepakatan untuk membentuk pemerintah transisi di Suriah dan melakukan genjatan senjata jangka panjang.

Tapi kesepakan itu tak pernah terwujud karena ketidaksepakatan Assad atas pemerintahan yang baru dan oposisi yang tak juga meletakkan senjata.

Aljazeera melaporkan konferensi akan berlangsung selama tiga hari dan akan diajukan pada pertuan G8 di Irlandia. Jika ada kegagalan atau hambatan pada perundingan damai Suirah, (para pemimpin dunia) dapat membantu.

Peningkatan kekerasan di Suriah beberapa waktu belakangan juga karena isu perundingan damai. Kubu pemerintah mencoba menguasai wilayah sebelum perundingan di mulai.

Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/13/05/25/mnchf3-rusia-suriah-setuju-ikuti-perundingan-damai

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon