Diskriminasi pemakaian jilbab memang makin meluas di Prancis namun makin
banyak orang memeluk agama ajaran Nabi Muhammad itu. Surat kabar the
New York Times melaporkan (3/2), saban tahun rata-rata 150 orang
bersyahadat.
Pengaruh Islam dan pertumbuhannya yang cepat inilah membuat sebagian besar orang dan pemerintah menilai jadi ancaman untuk identitas nasional. Namun sebaliknya, citra agama ini makin buruk lantaran terorisme. Warga semakin khawatir dengan para imigran negeri muslim membawa dampak dan sedikit-sedikit mulai mencengkram Prancis.
Selain itu pertumbuhan masjid jauh lebih pesat daripada gereja. Warga muslim Prancis jumlahnya enam juta dan ini angka paling besar di Eropa. Dalam ketaatan beragama sebuah survei dilakukan Institut Opini Publik Prancis (Ifop) memperlihatkan hanya 4,5 persen umat Katolik menjalani agama mereka, namun muslim mempunyai kecenderungan taat pada ajaran Muhammad.
Jumlah masjid di Prancis tumbuh dua kali lipat menjadi lebih dari dua ribu buah selama satu dekade terakhir. Pembangunan masjid di Prancis kini lebih sering ketimbang proyek gereja Katolik Roma. Hampir 150 masjid sedang dalam pembangunan di Prancis. Sebuah penelitian dari koran beraliran Katolik Roma, La Croix, yang berpusat di Ibu Kota Paris, menyatakan hanya 20 gereja Katolik Roma dibangun selama satu dasawarsa terakhir. Lebih dari 60 gereja juga telah ditutup dan sebagian dijadikan masjid, seperti dilansir situs jewishpress (9/11/12).
Ini membuktikan sebenarnya pemerintah Prancis terbuka dengan perkembangan Islam. Hanya saja jangan terlalu menonjolkan identitas muslim seperti berjilbab, bercadar, dan sebagainya. Bukan hanya Islam yang diberlakukan aturan ini namun juga Yahudi dilarang memakai topi khas agama itu yang hanya menutupi ubun-ubun. Pemerintah Prancis memang tengah membangun negara multikultural dan penonjolan identitas itu dinilai menghambat niat tersebut.
Pengaruh Islam dan pertumbuhannya yang cepat inilah membuat sebagian besar orang dan pemerintah menilai jadi ancaman untuk identitas nasional. Namun sebaliknya, citra agama ini makin buruk lantaran terorisme. Warga semakin khawatir dengan para imigran negeri muslim membawa dampak dan sedikit-sedikit mulai mencengkram Prancis.
Selain itu pertumbuhan masjid jauh lebih pesat daripada gereja. Warga muslim Prancis jumlahnya enam juta dan ini angka paling besar di Eropa. Dalam ketaatan beragama sebuah survei dilakukan Institut Opini Publik Prancis (Ifop) memperlihatkan hanya 4,5 persen umat Katolik menjalani agama mereka, namun muslim mempunyai kecenderungan taat pada ajaran Muhammad.
Jumlah masjid di Prancis tumbuh dua kali lipat menjadi lebih dari dua ribu buah selama satu dekade terakhir. Pembangunan masjid di Prancis kini lebih sering ketimbang proyek gereja Katolik Roma. Hampir 150 masjid sedang dalam pembangunan di Prancis. Sebuah penelitian dari koran beraliran Katolik Roma, La Croix, yang berpusat di Ibu Kota Paris, menyatakan hanya 20 gereja Katolik Roma dibangun selama satu dasawarsa terakhir. Lebih dari 60 gereja juga telah ditutup dan sebagian dijadikan masjid, seperti dilansir situs jewishpress (9/11/12).
Ini membuktikan sebenarnya pemerintah Prancis terbuka dengan perkembangan Islam. Hanya saja jangan terlalu menonjolkan identitas muslim seperti berjilbab, bercadar, dan sebagainya. Bukan hanya Islam yang diberlakukan aturan ini namun juga Yahudi dilarang memakai topi khas agama itu yang hanya menutupi ubun-ubun. Pemerintah Prancis memang tengah membangun negara multikultural dan penonjolan identitas itu dinilai menghambat niat tersebut.
Sumber :
http://www.merdeka.com/dunia/simbol-agama-hambat-semangat-multikultural.html
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon