Rabu, 29 Mei 2013

Tuntut kesejahteraan, 2.500 Buruh PT Sinta Group mogok kerja


Sekitar 2.500 buruh PT Shinta Group yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Jawa Barat, mogok kerja, Rabu (29/5). Mereka menuntut upah sektoral yang belum diberlakukan perusahaan.

Koordinator aksi dari Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) Emi mengatakan, hingga saat ini perusahaan belum memberlakukan upah sektoral yang sudah ditetapkan pemerintah sebesar 10 persen dari Upah Minimum Kota (UMK) Tangerang 2013 sebesar Rp 2.230.000.

"Jadi totalnya UMK ditambah upah sektoral sebesar Rp 2.423.000," ujarnya.

Menurut Emi, upah sektoral merupakan hak karyawan yang dinilai berdasarkan klasifikasi unit industri, seperti tingkat resiko bahaya pekerjaan dan tingkat skill pekerja. Dengan klasifikasi tersebut, upah buruh tidak bisa disamaratakan.

"Kita buruh pabrik tekstil upah sektoralnya masuk kategori dua," paparnya.

Sementara salah satu karyawan kontrak, Bagus Eko, menuntut agar perusahaan membayar gaji karyawan kontrak sesuai ketentuan serta mengangkat mereka menjadi karyawan tetap.

Menurut dia ada sekitar 400 karyawan kontrak yang ada di PT Shinta Group. Saat ini gaji karyawan kontrak Rp 1,7 juta, padahal berdasarkan Pasal 59 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, harus dibayar sesuai UMK.

"Nasib karyawan kontrak juga tidak jelas, kontak kerja terus disambung tiap enam bulan, tapi tidak pernah diangkat jadi karyawan tetap," ujar Bagus yang sudah bekerja selama dua tahun ini.

Sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/tuntut-kesejahteraan-2500-buruh-pt-sinta-group-mogok-kerja.html

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon