Rabu, 09 Oktober 2013

Misi gagal Seal di Barawe

Fadumo Syekh biasa bangun saban subuh. Sehabis salat dia menyiapkan sarapan buat anak-anaknya sebelum berangkat ke madrasah. Namun Sabtu pekan lalu, dia terjada lebih cepat, sekitar pukul dua dini hari. Tidurnya terganggu oleh suara rentetan tembakan.

Ibu muda ini mengintip dari celah dinding rumahnya di Barawe, kota nelayan berpenduduk sekitar 200 ribu jiwa. Barawe dikuasai milisi Asy-Syabab sejak 2008 terletak kurang lebih 218 kilometer dari Ibu Kota Mogadishu, Somalia. Pasukan pemerintah disokong tentara Uni Afrika sudah menguasai Shalanbood, berjarak 110 kilometer dari Barawe.

Serangan itu dilancarkan oleh Tim Enam Seal, pasukan elite Angkatan Laut Amerika Serikat. Grup ini berhasil membunuh pendiri sekaligus pemimpin jaringan Al-Qaidah, Usamah Bin Ladin, di lokasi persembunyiannya, Kota Abbottabad, Pakistan, awal Mei 2011.

Sasaran mereka adalah sebuah rumah dua lantai di tepi pantai. Misi mereka menangkap dan bukan membunuh Abdulkadir Muhammad Abdulkadir. Warga negara Kenya berdarah Somalia ini merupakan komandan senior Asy-Syabab. Dia diyakini bertanggung jawab atas sejumlah serangan teror.

Rumah berjarak 200 meter dari pantai ini biasa menjadi tempat menginap militan asing. Bagi Fadumo, keberadaan Asy-Syabab di kotanya bukan berita baru. "Ada begitu banyak pejuang Asy-Syabab keluar masuk dari komplek rumah itu," katanya seperti dilansir surat kabar the Guardian hari ini. "Tapi saya tiak berpikir ada orang begitu penting tinggal di dalam sana."

Serbuan itu dilancarkan oleh 20 anggota Seal menumpang sebuah perahu cepat. Tiga kapal kecil menunggu di tengah Samudera India sebagai bantuan kalau ada kejadian darurat.

Mereka lantas memasuki markas Asy-Syabab. Seorang anggota kelompok itu kelihatannya tidak mengetahui kedatangan pasukan Seal. Dia asyik merokok buat mengusir hawa dingin. Setelah masuk ke dalam rumah, dia keluarg lagi dan mengumbar tembakan dari senapa serbu AK-47. Suara tembakan dan ledakan granat bersahutan.

Seal terbagi dalam dua kelompok masing-masing enam personel, terus merangsek. Mereka menyisir tiap ruangan dalam rumah berlantai dua itu. Tapi target diburu tidak ditemukan. "Para pejuang Asy-Syabab makin banyak mengepung dan situasi tidak menguntungkan buat Seal hingga kahinyr amrekea mundur," ujar seorang warga setempat menolak disebutkan identitasnya.

"Sekitar jam tiga dini hari terdengar suara azan dan suara baku tembak berhenti," ujar Fadumo. Paginya, dia bersama warga barawe pergi melihat ke lokasi serangan. "Saya melihat satu pria terbunuh dan diangkut ke atas mobil untuk dikubur." Tapi yang tewas bukan Abdulkadir Muhammad Abdulkadir.

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon