Selasa, 08 Oktober 2013

Obama sebut tokoh Al-Qaidah akan diseret ke pengadilan

Barack Hussein Obama.
Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama kemarin mengatakan anggota Al-Qaidah yang baru ditangkap Abu Anas al-Libi akan diseret ke pengadilan. Obama mengeluarkan pernyataan itu dalam sebuah jumpa pers di Gedung Putih yang difokuskan pada masalah penutupan kantor pemerintah federal.

Ketika ditanya apakah penangkapan Al-Libi, tersangka di balik pemboman kedutaan besar Amerika di Tanzania dan Kenya pada 1998, mematuhi hukum internasional, Obama menghindari pertanyaan itu, seperti dilansir situs xinhuanet.com, Rabu (9/10).

Obama terus menekankan Amerika memiliki bukti kuat mengenai keterlibatan Al-Libi dalam merencanakan dan membantu pelaksanaan rencana yang menewaskan ratusan orang, termasuk di antaranya banyak warga Amerika.
"Dia akan diseret ke pengadilan," kata Obama.
Militer Amerika melancarkan operasi pada Sabtu pekan lalu di Libya dan menangkap Abu Anas al-Libi, yang telah lama menjadi anggota Al-Qaidah.

Pentagon menyatakan operasi itu disetujui oleh Obama dan Al-Libi ditahan berdasarkan hukum perang di satu lokasi aman di luar Libya.

Namun, serangan Amerika itu telah menimbulkan keprihatinan mengenai pelanggaran kedaulatan di Libya. Pemerintah Libya kemarin menyatakan telah memanggil duta besar Amerika di Ibu Kota Tripoli untuk meminta penjelasan mengenai penangkapan seorang warga negara Libya dalam sebuah serangan tidak sah di wilayahnya.

Al-Libi (49 tahun) masuk dalam daftar orang paling dicari Biro Penyelidik Amerika Serikat (FBI) dengan hadiah Rp 57,5 miliar selama lebih dari satu dekade ini. Dia dituntut di sebuah pengadilan di Kota New York sebab diduga terlibat dalam persekongkolan dengan Al-Qaidah untuk membom kedutaan besar Amerika di Kota Dar es Salaam, Tanzania, dan Ibu Kota Nairobi, Kenya, sehingga menewaskan lebih dari 200 orang pada 1998.

Pentagon juga telah mengkonfirmasi bahwa tentara Amerika terlibat dalam sebuah operasi pada Jumat pekan lalu di Somalia untuk mencari seorang tokoh Asy-Syabab, yang diduga bertanggung-jawab atas serangan terhadap sebuah pusat perbelanjaan di Nairobi pada bulan lalu.
Obama juga bersumpah akan memburu kelompok teror regional, dan mengatakan Afrika telah menjadi salah satu tempat paling mudah bagi kelompok teroris regional untuk bersembunyi di daerah luas yang jarang penduduk. "Namun, di mana mereka memiliki rencana aktif dan jaringan aktif, kami akan memburu mereka."

Artikel Terkait

1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon