Sistem penjualan tiket kereta api secara online ternyata tak
cukup ampuh untuk menghilangkan praktik percaloan. Untuk membeli tiket
secara online, kini calo tiket kereta memanfaatkan telepon pintar yang
tersambung dengan internet.
Sejumlah calo tiket kereta api
terlihat bergerombol di bagian luar pagar loket di Stasiun Senen,
Jakarta Pusat. Sebagian dari mereka terlihat memegang handphone canggih yang digunakan untuk memesan tiket secara online.
Para calo memanfaatkan betul teknologi dari handphone
yang bisa mengakses internet dengan mudah di manapun mereka berada.
Sedangkan sebagian yang lainnya, tanpa malu menawarkan tiket dengan nama
kota tujuang kepada siapapun yang melintas.
"Semarang, Surabaya,
Malang. (Kereta api) Kerta Jaya Rp 200.000," tawar seorang calo kepada
orang yang melintas di Stasiun Senen, Sabtu (25/5/2013). Jika membeli di
loket, tiket kereta Kerta Jaya Rp 110.000.
Kepala Satuan Polisi
Khusus Kereta Api (Polsuska) Stasiun Senen, Abdul Moeis mengatakan,
praktik percaloan ini ada karena calon penumpang malas untuk mengantre
di loket. Akhirnya, mereka menggunakan jasa orang lain untuk membeli
tiket kereta.
"Mereka tahunya tiket di loket sudah habis,
biasanya mereka tahu dari calo, makanya mereka tidak beli di loket,"
ujarnya di Stasiun Senen.
Calo tiket ini biasanya bergabung dan
saling berhubungan dengan calo lainnya. Ketika ada calon pembeli, ia
berkoordinasi dengan calo yang memegang telepon pintar untuk memesan
tiket secara online. Setelah mendapatkan tiket, ia baru akan
meminta identitas calon penumpang yang akan berangkat untuk dilakukan
proses balik nama.
"Saat ini modelnya balik nama, dan dikenakan biaya Rp 30.000 per tiket," kata Abdul.
Proses
balik nama itu dilakukan untuk mengakomodir calon penumpang yang salah
ketik nama dan tempat tujuan, ataupun yang batal berangkat.
Awalnya, penjualan tiket secara online bertujuan
agar bisa meminimalisir praktik percaloan yang kerap terjadi. Ini
dilakukan lantaran animo masyarakat terhadap kereta api cukup tinggi.
Selain harganya yang relatif murah, waktu tempuhnya pun lebih cepat
dibandingkan angkutan darat lainnya.
Penjualan tiket secara online
diluncurkan PT KAI pada Agustus 2012 lalu. Sebelumnya, masyarakat harus
mendatangi stasiun untuk bisa mendapatkan tiket. Memang secara waktu
bisa lebih cepat untuk mendapatkan tiket, namun praktik percaloan
nyatanya tidak bisa dihapuskan.
Sumber :
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/05/25/16295875/Beli.Tiket.Kereta.Online.Calo.Bermodal.HP.Pintar?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon