Singapura memang kota kelas dunia. Baru-baru ini, didapuk sebagai
satu-satunya kota di Asia yang termasuk dalam The Best Ten Convention
City di jagat raya. Dari data yang dipublikasi International Congress
and Convention Association (ICCA), Singapura bersanding dengan Wina,
Madrid, Paris, Berlin, dan Barcelona.
"Para peserta konvensi dari Amerika Serikat atau negara-negara Eropa tidak akan mau terbang selama 24 jam hanya untuk mengikuti rapat, perlu juga hiburan di samping kegiatan dinas. " |
Prestasi lain dari kota yang popular dengan night race-nya
ini adalah sebagai lokasi penyelenggaraan 150 acara ICCA selama 2012.
Plus, telah menjadi lokasi bagi 2.130 pertemuan, insentif, konferensi,
dan ekshibisi (meeting, incentive, conference and exhibition/MICE)
selama 2011. Pencapaian yang luar biasa ini tentu mengundang
ketertarikan dan keingintahuan calon penyelenggara acara, serta
negara-negara lain yang juga ingin mengembangkan industri MICE-nya.
Menurut Area Director Indonesia Singapore Tourism Board Suhaimi Sainy ketika ditemui Kompas.com,
Selasa (21/5/2013), salah satu kunci keberhasilan negara-negara yang
aktif dalam industri MICE adalah kesiapan infrastruktur serta daya tarik
hiburan.
"Para peserta konvensi dari Amerika Serikat atau
negara-negara Eropa tidak akan mau terbang selama 24 jam hanya untuk
mengikuti rapat, perlu juga hiburan dan relaksasi di samping kegiatan
utamanya," ujarnya.
Untuk itulah para pelaku industri MICE di sini
mengambil peran aktif membangun lokasi penyelenggaraan konvensi, rapat,
dan berbagai acara lainnya yang terintegrasi dalam satu kawasan
pengembangan.
Salah satu lokasi penyelenggara konvensi terbesar di
kota ini adalah Singapore Expo. Lokasinya tak begitu jauh dari Bandara
Changi, dapat ditempuh hanya dalam waktu lima menit. Sebagai venue
konferensi terbesar, Singapore Expo memiliki sembilan hall dengan dekor
yang dapat disesuaikan dengan acara. Masing-masing berukuran 10.000
meter persegi. Selain itu, terdapat MAX Pavilion dengan ukuran yang
sama, lengkap dengan spesifikasi suara, cahaya, dan sistem video.
Ada
pula Max Atria yang berada di sekitar Hall 1. Max Atria berukuran
12.700 meter persegi dan mampu menampung 4.000 orang. Hall ini
dilengkapi lapangan parkir berkapasitas 2.500 mobil.
Uniknya, lapangan
parkir tersebut dapat dialihfungsikan menjadi tempat pameran outdoor dan berbagai event luar
ruang. Satu hal yang istimewa dari tempat ini, tidak hanya ukurannya
yang besar, namun juga pengelolaannya yang begitu profesional.
Singex
yang memiliki anak usaha Singex Ventures Pte Ltd adalah pengelola
Singapore Expo. Perusahaan ini kerap menangani Singapore Expo Convention
and Exhibition Centre. Mereka juga yang mengembangkan portofolio
pameran dan konvensi.
Senior Manager Marketing Communication
Singex Christiane Kasper mengatakan, selain berukuran besar, tempat ini
memiliki beberapa fitur khusus seperti perlengkapan interior ramah
lingkungan berupa karpet hasil daur ulang, jendela-jendela besar untuk
memasukkan cahaya matahari ke dalam ruangan dan mereduksi penggunaan
lampu, sensor cahaya otomatis, serta penggunaan air hasil daur ulang.
Isu
lingkungan memang merupakan salah satu kunci yang kini disorot oleh
berbagai lapisan masyarakat. Pemerintah hingga pihak swasta menginginkan
upaya untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Meski demikian, namanya
tempat konvensi, tentu faktor keamanan dan kenyamanan peserta acara
tetap menjadi prioritas utama. Untuk itu, pihak Singex selalu bekerja
sama dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian Singapura. Dalam keadaan
penuh acara dan padat pengunjung, perlu ada petugas yang mengatur lalu
lintas di dalam lokasi konferensi, serta di sekitarnya.
Christiane
juga mengatakan, Singapore Expo tidak melihat lokasi konvensi lain
sebagai kompetitornya. Karena, menurutnya, masing-masing lokasi konvensi
memiliki kekhususannya sendiri. Namun, meski sudah memfokuskan diri
pada konvensi-konvensi internasional, 50 persen hingga 70 persen
pengguna lokasi konvensi ini masih didominasi pasar domestik.
Sayangnya,
ia enggan menyampaikan biaya sewa ruang konvensi ini. Menurutnya,
berbagai keperluan yang berbeda juga berpengaruh terhadap besaran tarif
yang dipatok. "Kami tidak memiliki harga pasti. Tim penjualan kami dapat
memberikan penawarannya. Semua tergantung dengan kebutuhan pengguna,"
tukasnya.
Sumber :
http://properti.kompas.com/read/2013/05/24/10413124/Inilah.Cara.Singapura.Menggaet.Pebisnis.Tingkat.Dunia.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon