Singapura sangat menghargai insan seni dan perfilman. Saat ini, pemerintah tengah mengembangkan Mediapolis, kota mandiri yang didedikasikan khusus untuk insan dan pelaku industri perfilman. |
Lagi, kota kelas dunia tak hanya ditentukan oleh tingginya pendapatan per kapita. Melainkan juga bagaimana kota ini dapat mengakomodasi kebutuhan warganya dalam mengekspresikan minat seninya. Adalah kepada Singapura kita patut berkaca.
Saat ini, Singapura tengah merealisasikan mimpi besarnya sebagai
kiblat perfilman dunia dengan mengembangkan kota mandiri Mediapolis.
Proyek ini dipersembahkan pemerintah Singapura bagi insan dan industri
perfilman.
COO Infinite Frameworks Freddie Yeo mengungkapkan
pihaknya terlibat dalam pembangunan sebuah gedung di area Mediapolis,
Singapura. Infinite, akan membangun Infinite Studios. Freddie Yeo
sendiri dikenal sebagai arsitek di balik kemegahan efek visual film
"Rumah Dara".
Pembangunan fisik Mediapolis memang belum rampung
100 persen. Namun, gedung pertama berupa Infinite Studios yang Freddie
bangun, sudah mencapai tingkat okupansi sebesar 70 persen. Ia mematok
biaya sewa ruang kantor dalam gedung ini senilai 4,50 dollar Singapura
per kaki persegi (Rp 3,5 juta).
"Kami membangun berbagai hal yang
diperlukan perusahaan media, sesuai dengan konsep media. Infinite
Studios sendiri akan berisi perusahaan-perusahaan yang bergerak mulai
dari bagian produksi hingga pasca-produksi berupa efek khusus, suara,
dan penjualan," papar Freddie.
Selain itu, Infinite Studios juga menyediakan "sound stage", studio kedap suara untuk shooting
film dan acara-acara seni lainnya. Selain itu, dalam mengerjakan
sebuah proyek film, penyewa gedung tidak perlu beranjak dari kantornya
untuk mengirim data film, suara, atau data lainnya. Melalui kabel-kabel
di dalam gedung, mereka dapat saling terhubung.
Milik Negara
Berada
di atas tanah milik negara seluas 80,9 hektar, Mediapolis yang rampung
pada 2020 mendatang bakal menjadi sebuah kawasan yang mengintegrasikan
sekolah-sekolah film, taman, hingga kantor yang berhubungan dengan
industri film Singapura. Meski biaya sewa cukup mahal, namun inilah
satu-satunya infrastruktur terpadu, dengan berbagai fasilitas canggih
yang mampu menekan biaya produksi. Para perusahaan hanya perlu membangun
dan mengembangkan fasilitas yang terkait langsung dengan usahanya.
Mereka dapat menyewa keperluan lain dari perusahaan di gedung yang sama.
Pemerintah
merogoh kocek 60 juta dollar Singapura (Rp 461 miliar) guna
merealisasikan Mediapolis. Namun, angka ini terus membengkak dan
diperkirakan mencapai 100 juta dollar Singapura (Rp 769 miliar),
akibat berbagai faktor ekonomis.
Pengembangan dan penawaran ruang
kantor yang juga akan dibangun di area Mediapolis dikelola beberapa
agensi pemerintah, yaitu Economic Development Board, Infocomm
Development Authority, JTC Corporation and Media Development Authority.
Sumber :
http://properti.kompas.com/read/2013/05/24/11221471/2020.Kiblat.Perfilman.Dunia.Ada.di.Singapura.
1. Silahkan masukkan komentar
2. Berkomentar dengan kata-kata yang santun
3. Jangan menggunakan kata-kata kotor
4. Jika anda tidak suka dengan yang kami sajikan, lebih baik jangan di baca
5. Tinggalkan link web/blog anda agar admin bisa visit back
6. Jadilah pengunjung yang baik
7. Kami hanya memberikan informasi dari sumber-sumber yang bisa admin percaya.
8. Maaf jika ada salah satu artikel tidak ada sumbernya.
EmoticonEmoticon